Inggris Dilanda Kerusuhan, Dipicu Info tentang Pembunuhan 2 Anak di Tempat Les Tari Taylor Swift

Kerusuhan melanda sejumlah kota di Inggris, Sabtu (3/8/2024). Kerusuhan disertai penjarahan ini berawal dari aksi unjuk rasa anti-imigran.

|
Editor: Ign Prayoga
Tangkapan Layar Video X/Twitter
Kerusuhan yang terjadi di sejumlah kota di Inggris, Sabtu (3/8/2024). 

TRIBUNBEKASI.COM - Kerusuhan melanda sejumlah kota di Inggris, Sabtu (3/8/2024).

Kerusuhan bermula dari aksi unjuk anti-imigran.

Aksi massa yang diikuti ribuan orang ini merupakan respons atas beredarnya informasi tentang pelaku penikaman massa di sebuah tempat les tari.

Aksi penikaman massal ini menyebabkan dua anak tewas dan sejumlah orang terluka.

Sehubungan terjadinya kerusuhan di Inggris dan Irlandia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London memberi peringatan kepada seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sekitar lokasi.

Para WNI diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan khususnya jika harus bepergian atau beraktivitas di luar rumah.

Mereka juga diminta untuk mengikuti petunjuk dan arahan otoritas setempat, serta terus memantau komunikasi di media sosial KBRI London dan komunitas WNI setempat.

Sebisa mungkin, WNI hendaknya menghindari kerumunan massa dan tempat-tempat yang berpotensi sebagai tempat pengumpulan massa atau kelompok demonstran.

Tentang situasi di Inggris, kerusuhan terjadi setelah beredar informasi palsu terkait tersangka penikaman massal yang menewaskan 3 anak di kelas tari di Southport, Senin (29/7/2024).

Atas informasi yang tersebar di media sosial tersebut, para pendukung anti-imigrasi bergerak ke jalanan. Mereka berunjuk rasa dan mengangkat isu anti-imigrasi.

Unjuk rasa tersebut berujung ricuh hinga mengkibatkan beberapa anggota polisi terluka dan sejumlah orang merusak fasilitas publik.

Awalnya, setelah informasi palsu tersebut menyebar, polisi mencoba menjelaskan kepada para pengunjuk rasa tentang sosok tersangka penikaman massal.

Polisi mengatakan tersangka adalah Axel Rudakubana, pemuda 17 tahun yang lahir di Inggris.

Namun penjelasan kepolisian tidak dipedulikan oleh para demonstran, sehingga timbul kekerasan, pembakaran, hingga penjarahan.

Kerusuhan kemudian menyebar di 4 kota yang terletak di berbagai penjuru Inggris yaitu Liverpool, Bristol, Hull, dan Belfast.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved