Raden Gilap yang Pimpin Sumpah Pocong Kasus Vina Cirebon Meninggal Dunia, Pernah Singgung Soal Azab

Raden Gilap Sugiono, sosok yang memimpin sumpah pocong terkait kasus Vina Cirebon pada Agustus 2024, dikabarkan meninggal dunia Rabu pagi

Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Ign Prayoga
TribunCirebon/Eki Yulianto
Raden Gilap Sugiono yang memimpin sumpah pacong Saka Tatal, mantan terpidana kasus Vina Cirebon 

"Mereka meminta kepada saya untuk mempersiapkan sumpah pocong," ujar Raden Gilap Sugiono saat diwawancarai, Kamis (8/8/2024).

Raden Gilap mengatakan, bahwa sumpah pocong bukanlah sesuatu yang istimewa di Padepokan Agung Amparan Jati karena mereka sudah sering melakukan hal serupa.

Namun, yang menjadi perhatian adalah dampak atau "tulah" dari sumpah pocong bagi mereka yang berbohong.

"Sumpah pocongnya dilakukan biasa saja, tapi tulahnya InsyaAllah azabnya terlalu pedih oleh Allah SWT sesegera mungkin," ucapnya.

Meskipun begitu, pelaksanaan sumpah pocong tetap akan berlangsung meskipun salah satu pihak tidak hadir.

Pernyataan Saka Tatal saat Sumpah Pocong

Saat akan disumpah, tampak Saka mengenakan celana panjang hitam tanpa atasan, berbaring di atas kafan berwarna putih.

Selanjutnya, seluruh tubuh Saka dibalut dengan kain kafan dan hanya menyiksakan bagian kepalanya saja.

Saka kemudian diminta untuk bersumpah, dia tidak melakukan pembunuhan terhadap Vina dan Eky.

Dia juga bersumpah, dirinya dan ketujuh terpidana lainnya adalah korban salah tangkap.

Bahkan, Saka juga membeberkan dia dan ketujuh terpidana mengalami penyiksaan selama diperiksa oleh polisi.

Eks terpidana kasus Vina dan Eky itu juga berucap, kasus pembunuhan Vina dan Eky ini sudah direkayasa oleh Iptu Rudiana yang tak lain merupakan ayah kandung Eky sendiri.

Saka pun menyatakan, dirinya bersedia diazab oleh Allah, jika ia berbohong.

"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya tidak melakukan pembunuhan atau pemerkosaan terhadap Eky dan Vina," dikutip dari kanal Youtube iNews, Jumat.

"Demi Allah bahwa saya dan ketujuh terpidana adalah salah tangkap yang telah disiksa, disetrum, diberi air kencing, dan direkayasa kasus ini oleh Iptu Rudiana," ujar Saka.

"Apabila saya berdusta dalam sumpah pocong ini, maka saya siap diazab oleh Allah dengan azab teramat pedih sesegera mungkin, baik di dunia maupun di akhirat," ujar Saka.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com 

Sumber: Wartakota
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved