BBM Subsidi

Mobil-mobil Ini Bakal Dilarang Mengisi BBM Pertalite di SPBU? Jenis Apa Saja? Berikut Daftarnya

semua jenis motor di bawah 150 cc masih boleh mengkonsumsi BBM Pertalite dan mobil berpelat hitam di atas 1.400 cc bakal dilarang beli Pertalite.

Editor: Dedy
Tribunnews.com/Herudin
Ilustrasi Pengisian BBM di SPBU -- Pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengisyaratkan agar subsidi BBM Pertalite lebih tepat sasaran, maka kendaraan khususnya mobil dengan pelat hitam dan mobil dengan kapasitas CC besar sejatinya tidak boleh membeli BBM bersubsidi. 

Suzuki

  • Ertiga
  • Baleno Hatchback

Peugeot 

  • Peugeot 3008
  • Peugeot 5008
  • Peugeot 3008

Hyundai 

  • Stargazer
  • Creta

Mitsubishi Xpander

  • DFSK Glory 560

Mercedes-Benz A 200

Bahlil menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah mengadakan rapat dengan sejumlah jajarannya dan meminta membentuk tim terkait penyaluran subsidi energi tepat sasaran.

Hal ini perlu dilakukan, mengingat anggaran subsidi dari APBN nilainya tak sedikit. Sebagai contoh, alokasi anggaran subsidi dan kompensasi energi pada buku tahun 2024 nilainya Rp435 triliun.

"Menyangkut dengan subsidi BBM, kita memang kemarin dalam ratas, Bapak Presiden meminta kita membentuk tim, yang memimpin tim adalah saya sendiri, untuk mengkaji subsidi tepat sasaran," ungkap Bahlil usai rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Minggu (3/11/2024).

"Karena kita tahu, subsidi kita sekarang kan Rp435 triliun di 2024, itu terdiri dari kompensasi dan subsidi, dari Rp 435 triliun itu untuk LPG itu Rp 83 triliun," sambungnya.

Bahlil melanjutkan, berdasarkan laporan Pertamina, Perusahaan Listrik Negara, hingga Badan Pengatur Hilir Migas, setiap tahunnya potensi penyaluran subsidi yang tak tepat sasaran nilainya sangat besar.

Untuk itu diperlukan formula atau skema agar anggaran subsidi energi ini tak bengkak, alias tepat sasaran.

"Tujuan subsidi itu kan adalah diberikan kepada warga negara yang berhak untuk menerima subsidi. Dalam rangka itu, kami sudah mulai rapat sebenarnya sudah rapat terus untuk kita mencari formulasinya," katanya.

Eks Menteri Investasi ini mengungkapkan, beberapa skema yang dimaksud, pertama, mengubah subsidi yang tadinya diberikan pada produk, nantinya akan menjadi bantuan langsung tunai atau BLT.

Untuk opsi lainnya, Bahlil mengaku pihaknya masih terus melakukan pembahasan dengan pihak-pihak terkait.

Bahlil berjanji, dalam beberapa pekan ke depan, skema atau formula tersebut akan rampung, dan tentunya diterapkan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved