Keracunan Makanan

Siswa di Bogor Korban Keracunan Menu MBG Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status Kejadian Luar Biasa

Sebelumnya diberitakan, jumlah siswa yang diduga keracunan menu MBG di Kota Bogor, Jawa Barat, bertambah menjadi 214 orang.

Editor: Dedy
TribunnewsBogor.com
PELAJAR BOGOR KERACUNAN MBG --- Tangkapan layar Kepala BGN, Dadan Hindayana bersama Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim usai menjenguk korban keracunan massal di RSUD Kota Bogor, Sabtu (10/5/2025). Terkuak identitas ratusan siswa diduga keracunan MENU Makan Bergizi Gratis hingga Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengungkapkan responnya atas kasus tersebut. 

TRIBUNBEKASI.COM, BOGOR --- Jumlah siswa di Kota Bogor yang diduga mengalami keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) terus bertambah.

Sebelumnya diberitakan, jumlah siswa yang diduga keracunan menu MBG di Kota Bogor, Jawa Barat, bertambah menjadi 214 orang.

Angka siswa korban keracunan menu MBG tersebut merupakan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, sejak Rabu (7/5/2025) hingga Sabtu (10/5/2025).

"Perkembangan hingga tanggal 10 Mei 2025 terjadi penambahan empat kasus, sehingga total korban saat ini mencapai 214 orang," kata Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno dalam keterangannya, Minggu (11/5/2025).

Baca juga: Santap Makan Bergizi Gratis. Puluhan Siswa di Bogor Diduga Keracunan, Begini Penjelasan Wali Kota

Atas kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun menetapkan kasus keracunan menu MBG di Kota Bogor sebagai kejadian luar biasa (KLB). 

Status KLB ditetapkan menyusul terus bertambahnya siswa di Kota Bogor yang diduga keracunan menu MBG menjadi 214 orang.

"Atas kejadian ini Pemkot Bogor telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB)," kata Wali Kota Bogor Dedie Rachim dalam keterangannya, Minggu (11/5/2025).

Dedie menyampaikan, Pemkot Bogor telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengevaluasi program MBG, termasuk penanganan kasus tersebut.

Menurut Dedie, pemkot telah memberikan pengobatan terhadap korban keracunan, melakukan upaya pencegahan, hingga penyelidikan epidemiologi (PE).  

"Kita pastikan mereka yang terkena dampak ini biaya medisnya ditanggung Pemkot Bogor," sebutnya.

"Untuk memastikan dugaan keracunan, Pemkot Bogor juga akan memeriksa asal-muasalnya apakah bersumber dari SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) atau dari sumber lain," tambahnya.

Dedie melanjutkan, Pemkot Bogor juga telah memetakan sekolah-sekolah untuk memastikan jumlah siswa yang mengalami keracunan.

Pemetaan itu dilakukan terhadap 13 sekolah di Kota Bogor yang disebut menerima menu MBG dari dapur SPPG Bosowa Bina Insani.

"Kita akan diskusikan dengan BGN. Yang pasti kita ingin anak-anak tetap senang dan tetap bahagia menerima langsung MBG ini tanpa ada ketakutan, tanpa ada ragu-ragu lagi," imbuh Dedie.

Dedie menambahkan, siswa yang diduga keracunan MBG kini kondisinya berangsur membaik.  

"Kondisi pasien sekarang sudah berangsur membaik karena sudah ditangani secara medis," pungkasnya.

Berdasarkan sebaran kasus, terdapat sembilan sekolah yang melaporkan dugaan keracunan MBG.

Perinciannya yakni TK Bina Insani (25 orang), SD Bina Insani (10 orang), SMP Bina Insani (94 orang), SMA Bina Insani (1 orang), SDN Kukupu 3 (8 orang), SDN Kedung Waringin (7 orang), SDN Kedung Jaya 1 (16 orang), SDN Kedung Jaya 2 (45 orang), dan SMP Bina Graha (8 orang).

Retno menuturkan, sampai saat ini ada 34 siswa yang masih dirawat di rumah sakit dari sebelumnya berjumlah 40 orang.

Sementara, 45 siswa lainnya menjalani rawat jalan dan 129 siawa mengalami keluhan ringan.

(Sumber : Kompas.com)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp  

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Terus Bertambah, Keracunan MBG di Bogor Ditetapkan Jadi KLB

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved