Gempa Bekasi
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bekasi yang Berdampak pada Penghentian Kereta Cepat Whoosh
BMKG menyatakan, pemicu gempa M 4,7 yang mengguncang Karawang-Bekasi adalah pergerakan Segmen Citarum
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
“Masyarakat tidak perlu khawatir terkait operasional Whoosh setelah sebelumnya terjadi penyesuaian perjalanan pascagempa,” tegas Eva
Sesar Naik
BMKG menjelaskan, gempa Bekasi yang berpusat di darat tersebut merupakan jenis gempa dangkal. Pemicu gempa berasal dari aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat atau West Java back arc thrust.
BMKG juga menjelaskan, pusat gempa berada di darat pada koordinat 6,52 Lintang Selatan dan 107,25 Bujur Timur, atau sekitar 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Gempa ini termasuk jenis gempa dangkal karena terjadi pada kedalaman 10 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java Back Arc Thrust)," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi, Rabu (20/8/2025).
West Java Back Arc Thrust atau Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat merupakan sesar aktif di bagian belakang busur vulkanik Jawa Barat.
Sesar ini disebut melewati Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. Serta terindikasi melalui daerah selatan Jakarta (perbatasan dengan Depok) dan di daerah Bogor.
Sesar adalah retakan atau patahan pada kerak bumi ( litosfer ). Beberapa sesar bersifat aktif. Di sini, bagian-bagian batuan bergerak melewati satu sama lain
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2022, sesar ini berada di sepanjang utara Jawa Barat sampai selatan Jakarta.
Sebelum gempa 4,9 magnitudo yang terjadi, Rabu (20/8/2025) malam, ternyata gempa yang dipicu sesar ini belum lama ini pernah terjadi.
Pada 14 Juli 2025 lalu, gempa bermagnitudo 2,6 sempat mengguncang wilayah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Hasil penelitian yang dilakukan Pusat Riset Kebencanaan yang dilakukan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) bersama sejumlah lembaga lainnya sejak Desember 2022 hingga September 2023, ada 15 kali gempa berskala Magnitudo 2-4.
Gempa muncul di selatan Purwakarta, selatan Karawang, selatan Subang, Jawa Barat.
Berdasarkan penelitian tersebut, sesar busur belakang Jawa Barat merupakan sesar aktif.
Sesar ini terbagi menjadi beberapa bagian di antaranya Sesar Citarum Front yang panjangnya sekira 70 kilometer memanjang dari arah timur-tenggara.
Kemudian ada juga Sesar Citarum dengan panjang 40 kilometer memanjang dari barat-barat laut.
Selain dua sesar tersebut, segmen lainnya ada Sesar Baribis dan Sesar Cirata.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Ternyata Ada 6 Gempa Susulan di Bekasi, Guncangannya Tak Sekuat yang Pertama |
![]() |
---|
Geger, Bangunan Puskemas di Karawang Roboh, Kadinkes Sebut Bukan Akibat Gempa Bekasi |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Tiga Kecamatan di Karawang Terdampak Gempa, 18 Rumah dan Puskesmas Rusak |
![]() |
---|
Sebuah Sarana Kesehatan di Karawang Rusak Diguncang Gempa Rabu Malam |
![]() |
---|
Terdampak Gempa M 4,9, Musala di Bojongmangu Bekasi Alami Rusak Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.