Demo di DPR
Massa Demo di DPR Berusaha Jebol Gerbang Gedung Parlemen, Polisi Lepaskan Tembakan Gas Air Mata
Ia berulang kali mengimbau massa demo di DPR agar mundur dan tidak merusak fasilitas umum.
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Sorakan massa demo di Gedung DPR/MPR RI menggema sambil menyuarakan tuntutan agar DPR dibubarkan saja.
Yel-yel perlawanan massa demo di DPR juga terdengar bersamaan dengan lemparan botol plastik dan batu ke udara.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, tampak berada di garis depan berhadapan dengan massa demo di DPR.
Ia berulang kali mengimbau massa demo di DPR agar mundur dan tidak merusak fasilitas umum.
Baca juga: Demo di DPR Ricuh, Lempar Batu ke Mobil Polisi, Massa Pengunjuk Rasa Ditangkap, Diseret dan Dipukul
“Tolong tertib, jangan anarkis, jangan rusak fasilitas negara,” seru Susatyo melalui pengeras suara.
Namun, imbauan itu tak sepenuhnya diindahkan.
Massa tetap berusaha menembus barikade dan sebagian berhasil masuk ke jalur tol dalam kota.
Aparat kemudian menambah kekuatan dengan menurunkan anggota Brimob dan TNI.
Hingga pukul 13.18 WIB, situasi di kawasan Gatot Subroto masih tegang.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang mendekat ke gedung parlemen. Sebagian demonstran mulai mundur ke arah Tanah Abang dan Slipi.
Pihak kepolisian menegaskan akan menindak tegas aksi anarkistis yang merusak fasilitas umum serta membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025), berujung ricuh.
Kericuhan pecah saat massa berhadapan dengan aparat kepolisian yang memasang pagar hitam yang juga memasuki kawasan barikade beton Transjakarta dari arah Jalan Tentara Pelajar menuju Jalan Gatot Subroto.
Dorongan massa membuat barikade beton rusak, sementara sejumlah peserta aksi di barisan depan terluka akibat benturan.
Massa kemudian sempat masuk ke arah tol dalam kota pada pukul 13.00 WIB.
Di lokasi itu, mereka melempar batu dan bambu runcing ke arah aparat yang berjaga.
Kondisi tersebut membuat arus lalu lintas di tol dalam kota sekitar Jalan Gatot Subroto sempat terhambat.
Imbau humanis
Sebanyak 1.250 personel gabungan dari Polri, TNI dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengamankan aksi demo 25 Agustus yang berlangsung di kawasan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).
Pengamanan demo dilakukan dengan pendekatan persuasif dan humanis, tanpa melibatkan penggunaan senjata api oleh personel yang bertugas.
“Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya. Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Senin (25/8/2025).
Susatyo berkata, pihak kepolisian juga mengimbau agar seluruh peserta aksi menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat, seperti membakar ban, merusak fasilitas umum, atau menutup akses lalu lintas.
Baca juga: Soal Polemik Gaji Anggota DPR Naik, Yenny Wahid: Bila Masih Hidup, Gus Dur Akan Ambil Tindakan Tegas
“Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif,” ungkapnya.
Terkait lalu lintas, polisi akan melakukan pengaturan secara situasional menyesuaikan kondisi di lapangan.
Masyarakat diimbau untuk menghindari area Gedung DPR/MPR RI selama aksi berlangsung dan disarankan menggunakan jalur alternatif.
“Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami,” kata Susatyo.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan publik untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi, terutama yang beredar di media sosial dan berpotensi memicu kegaduhan.
“Jangan terprovokasi oleh berita negatif. Bijaklah dalam menerima informasi dan tetap jaga persatuan,” pungkasnya.
BERITA VIDEO : SITUASI UNJUK RASA DEPAN GEDUNG DPR RI, MASSA SEMPAT LEMPAR BOTOL KE MOBIL POLISI
Ojol sindir wakil rakyat
Driver ojol, Ari (26), menyampaikan keresahan serupa mengenai aturan pemerintah bagi aplikator ojek online (Ojol).
"Kita ini makin sengsara, saya udah nyobain aplikasi mana aja buat narik, tetep aja parah semua," kata Ari, yang ikut mendatangi Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, untuk mengikuti demo 25 Agustus 2025.
"Potongan buat driver makin hari makin banyak, padahal nyari orderan juga makin dikit," sambung dia.
Dia meminta anggota DPR RI untuk memperhatikan nasib pekerja-pekerja jalanan yang masih belum sejahtera.
"Tolong jangan mikirin perutnya sendiri lah. Enak banget kan gajinya naek padahal itu juga kan dari kita (pajaknya)," tukas Ari.
Melansir Kompas.com, sejumlah pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dari berbagai komunitas ikut mendatangi Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, untuk mengikuti demo 25 Agustus 2025.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, para pengemudi ojol memarkir motornya di area depan Gedung DPR RI.
Mereka ikut berdiri di bawah teriknya matahari lengkap dengan menggunakan helm beserta jaket identitasnya.
Safri (32), pengemudi ojol asal Grogol, Jakarta Barat mengaku hadir di depan Gedung DPR secara sukarela karena ingin menyampaikan aspirasinya.
"Pengen ketemu wakil rakyat, mana ini Uya Kuya, Eko Patrio kan yang kemarin joget-joget," ucap Safri kepada Kompas.com, Senin (25/8/2025).
Dia mengaku mendapat informasi demo hari ini dari media sosial dan ajakan-ajakan di berbagai grup komunikasi pengemudi ojol.
Safri yang berdiri di depan gerbang sambil memegang bendera bajak laut dari film animasi "One Piece" mengeluhkan sulitnya kondisi ekonomi saat ini.
"Ya karena sekarang susah banget ekonomi, mau ngapa-ngapain susah. Apa-apa mahal, kasihan istri sama anak saya di rumah," ujar dia.
Safri mempertanyakan komitmen pemerintah yang tak pernah serius memperhatikan nasib kesejahteraan pengemudi ojol.
"Sekarang ya, udah berapa kali liat driver ojol kayak kita ini demo. Tapi aturan yang ngatur biar ojol buat sejahtera mana gak ada juga kan," kata dia.
Sebelumnya, beredar kabar di media sosial akan digelarnya aksi massa berskala besar untuk memprotes kebijakan-kebijakan pemerintah pada Senin (25/8/2025).
Salah satu tuntutan yang disuarakan adalah kenaikan tunjangan bagi anggota DPR RI di tengah ekonomi negara dan masyarakat yang semakin melemah.
Kabar ini beredar secara luas melalui berbagai platform media sosial dan disebut bertajuk sebagai aksi
"Revolusi Rakyat Indonesia". Masyarakat dari berbagai kalangan pun terlihat mulai memadati area depan Gerbang DPR RI yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pagi ini.
(Sumber : Kompas.com/Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah/m32)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo DPR 25 Agustus Ricuh, Barikade Beton Rusak, Massa Lempar Batu dan Bambu Runcing
Demo di DPR Ricuh, Lempar Batu ke Mobil Polisi, Massa Pengunjuk Rasa Ditangkap, Diseret dan Dipukul |
![]() |
---|
Pengamanan Demo di DPR, Kapolrestro Jakpus Tegaskan Polisi Tak Dibekali Senpi dan Imbau Humanis |
![]() |
---|
Demo di DPR, Driver Ojol Sindir Para Wakil Rakyat: Gaji Naik Padahal Duitnya dari Kita! |
![]() |
---|
Heboh! Seruan Demo 25 Agustus, Begini Tanggapan Wakil Ketua DPR RI Saan Mustofa |
![]() |
---|
Kesaksian Iqbal Ramadhan, Anak Penyanyi Machica Mochtar, Korban Kekerasan Aparat saat Demo di DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.