Berita Jakarta
Polisi Selidiki Robohnya Tembok Pembatas Sekolah Timpa Empat Motor di Palmerah
Namun demikian, ia belum membeberkan detail dugaan penyebab robohnya tembok pembatas sekolah tersebut.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Ringkasan Berita:
- Polisi menyelidiki robohnya tembok pembatas SDN 01–02 dan SMPN 130 di Palmerah yang menimpa empat motor.
- Kontraktor dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta memastikan seluruh kerugian material dan moral warga akan ditanggung.
- Warga terdampak mengalami kerusakan ekonomi dan trauma; RW meminta penyelesaian berbasis kemanusiaan, bukan sekadar hitungan angka.
TRIBUNBEKASI.COM, PALMERAH — Pihak kepolisian memastikan akan menyelidiki insiden robohnya tembok pembatas SDN 01 dan 02 serta SMPN 130 Jakarta yang berada di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat.
“Sampai sekarang masih kami selidiki,” ujar Kapolsek Palmerah Kompol Gomos Simamora saat dikonfirmasi, Sabtu (22/11/2025).
Menurutnya, sesaat setelah kejadian, pihaknya langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi di sekeliling lokasi untuk kepentingan olah TKP.
“Kami sudah melakukan TPTKP (Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara) dan pemasangan garis polisi,” jelasnya.
Namun demikian, ia belum membeberkan detail dugaan penyebab robohnya tembok pembatas sekolah tersebut.
“Masih diselidiki,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua RW 02 Kota Bambu Utara, Decky Ohei, memastikan kerugian material yang dialami warga sepenuhnya akan ditanggung oleh pihak kontraktor dan dinas terkait.
Hal itu disampaikan Decky setelah dirinya berdiskusi dengan pihak Jaya Konstruksi dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta terkait robohnya tembok bangunan SDN 01 dan 02 serta SMPN 130 Jakarta.
“Terkait proyek ini dan pendidikan, pihak Jakon dan dinas akan bertanggung jawab atas kerugian material maupun moral yang dialami warga kami,” kata Decky saat ditemui di lokasi, Jumat (21/11/2025).
Menurutnya, pertanggungjawaban itu tidak hanya mencakup motor yang tertimpa bangunan, tetapi juga kerusakan bangunan warga serta kerugian ekonomi lainnya.
“Baik yang berdampak pada usaha, pekerjaan, atau aktivitas ekonomi warga yang menjadi terganggu,” ungkap Decky.
Decky menambahkan, pihak terkait juga telah membuat perhitungan mengenai bentuk pertanggungjawaban tersebut.
Namun baginya, yang terpenting adalah sisi kemanusiaan mengingat beberapa warga mengalami trauma akibat insiden ini.
“Kami berpesan agar tidak ada hitung-hitungan angka semata. Ini bicara kemanusiaan dan hati, supaya warga tidak mengalami masalah terkait ganti rugi,” tuturnya.
(Sumber : Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah/m40)
| Air Laut Pantai Mutiara Jakarta Utara Nyaris Setinggi Tanggul, Pramono Ungkap Penyebabnya |
|
|---|
| Tembok Sekolah di Palmerah Ambruk, Warga Panik, Empat Motor Jadi Korban |
|
|---|
| Atap Bangunan Rumah Ambruk Diterjang Hujan Deras, Penghuninya Selamatkan Diri |
|
|---|
| Mesin Uap Tempat Laundry Meledak, Dua Pelanggan Terluka |
|
|---|
| Taman di Daan Mogot Diduga Jadi Lokasi Mesum Sesama Jenis, Bekas Alat Kontrasepsi Berserakan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Kondisi-terkini-tembok-SD-Negeri-01-02-dan-SMP-Negeri-130-di-Kelurahan-Kota-Bambu-Utara-Palmerah.jpg)