Berita Bekasi
Serahkan 27 WNA China Pelaku Scamming, Polres Metro Bekasi Kontak Kedutaan
AKBP Agta Bhuwana Agta menjelaskan, saat ini 27 WNA masih dilakukan penahanan di Kantor Imigrasi Bekasi.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
Ringkasan Berita:
- Polres Metro Bekasi berkoordinasi dengan Kedubes dan Kepolisian China terkait penyerahan 27 WNA asal China yang ditangkap atas kasus penipuan daring dengan modus menyamar sebagai polisi.
- Para pelaku sebelumnya diamankan di Bandar Lampung dan ditemukan berbagai barang bukti seperti ponsel, laptop, hingga seragam polisi China.
- Seluruh pelaku ditahan di Imigrasi Bekasi dan akan dideportasi setelah proses hukum selesai.
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Polres Metro Bekasi tengah melakukan komunikasi dengan Kedutaan Besar dan Kepolisian china untuk proses penyerahan 27 Warga Negara Asing (WNA) asal China yang ditangkap terlibat kasus scamming.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Agta Bhuwana Putra mengungkapkan hal itu saat dikonfimasi pada Selasa (18/11/2025).
AKBP Agta Bhuwana Putra menjelaskan, saat ini 27 WNA masih dilakukan penahanan di Kantor Imigrasi Bekasi.
"Saat ini kami tengah melakukan komunikasi dengan kedutaan besar China dan kepolisian China untuk proses penyerahan para WNA asal China yang ditangkap karena terlibat kasus scaming modus sebagai polisi," kata AKBP Agta Bhuwana.
Sebanyak 27 warga negara asing (WNA) asal China diamankan oleh Tim Reskrim Polres Metro Bekasi setelah terlibat dalam tindak kejahatan penipuan dan pemerasan daring (scam online) dengan modus menyamar sebagai polisi China hingga investor.
Agta mengatakan, para pelaku lebih dulu diamankan di Bandar Lampung berdasarkan laporan polisi pada Jumat (31/10/2025).
Baca juga: Densus 88 Bongkar Jaringan Terorisme yang Rekrut Anak Lewat Game Online
Baca juga: Ketua DPRD Kota Bekasi Sambut Baik Roadshow Forkopimda, Berdampak Positif Bagi Masyarakat
Setelahnya, seluruh pelaku dibawa ke Markas Polres Metro Bekasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Dari proses pengungkapan, kami amankan sejumlah barang bukti berupa ponsel, iPad mini, laptop, printer, modem, hingga seragam polisi China lengkap dengan dasi, jas, celana, dan lencana,” ujar Agta, Jumat (7/11/2025) lalu.
Menurut AKBP Agta Bhuwana, para pelaku menipu warga negara China dengan berpura-pura menjadi petugas kepolisian.
Salah satu nomor telepon Indonesia yang digunakan untuk menipu berhasil dilacak berada di sebuah rumah di Gang Pelopor II, Kedamaian, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung.
“Operator menelpon korban menggunakan aplikasi sehingga seolah-olah panggilan berasal dari nomor resmi kepolisian China,” jelasnya.
Mereka menargetkan korban lansia yang dianggap mudah percaya. Pelaku mengaku dari kepolisian dan menuduh korban terlibat kejahatan tertentu.
Baca juga: Bupati Aep Pastikan Proyek Strategis di Karawang Rampung Akhir 2025
Baca juga: Sempat Cekcok, 2 Pemuda di Condet Ditusuk, Satu Diantaranya Tewas
Korban kemudian dikirimi dokumen palsu seperti data bank, foto ruang kantor polisi, dan tautan phishing.
“Begitu korban mengklik link tersebut, ponselnya otomatis dikendalikan pelaku. Dari situ, uang korban ditransfer ke rekening mereka,” kata AKBP Agta Bhuwana.
| Operasi Zebra Jaya 2025 di Kabupaten Bekasi, Fokus Edukasi ke Pengendara |
|
|---|
| Ribuan Pelajar di Bekasi Tumpah Ruah ke Jalan Menanti Kedatangan Presiden Prabowo |
|
|---|
| Ratusan Ojol di Bekasi Deklarasikan Perhimpunan O2 Indonesia Jadi Wadah Nasional Pengemudi Online |
|
|---|
| Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Desak Bupati Ambil Langkah Atasi Krisis Keuangan Daerah |
|
|---|
| Diakui Pebisnis Industri Makanan, Kota Bekasi Layak Dijadikan Referensi Tempat Usaha |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/AKBP-Agta-Bhuwana-18-Nov.jpg)