Kota Bekasi

Anak-anak Jadi Korban, DPRD Ungkap Lonjakan Bullying 20 Persen di Kota Bekasi

Kasus bullying di Kota Bekasi naik 20 persen. DPRD ungkap korban kini lebih berani speak up dan minta orangtua bersikap bijak.

|
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
Tribunbekasi/Rendy Rutama Putra
BULLYING BEKASI - Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Adelia Sidik saat ditemui jurnalis di Merapi Merbabu Hotel, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis (20/11/2025). Foto diambil usai sesi dialog terkait peningkatan kasus bullying yang belakangan menjadi sorotan di Kota Bekasi. 
Ringkasan Berita:
  • DPRD Kota Bekasi mencatat kenaikan kasus bullying hingga 20 persen.
  • Banyak korban dan orangtua mulai berani speak up melalui media sosial.
  • DPRD meminta sekolah dan keluarga lebih bijak merespons kasus perundungan.


TRIBUNBEKASI.COM, KOTA BEKASI - Suasana di Merapi Merbabu Hotel, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, mendadak serius ketika Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Adelia Sidik, berbincang dengan sejumlah jurnalis pada Jumat (21/11/2025).

Di tengah pertemuan itu Adelia mengungkap angka yang cukup mencemaskan, yakni kenaikan kasus bullying di Kota Bekasi hingga 20 persen.

Ia mengaku belum bisa menyampaikan data detail jumlah kasus karena masih harus dikonfirmasi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A.

Baca juga: Tinggal Dekat dengan Prabowo hingga SBY, 14.000 Warga Bogor Masih Hidup di Rumah Tidak Layak Huni

Baca juga: Bobol Sistem Deposit Kripto, HS Raup Rp 4,45 Miliar hingga Beli Ruko di Bandung

Baca juga: Ayah dan Anak Disiram Air Keras Saat Melintas di Pamulang, Mata dan Wajah Luka Bakar

"Hitungannya terakhir itu ada sekitar 20 persen naik, tapi fix jumlahnya berapa kami belum dapat disampaikan," ujarnya.

Menurut Adelia, meningkatnya laporan bukan semata karena kasus bertambah, tetapi lebih banyak korban kini memilih untuk speak up.

Banyak anak dan orangtua yang langsung melapor ke pihak sekolah maupun aparat penegak hukum sesaat setelah perundungan terjadi.

"Trend positifnya kalau saat ini saya lihat banyak yang sudah berani lebih speak up," kata Adelia.

Ia menilai keberanian korban maupun orangtua untuk bicara di ruang publik tidak terlepas dari semakin bijaknya masyarakat memanfaatkan media sosial.

"Orangtua sudah bisa memanfaatkan sosmed dengan baik dan benar atau bijak, karena itu tadi saya bilang bukan kasusnya bertambah tapi sekarang orangtuanya yang sudah mulai speak up," jelasnya.

Meski melihat perubahan positif, Adelia berharap kasus perundungan tidak lagi terjadi di Kota Bekasi.

"Harapannya kami sebagai yang lebih dewasa menjaga anak-anak itu bukan membela yang salah, tapi kalau salah sampaikan salah, dan benar bilang benar," katanya.

Ia menambahkan, "Saya berharap trend positif ini dalam tanda kutip berharap tetap tidak ada bullying." (m32/*)

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved