Bupati Pati Sudewo Tak Berani Naik Alphard Sampai Lobi Gedung KPK

Bupati Pati, Sudewo, ngacir ke Jakarta untuk memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (27/8/2025).

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Tribunnews.com/Iham Rian Pratama
Bupati Pati, Sudewo, berjalan kaki menuju Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (27/8/2025), untuk diperiksa sebagai saksi kasus suap proyek DJKA. 

Duduk Perkara Kasus

Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada April 2023 di Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah. KPK menemukan indikasi pengaturan proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di berbagai wilayah: Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Para pejabat DJKA dan pengusaha diduga merekayasa proses lelang proyek, termasuk:

Menentukan pemenang tender sebelum proses resmi

Membocorkan harga perkiraan sendiri (HPS)

Menambahkan syarat khusus agar hanya perusahaan tertentu yang lolos

Imbalannya, mereka menerima commitment fee sebesar 5–10 persen dari nilai proyek.

Hingga Agustus 2025, KPK telah menetapkan 15 tersangka individu dan 2 korporasi.

Di antaranya:

  • Putu Sumarjaya (Kepala BTP Jawa Tengah)
  • Bernard Hasibuan (Pejabat Pembuat Komitmen)
  • Risna Sutriyanto (ASN Kemenhub, Ketua Pokja proyek Solo Balapan–Kadipiro)
  • Dion Renato Sugiarto (Direktur PT Istana Putra Agung)

Mereka diduga menerima dan memberi suap dalam proyek-proyek strategis seperti:

  • Jalur ganda Solo Balapan–Kadipiro–Kalioso
  • Jalur kereta Makassar
  • Proyek di Lampegan–Cianjur dan perlintasan sebidang di Jawa–Sumatera

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved