Kerusuhan di Jakarta
Eks Anggota Tim Mawar Fauka Noor Farid Temui Prabowo , Ada Apa?
Eks Tim Mawar Fauka Noor Farid imbau masyarakat jaga persatuan usai bertemu Presiden Prabowo. Kritik boleh, asal damai tanpa anarkis.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Mohamad Yusuf
Di hadapan para pasien dan keluarganya, Prabowo menyampaikan instruksi tegas.
“Saya minta Kapolri, semua petugas dinaikkan pangkat luar biasa karena bertugas di lapangan membela negara, membela rakyat,” ujarnya.
Menurut Prabowo, kericuhan yang terjadi di sejumlah titik demonstrasi beberapa hari terakhir sudah mengarah ke tindakan makar.
Ia mencontohkan laporan aparat tentang massa yang datang dengan truk, membawa petasan dalam jumlah besar, lalu menggunakannya sebagai senjata menyerang petugas.
“Banyak anggota kena petasan, leher, paha. Bayangkan kalau laki-laki terbakar alat vitalnya. Ini sudah perusuh,” katanya dengan nada serius.
Beberapa petugas bahkan menderita luka bakar akibat ledakan petasan tersebut.
Baca juga: Pascakerusuhan Demo, Pramono Terapkan Tarif MRT dan TransJakarta Hanya Rp 1
Penghargaan dan Evaluasi
Bagi Prabowo, keberanian anggota Polri menghadapi situasi seperti itu layak diapresiasi. Kenaikan pangkat luar biasa, menurutnya, merupakan bentuk penghargaan negara atas pengorbanan yang tidak ringan.
Namun, ia juga menegaskan ada garis tegas. Anggota yang terbukti melanggar prosedur, termasuk dalam kasus tewasnya driver ojol Affan Kurniawan, tetap akan diselidiki dan ditindak sesuai kode etik.
“Anggota yang mungkin keliru, sedang diselidiki. Kalau ada kesalahan akan ditindak. Tapi jangan lupa kalau ada petugas yang berkorban siang malam menjaga keamanan,” kata Prabowo.
Baca juga: Polda Metro Tangkap 1.240 Pendemo dalam Sepekan, 22 Positif Narkoba
Langkah Presiden Prabowo ini menjadi sorotan publik. Di satu sisi, pemerintah ingin memberi penghargaan kepada aparat yang terluka saat bertugas.
Di sisi lain, tragedi Affan masih menyisakan luka mendalam bagi masyarakat, terutama kalangan ojek online.
Sorotan tajam juga datang dari aktivis dan tokoh publik yang menilai tanggung jawab presiden tidak bisa berhenti pada pemberian penghargaan kepada aparat.
Kini, di tengah suasana bangsa yang masih bergejolak, kebijakan Prabowo menghadapi ujian, bagaimana menyeimbangkan penghormatan kepada aparat yang terluka sekaligus menjawab jeritan keluarga korban sipil yang kehilangan orang tercinta.
Dikritik Cucu Bung Hatta
Pembakar Halte Transjakarta di Senayan Ternyata Warga Mampang Jaksel, Aktif di Karang Taruna |
![]() |
---|
Lokataru Kecam Tuduhan Delpedro Marhaen Lakukan Penghasutan , Sebut Polisi ‘Playing Victim’ |
![]() |
---|
Ketika Kapolri Listyo Sigit Ajak Makan Malam Pasukan TNI-Polri di DPR |
![]() |
---|
Polisi Tetapkan Delpedro Marhaen sebagai Tersangka, Diduga Lakukan Hasutan Anarkis Libatkan Pelajar |
![]() |
---|
Natalius Pigai Balas Kritik PBB, Klaim Pemerintah RI Sigap Tangani Kasus HAM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.