Berita Viral

Sekda Lebak Tanggapi Isu Banyak Perusahaan Tolak Terima Lulusan SMAN 1 Cimarga Buntut Mogok Sekolah

Menurut Budi, HRD perusahaan harus bersikap profesional dikarenakan sebelum bekerja ada tes yang dilakukan. 

Editor: Dedy
istimewa
DEMO KEPALA SEKOLAH --- Buntut Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga Banten menampar siswanya, Kini orangtua hingga siswa menuntut mundur kepala sekolah, Senin (13/10/2025). Polemik ratusan siswa SMAN 1 Cimarga Kabupaten Lebak Banten yang melakukan aksi mogok sekolah sejak 13-14 Oktober 2025 berbuntut panjang. 

TRIBUNBEKASI.COM, BANTEN --- Polemik ratusan siswa SMAN 1 Cimarga Kabupaten Lebak Banten yang melakukan aksi mogok sekolah sejak 13-14 Oktober 2025 berbuntut panjang.

Seperti diketahui, siswa SMAN 1 Cimarga ILP, mengklaim kejadian penamaparan bermula ketika merokok di belakang warung yang berada di sekitar sekolah pada hari Jumat(10/10/2025).

ILP lalu bertemu dengan Kepsek Dini Fitria yang langsung menegurnya.

"Saya kaget waktu ketemu kepsek. Rokok langsung saya buang, tapi disuruh nyari lagi sama kepala sekolah," kata ILP.

Baca juga: Geger SMAN 1 Cimarga, Siswa Mogok Sekolah Usai Dugaan Kepala Sekolah Tampar Siswa

ILP mengklaim tidak hanya mengalami kekerasan fisik, tetapi juga mendapat makian dengan kata-kata kasar saat peristiwa itu terjadi.

Sementara itu, Dini menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada hari Jumat bertepatan dengan pelaksana program Jumat bersih. 

Pada saat berkeliling, dia melihat seorang siswa tengah merokok di dekat warung kecil yang berada di luar pagar sekolah.

"Jumat Bersih itu bagian dari rangkaian kegiatan pembentukan karakter para siswa. Saya lihat dari jarak sekitar 20-30 meter, ada asap rokok di tangan anak itu," kata Dini.

Belakangan muncul isu banyak Human Resources Department (HRD) banyak perusahaan bakal memasukkan lulusan SMA Negeri 1 Cimarga, Lebak, Banten ke dalam daftar hitam.

Pihak Pemerintah Kabupaten Lebak pun mengomentari isu banyak HRD perusahaan menolak lulusan SMAN 1 Cimarga.

"Tidak boleh begitu, yang namanya orang tidak selamanya begitu dan melihat kasus ini harus holistik dong," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak, Budi Santoso, Jumat(17/10/2025).

Budi mengatakan, para siswa jangan dikaitkan dengan persoalan tersebut, terlebih tidak semua siswa perilakunya sama. 

"Bukan karena anaknya,  mungkin ada masalah lain kan, tapi anak-anak harus kita selamatkan, mungkin mereka ikut-ikutan. Masa kita tidak tega," katanya. 

"Jadi harus paham semua, dan harus dewasa semua melihat persoalan ini," sambungnya. 

Menurut Budi, HRD perusahaan harus bersikap profesional dikarenakan sebelum bekerja ada tes yang dilakukan. 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved