Berita Daerah
Anies Baswedan Minta Waspada Banjir Bukan Hanya Jakarta, Tapi Semua Wilayah Jabodetabek
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga Jabodetabek waspada pada banjir, tak hanya menyudutkan ibu kota sebagai daerah rawan banjir.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
Sebelumnya, Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan mengenai efek La Nina yang akan terjadi di Indonesia salah satunya di DKI Jakarta sehingga curah hujan akan meningkat.
Melalui akun Instagram resminya @dkijakarta, Pemprov DKI Jakarta menjelaskan kesiapan menghadapi La Nina.
Baca juga: Erick Thohir Menilai MotoGP dan Formula E Berdampak Positif pada Program Promosi Indonesia
Pemprov DKI jakarta telah menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi La Nina di tahun ini dari mulai persiapan infrastruktur pengendalian banjir oleh Dinas Sumber Daya Air (DSDA), hingga memberikan peringatan dini mengenai cuaca harian melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sehingga masyarakat bisa lebih waspada menghadapi datangnya banjir.
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan menuturkan, musim hujan yang secara umum terjadi pada bulan Oktober, November, Desember, dan Januari, bila musim tersebut disertai dengan fenomena La Nina maka akan lebih meningkatkan curah hujan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dudi Gardesi Asikin menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan infrastruktur untuk pengendalian banjir. Seperti pengerukan saluran-saluran air untuk menambah kapasitas daya tampungnya.
Baca juga: Satgas Covid-19 Terapkan Sistem Bubble di Indonesia Badminton Festival 2021 untuk Cegah Penyebaran
"Pemprov DKI telah melakukan pengerukan di 32 waduk, situ dan embung dengan volume pengerukan 626.546 meter kubik. Pengerukan di 53 kali dan sungai dengan volume pengerukan 533.048 meter kubik. Pengerukan 1.051 PHB dengan volume pengerukan 132.477 meter kubik," ucap Dudi yang dikutip Wartakotalive.com, Minggu (14/11/2021).
Ia menjelaskan pihaknya juga menyiapkan alat-alat berat yang dioptimalkan pemanfaatannya. Saat ini alat-alat berat tersebut berada di 104 lokasi dengan jumlah sebanyak 228 alat berat.
Kendati demikian, pihaknya juga telah menyiapkan pompa-pompa pengendali banjir baik yang statis maupun mobile.
"Pemprov DKI telah memiliki sebanyak 496 unit pompa stasioner di 108 titik dengan kapasitas 518,47 meter kubik/s," ucapnya.
Adapun pompa mobile sebanyak 329 unit dan pompa underpass sebanyak 67 unit.
Baca juga: Ariza Minta Army BTS tak Ribut di Medsos Terkait Selera Bermusik
"Kami juga melakukan pembangunan draine vertikal. Target tahun ini pembangunan drainase vertikan dilakukan di 25.647 titik untuk menyerap 68.038 meter kubik air. Saat ini sudah terbangun di 12.482 titik," jelasnya.
Terpisah, Plt Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mengatakan, pihaknya telah menempatkan 24 pengeras suara jarak jauh di 14 kelurahan rawan banjir. Selain itu telah dilakukan perekrutan sebanyak 267 orang TRC BPBD yang siap turun ke lapangan.
"Kami juga sudah menyiagakan 1.262 bangunan posko pengungsian untuk 177.886 pengungsi yang tersebar di Jakarta dan paket bantuan kebutuhan pokok," imbuhnya.
Selain itu, BPBD juga telah menyebar 70 perahu karet dan fiber serta 700 ban dalam rakitan.
Mari, siaga bersama dengan pantau selalu informasi terkait banjir melalui aplikasi JAKI dan website resmi Pantau Banjir.