Terkuak Sosok Aresty, Istri Pegawai Pajak Dibunuh dan Dikubur Tukang Bangunan di Septictank

Ringkasan Berita:

• Aresty Gunar Tunarga, istri pegawai pajak di Manokwari, menjadi korban pembunuhan dan dikubur di septic tank.
• Pelaku merupakan buruh bangunan yang sempat melarikan diri dan kini telah ditangkap polisi.
• Aresty baru tiga bulan pindah ke Manokwari mengikuti suaminya yang bertugas di KPP Pratama Manokwari.

TRIBUNNEWS.COM, MANOKWARI – Kasus hilangnya Aresty Gunar Tunarga (38) berakhir tragis. Istri seorang pegawai pajak di Manokwari, Papua Barat itu ditemukan tewas dan dikubur di dalam septic tank sebuah bangunan baru di kawasan Reremi.

Sebelumnya, Aresty dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak Minggu (9/11/2025) siang. Laporan itu kemudian ditindaklanjuti oleh aparat Polresta Manokwari dengan penyelidikan di sejumlah lokasi yang terakhir kali disinggahi korban.

Hasil penyelidikan mengarah pada dugaan penculikan dan pembunuhan. Polisi pun berhasil menangkap terduga pelaku yang diketahui bekerja sebagai buruh bangunan.

Baca juga: Senyum Bahlil ketika Disebut oleh Anggota Komisi XII DPR Berpeluang jadi Wakil Presiden

Baca juga: Komnas HAM: Soeharto Pahlawan Nasional, Reformasi 1998 Seolah Tak Pernah Ada

Baca juga: Ide Prabowo Bikin Heboh, Utang Whoosh Mau Dibayar Pakai Dana Korupsi, Ini Tanggapan Purbaya

“Untuk sementara, terduga pelaku satu orang (pria). Ia sudah ditahan untuk pemeriksaan serta pengembangan lebih lanjut,” ujar Kapolresta Manokwari Kombes Ongky Isgunawan, Selasa (12/11/2025).

Pelaku disebut sempat melarikan diri ke Kampung Inggramui, Kabupaten Manokwari, sebelum akhirnya ditangkap polisi. Dari pengakuan awal, pelaku membunuh korban dan menguburkan jasadnya di septic tank bangunan yang sedang dikerjakannya.

Lulusan Taruna Nusantara

Korban Aresty Gunar Tunarga dikenal sebagai sosok cerdas dan ramah. Ia merupakan warga Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Blitar, Jawa Timur, yang baru tiga bulan pindah ke Manokwari untuk menemani suaminya bertugas di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Manokwari.

Paman korban, Supriyono, mengatakan Aresty dan suaminya sama-sama alumni SMA Taruna Nusantara Magelang, sekolah bergengsi yang dikenal melahirkan calon-calon pemimpin bangsa.

“Sebelumnya, korban dan suaminya tinggal di Jakarta. Mereka belum punya anak, dan Aresty keluar dari pekerjaannya supaya bisa fokus membina rumah tangga,” kata Supriyono, Rabu (12/11/2025).

Setelah proses autopsi selesai pada Selasa (11/11/2025) malam, jenazah Aresty diberangkatkan dari Bandara Rendani Manokwari pada Rabu (12/11/2025) pukul 05.00 WIT menuju Jawa Timur.

“Jenazah korban dibawa oleh keluarga dan suaminya untuk dikebumikan di Jawa,” ujar Kasat Reskrim Polresta Manokwari AKP Agung Gumara Samosir.

Di rumah duka, Perum Asabri Gedog, Kota Blitar, suasana duka menyelimuti keluarga. Sebuah tenda besar berdiri di halaman rumah, dikelilingi karangan bunga ucapan belasungkawa dari kerabat dan rekan kerja sang suami.

Keluarga dan tetangga menunggu kedatangan jenazah dengan mata berkaca-kaca, mengenang Aresty sebagai sosok yang selalu hangat dan sopan kepada siapa pun.

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News