Bencana Alam
Gunung Merapi Berstatus Siaga, BPPTKG Minta Aktivitas Wisata Hingga Pertambangan Segera Dihentikan
Aktivitas Gunung Merapi dan Gunung Awu terus mengalami peningkatan sehingga Merapi kini berstatus siaga dan Awu berstatus waspada
Meski demikian, kata Eko, aktivitas visual Gunung Awu belum terlihat mengalami perubahan drastis.
"Asap kawah belum teramati di atas puncak kawah," tutur Eko.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan ada peningkatan aktivitas vulkanik berupa gempa yang berkisar 7-26 kejadian per hari.
Kejadian vulkanik tersebut mengindikasikan adanya tekanan magma dari dalam gunung api tersebut.
Kata Andiani, ada potensi terjadinya erupsi magmatik berupa lontaran lava pijar maupun erupsi fraktif yang menyemburkan gas.
Selain itu, ia juga menyebut bila terjadi pembongkaran kubah lava bisa muncul potensi aliran lahar yang terbawa oleh air hujan.
"Bahaya lainnya adalah emisi gas dari dalam gunung api seperti CO, CO2, H2SN2 dan CH4. Gas-gas tersebut bisa membahayakan jiwa, jika konsentrasi yan dihirup lebih dari batas aman," ujar Andiani.
Diketahui, Gunung Awu memiliki potensi erupsi dengan eksplosivitas tinggi dan secara historis paling banyak menelan korban dibandingkan gunung api lainnya di Sulawesi Utara.
Ia juga menyebut Gunung Awu pernah memakan korban sedikitnya 5.301 jiwa dan menjadikannya sebagai gunung api paling mematikan keempat di Indonesia.
Terakhir Gunung Awu erupsi pada Juni 2004, ketika itu terjadi erupsi yang menghasilkan kolom erupsi setinggi 2 KM di atas puncak kawah dan menyisakan kubah lava di dalam kawahnya yang memiliki diameter sekitar 370 meter dan tinggi 30 meter.
(TribunNetwork/KPS/VAN/WLY)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Merapi Siaga, Gunung Awu Waspada, Masyarakat Diminta Hentikan Aktivitas Wisata dan Tambang di Merapi"