Covid19

Kasus Kematian Pertama Akibat Virus Corona Varian Omicron Terjadi di Thailand

Dilaporkan kematian pertama pasien terpapar virus corona varian omicron yang diketahui terjadi di Thailand

Editor: Panji Baskhara
Tribunnews.com
Ilustrasi: Dilaporkan kematian pertama pasien terpapar virus corona varian omicron yang diketahui terjadi di Thailand 

TRIBUNBEKASI.COM - Dilaporkan adanya kematian pertama pasien terpapar virus corona varian omicron.

Diketahui, kematian pertama kasus omicron tersebut terjadi di Thailand.

Kematian pertama pasien virus corona varian omicron di Thailand diungkap seorang pejabat kesehatan, Minggu (16/1/2022).

Mengutip Kontan.co.id dari Reuters, kematian itu menimpa seorang wanita berusia 86 tahun dari provinsi selatan Songkhla, terjadi setelah Thailand mendeteksi kasus omicron pertamanya bulan lalu.

Baca juga: Februari Hingga Maret 2022 Diprediksi Menjadi Puncak Kasus Virus Corona Varian Omicron di Indonesia

Baca juga: Update Kasus Omicron di RW 02 Kelurahan Krukut, Jumlah Warga yang Isolasi Mandiri Bertambah 30 Orang

Baca juga: Gelombang Kedua Varian Delta Jadi Pengalaman Puskesmas Perumnas 2 Lebih Siap Lagi Hadapi Omicron

Akibatnya Thailand memberlakukan kembali karantina wajib COVID-19 bagi pengunjung asing.

"Wanita itu adalah pasien Alzheimer yang terbaring di tempat tidur," kata juru bicara kementerian kesehatan Rungrueng Kitphati kepada Reuters.

Ia menambahkan, Thailand sejauh ini telah melaporkan lebih dari 10.000 kasus omicron dan menambahkan bahwa Thailand tidak memerlukan tindakan penahanan lebih lanjut.

Thailand melaporkan 8.077 infeksi baru dan sembilan kematian pada hari Minggu.

Kondisi itu menjadikan penghitungan menjadi lebih dari 2,3 juta kasus dan hampir 22.000 kematian sejak pandemi dimulai pada 2020.

Sekitar 66 persen dari sekitar 72 juta orang yang tinggal di negara itu telah menerima dua dosis vaksin COVID-19, tetapi sekitar 14,9 persen telah menerima suntikan penguat.

Pada 11 Januari, bank sentral mengatakan ekonomi Thailand akan terpukul 0,3 persen akibat omicron.

Puncak Kasus Virus Corona Varian Omicron di Indonesia

Kini, puncak kasus virus corona varian omicron tengah diwaspadai pemerintah Indonesia.

Pemerintah prediksi, puncak kasus varian omicron di Indonesia terjadi pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin.

Ia menyampaikan, berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah negara puncak tersebut dicapai secara cepat dan tinggi dan waktunya berkisar antara 35-65 hari.

“Indonesia pertama kali kita teridentifikasi (varian omicron) adalah pertengahan Desember, tapi kasus kita mulai naiknya di awal Januari."

"Antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi."

"Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” ujarnya dalam keterangan pers secara virtual, Minggu (16/1/2022), dikutip dari laman setkab.go.id.

Budi mengungkap, tingkat perawatan di rumah sakit untuk pasien omicron di sejumlah negara yang telah melewati puncak kasus berkisar antara 30-40 persen dibandingkan hospitalisasi varian Delta.

“Jadi walaupun kenaikannya lebih cepat dan tinggi, jumlah kasusnya akan lebih banyak dan naik penularannya lebih cepat, tapi hospitalisasinya lebih rendah,” jelas dia.

Oleh karena itu, ia menekankan agar masyarakat tetap waspada.

Namun, tidak perlu panik jika ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak.

Transmisi Lokal omicron Didominasi DKI Jakarta

Menkes menyampaikan, sekitar 90 persen transmisi lokal varian omicron terjadi di DKI Jakarta.

Sehingga, pemerintah mempersiapkan strategi khusus dalam mengantisipasi lonjakan kasus di wilayah ini.

“Kita memang harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi omicron ini"

"Kita harus memastikan di kita bisa menanganinya perang menghadapi omicron di DKI Jakarta ini,” ucap Budi.

Pemerintah akan melakukan pengetatan penegakan disiplin protokol kesehatan yang didukung oleh implementasi PeduliLindungi.

Selain itu, upaya testing dan tracing juga akan diperkuat dengan dukungan dari TNI/Polri.

“Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan, walaupun kita tidak usah panik tapi harus hati-hati dan waspada."

"Prokes di Jakarta harus ditingkatkan, penggunaan PeduliLindungi juga harus diperketat."

"Testing, tracing, dan isolasi terpusatnya harus kembali ditingkatkan,” terang Menkes.

Pemerintah juga imbau masyarakat untuk menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, serta tidak bepergian ke luar negeri untuk keperluan yang tidak esensial.

“Itu nanti akan mengurangi laju penularan dari omicron yang akan naik sangat tinggi dan sangat cepat di DKI, Jabodetabek dalam beberapa minggu ke depan ini,” lanjut Menkes.

Kemudian, pemerintah akan mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi dosis lanjutan atau booster.

“Juga dipastikan bahwa semua rakyat Jakarta, Jabodetabek akan dipercepat vaksinasi booster-nya agar mereka siap kalau nanti gelombang omicron itu naik secara cepat dan tinggi,” imbuh dia.

Di sisi perawatan, pemerintah sudah mempersiapkan obat-obatan untuk pasien Covid-19.

Budi menyampaikan, sebanyak 400 ribu tablet Molnupiravir sudah tersedia di Indonesia.

Tak hanya itu, obat ini juga akan segera diproduksi di dalam negeri.

“Kita sudah dalam proses mendatangkan Paxlovid juga, ini antivirus dari Pfizer, yang mudah-mudahan bisa datang di bulan Februari sehingga pada saat nanti terjadi lonjakan, obat-obatannya pun sudah siap,” ungkapnya.

Pemerintah pun mengupayakan agar obat-obatan Covid-19 ini dapat tersedia di apotek yang disesuaikan dengan jenis obat tersebut.

“Arahan Bapak Presiden, agar dipastikan obat-obatan ini bukan hanya tersedia di puskesmas atau rumah sakit pemerintah tapi juga tersedia di apotek-apotek."

"Memang sesuai dengan jenis obatnya, mana yang bisa dibeli umum, obat mana yang harus dibeli mendapatkan resep dokter, mana obat mana yang hanya bisa diberikan melalui perawatan rumah sakit,” pungkas Budi.

(Kontan.co.id/Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id berjudul "Thailand Melaporkan Kematian Pertama Akibat Varian Omicron" dan Tribunnews.com dengan judul "Puncak omicron Diprediksi Februari-Maret, Menkes: DKI Jakarta Medan Perang Pertama Hadapi omicron"

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved