Berita Nasional

Otak Dicuci Jaringan Teroris, Anak-anak Rekrutan NII Akan Menjalani Program Deradikalisasi

Kata Nasir, mereka yang menyebarkan paham-paham radikal dan intoleran adalah bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Dedy
shutterstock.com
Ilustrasi teroris --- Anak-anak yang direkrut oleh jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) akan diberi program deradikalisasi. Deradikalikasi merupakan tindakan menetralisir pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terpengaruh paham radikalis. 

TRIBUNBEKASI.COM --- Anak-anak yang direkrut oleh jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII) akan diberi program deradikalisasi.

Deradikalikasi merupakan tindakan menetralisir pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terpengaruh paham radikalis.

Kabag Operasi Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar mengatakan upaya deradikalisasi terhadap anak-anak itu nantinya akan melibatkan beberapa pihak.

"Deradikalisasi akan bekerja sama dengan Kementerian Sosial atau ormas Islam dalam rangka moderasi beragama," kata Aswin dihubungi Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Terduga Teroris Jamaah Islamiyah yang Ditangkap Densus 88 Ternyata Seorang Pegawai Negeri Sipil

Baca juga: Mengerikan, Tersangka Teroris Terafiliasi ISIS Pernah Rencanakan Teror di Gedung DPR RI

Polri juga akan berupaya agar bisa mendiversi atau restorasi justice terhadap anak-anak yang direktut menjadi teroris.

Kata Aswin, upaya ini bertujuan untuk menetralisir paham-paham teroris.

Sementara itu Divisi Humas Polri memberikan Sosialisasi Kontra Radikalisme di wilayah Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (29/03/2022).

Dalam kegiatan tersebut, Divisi Humas Polri menggandeng Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI), sekaligus Konsultan Senior di Lembaga Penelitian Division for Applied Social Psychology Research (DASPR), Nasir Abas.

BERITA VIDEO : WARGA RAWA MEKAR JAYA JADI ANGGOTA TERORIS

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pencerahan, pemahaman serta edukasi bagi tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan alim ulama serra para santri terkait paham radikalisme.

"Kegiatan Humas ini salah satu kegiatan dari Sub Satgas bantuan operasi program Quick Wins yang harus dilaksanakan di beberapa Polda terkait kontra-radikal," ujar Kasubbag Opinev Bagpenum Ro Penmas Divhumas Polri, AKBP Erlan Munaji dalam keterangan tertulis.

Sementara itu pemateri yang juga merupakan mantan Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI) menjelaskan kepada para santri tentang kelompok yang berusaha memecah-belah bangsa Indonesia.

Kata Nasir, mereka yang menyebarkan paham-paham radikal dan intoleran adalah bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

"Pancasila mengandung nilai-nilai yang sangat cocok dengan kehidupan masyarakat Indonesia dan menjunjung sikap menghormati dan menghargai antar umat beragama dan berbudaya,"kata Nasir.

Sebelumnya diketahui Polri menangkap 16 terduga teroris jaringan NII.

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved