Berita Nasional
Sambangi Desa Wisata Perlang, Menparekraf Sandiaga Ikut Kirab dan Bawa Tudung Saji
Desa Wisata Perlang terkenal sebagai kawasan pertambangan yang kini menjadi desa wisata rintisan dengan mengedapankan konsep Moslem Friendly Tourism
Kemudian ada Gusung Perlang merupakan daratan pasir putih dengan hamparan terumbu (batuan sedimen dari kapur) yang sangat luas.
Lokasi tersebut terkenal menjadi spot snorkeling favorit dimana wisatawan dapat melihat biota laut juga lumba-lumba, penyu, dan lain-lain.
Sedangkan kekayaan seni dan budaya, desa itu memiliki warisan tarian tradisional dari para leluhur, yakni Tari Sekapur Sirih.
Itu merupakan salah satu tarian selamat datang sekaligus sebagai tanda kehormatan masyarakat Bangka Belitung dalam menyambut tamu istimewa.
Lalu ada Tari Campak yang berasal dari Kepulauan Bangka Belitung ini memang memiliki nilai dan filosofi.
Baca juga: Hasil OTT Rektor Unila, KPK Amankan Uang Pecahan Rupiah dan Catatan Keuangan
Baca juga: Wanita Open BO Korban Penusukan Alami Luka di Tangan dan Perut, Pelaku Ditahan Polisi
Makna yang terkandung dalam tarian ini ialah keceriaan dalam pergaulan remaja dan para bujang di Pulau Bangka Belitung.
Di sini, wisatawan juga dapat menemukan rumah adat Melayu milik salah satu warga asli Melayu Bangka tempo dulu, berupa rumah panggung berdinding kayu kulit berlantai kayu.
Ada dua jenis rumah adat di Desa Perlang, yaitu Melayu Awal dan Melayu Bubung Panjang yang masing-masingnya memiliki ciri khas bangunannya sendiri.
Pengunjung bisa membawa pulang souvenir dengan membeli abon ikan, sambal asam, keripik pisang madu, keripik pedas, dan gula aren (gula kabung).
Sedangkan potensi kriya ada anyaman dari daun jerutuk yang dibentuk menjadi gantungan kunci, lampu tidur, lampu hias, tudung saji, sauki, dan masih banyak lagi.