Berita Jakarta Raya

Mahasiswi yang Terjun Bebas dari Lantai 18 Apartemen Pernah dapat Pendampingan Psikologi dari UI

MPD (21) mahasiswi Universitas Indonesia (UI), yang diketahui terjun bebas dari lantai 18 apartemen pernah dapat pendampingan psikologi dari pihak UI

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Lilis Setyaningsih
Dok. UI
ilustrasi -- Mahasiswa Universitas Indonesia (UI). 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ----- MPD (21) mahasiswi Universitas Indonesia (UI), yang diketahui terjun bebas dari lantai 18 apartemen di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ternyata pernah mendapat pendampingan psikologi dari pihak kampusnya.

Hal tersebut berdasarkan keterangan psikolog yang diambil penyidik.

Demikian pernyataan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.

"Pada keterangan yang sudah diambil penyidik, di sini ada tujuh saksi di TKP  (tempat kejadian perkara,red) maupun pihak keluarga dan tentunya juga penyidik mengambil keterangan psikolog," ujar Trunoyudo, saat konferensi pers, Senin (13/3/2023) sore.

"Karena korban ini juga merupakan asesi yang mendapatkan asesmen psikolog, khususnya dari pihak Psikologi UI," sambung dia.

Ia mengatakan, penyidik juga akan bekerja sama dengan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) guna mendalami hasil asesmen psikologi itu.

Sehingga mendapatkan motif korban melakukan bunuh diri di apartemen tersebut.

"Dari hasil psikologi ini, tentunya menjadi motif dari korban untuk melakukan bunuh diri, selain daripada jejak digital di media sosial yang memang sudah disampaikan oleh korban," kata Trunoyudo.

"Namun, proses ini masih dalam proses penyidikan lanjut, tentu hasilnya sama-sama kita tunggu dari penyidik dan tentunya akan menyimpulkan melalui adanya hasil dari keterangan psikologi forensik dan psikolognya dan ditambahkan adanya jejak digital forensik termasuk CCTV yang ada di TKP," lanjutnya. 

Baca juga: Status Tersangka Mahasiswa UI Dicabut, Keluarga Hasya Sampaikan Hal Ini

Baca juga: Temukan Bukti Baru, Polda Metro Jaya Cabut Status Tersangka Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan


Diberitakan sebelumnya, MPD (21) mahasiswi Universitas Indonesia (UI) diketahui terjun bebas dari lantai 18 apartemen di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Korban ditemukan tergeletak dan diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 18 apartemen tersebut pada Rabu (8/3/2023) sekitar pukul 23.45 WIB.

"Benar kita dari Polsek membenarkan bahwa benar ada TKP orang loncat dari apartemen. kemudian kejadiannya benar di Kebayoran baru," kata kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno saat dihubungi, Sabtu (11/3/2023).

Saat itu, saksi yang merupakan sekuriti apartemen mendengar adanya suara benturan yang keras seperti benda terjatuh di sekitar lokasi.

Setelah dilakukan pengecekan, saksi melihat korban sudah dalam posisi tergeletak di lantai.

Baca juga: Angka Kasus Bunuh Diri di Jepang di Tahun 2022 Mencapai 21.584 Orang atau 59 Orang Per Harinya

Baca juga: Sempat Rekayasa Bunuh Diri, Pelaku Pembunuhan Adik Ipar di Karawang Divonis 15 Tahun Penjara


Dari informasi yang didapat, mengatakan bahwa korban akan melakukan wisuda dalam waktu dekat. 

"Betul, hari H (kejadian) itu pra Wisuda," singkat Tribuana.

Lebih lanjut, Tribuana mengatakan pihaknya tak bisa melakukan pemeriksaan kepada pihak keluarga lantaran masih dalam keadaan berduka.

"Nah ini kan orang lagi kedukaan, kita juga nggak bisa memaksakan (untuk memeriksa), kita juga memaklumi memahami bahwa keluarga sedang berduka," tuturnya.

Sementara itu, Kabiro Humas dan KIP Universitas Indonesia, Amelita Lusia juga membenarkan bahwa MPD merupakan mahasiswi UI.

MPD diketahui merupakan mahasiswa fakultas FISIP.

"Innalillahi wainaillaihi rojiun. Kami menyampaikan belasungkawa setulusnya dan mendalam atas kepergian ananda terkasih, mahasiswa kami Melati Putri Dairly dari FISIP UI, salah seorang warga dari sivitas akademika UI," ucapnya.

Baca juga: Jelang Wisuda, Mahasiswi UI Lompat dari Lantai 18 Apartemen

Amelita menyerahkan dugaan penyebab meninggalnya MPD kepada pihak berwenang.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.

Salah satunya adalah LISA Suicide Prevention Helpline (Love Inside Suicide Awareness) yang menyediakan layanan dukungan kesehatan mental dan psikososial yang inklusif, mencakup semua lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang.

Layanan LISA tersedia dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan tersedia 24 jam.
Bahasa Indonesia : +62 811 3855 472, Bahasa Inggris: +62 811 3815 472

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved