Penembakan Kantor MUI

Polisi: Ingin Diakui Sebagai Wakil Nabi Jadi Motif Pelaku Penembakan Kantor MUI

Polisi mengungkap bahwa motif sementara penembakkan kaca MUI adalah sebab pelaku hendak menuntut pengakuan sebagai wakil nabi di muka bumi

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Bekasi/Nuri Yatul Hikmah
Pelaku Penembakan Kaca MUI Rupanya Punya Penyakit Jantung dan Asma, Polisi Temukan 11 Kaplet Obat Asma dalam Tas 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA — Polisi mengungkap bahwa motif sementara penembakkan kaca Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah sebab pelaku hendak menuntut pengakuan sebagai wakil Nabi di muka bumi.

Hal itu disampaikan Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi saat ditemui di Polsek Menteng, Selasa (2/5/2023) malam.

"Oleh karenanya nanti akan ada rilis lanjutan dengan stakeholder yang lain, bersama ahli Sosiologi Agama untuk mengetahui apakah ini merupakan aliran yang menyimpang, apakah ini merupakan sekte dan sebagainya," ujar Hengki.

"Termasuk MUI nantinya kami akan adakan rilis termasuk Densus, termasuk Laboratorium Forensik dan sebagainya," imbuh dia.

Dalam penyelidikannya itu, Hengki juga merujuk pada surat-surat yang dikirim pelaku kepada MUI sebelum dirinya meninggal dunia.


Sehingga, kata Hengki, kesimpulan awal mengenai motif pelaku melakukan penembakkan adalah sebab ingin diakui sebagai wakil Nabi. 

"Kami juga berkoordinasi dengan Polda Lampung dan kami melihat sejarahnya daripada tersangka ini, memang dari alat bukti yang ada, tulisan-tulisan yang pertama motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapatkan pengakuan sebagai wakil Nabi," jelasnya.


"Dalam surat tersebut, salah satunya tertulis yang bersangkutan berdasarkan hadist di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam dan hanya satu golongan yang diakui dan itu adalah saya (pelaku) sebagai wakil Tuhan," imbuh Hengki. 

Pelaku punya penyakit jantung dan asma

Belum selesai publik dihebohkan dengan insiden penembakkan kaca Majelis Ulama Indonesia (MUI), pelaku penembakkan Mustofa (60) justru meninggal dunia sesaat setelah tertangkap tangan oleh petugas. 

Kendati demikian, penyebab kematian pelaku masih dalam proses penyelidikan.

Namun polisi memastikan jika pelaku tidak meninggal karena tembakan. 

"Akan diadakan autopsi malam ini, dimulai pukul 21.00 WIB, nanti dari hasil autopsi akan terlihat," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi saat ditemui di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) malam.

Baca juga: Penembakan Kantor MUI Terjadi Tepat Saat Rapat Penanganan Ajaran Agama yang Menyimpang

Baca juga: MUI Kota Bekasi Kecam Aksi Penembakan di Kantor MUI Jakarta, Minta Polri Usut Dalang Utama

Meski begitu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polda Lampung untuk melakukkan penyelidikan terhadap istrinya.

Pihaknya juga telah menggeledah tas yang dibawa pelaku saat memasuki Kantor MUI hari itu. 

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved