Berita Jakarta
Mengintip Kampung di Kolong Tol Cawang - Pluit, untuk Masuk Harus Merunduk Dulu
Mengintip Gelap dan Sempitnya Kampung di Kolong Tol Cawang - Pluit, Tempat Hidup Warga yang Ekonominya Terhimpit
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Lilis Setyaningsih
Saat Warta Kota hendak mewawancarai warga, mereka menolak mentah-mentah lantaran merasa sudah terlalu terekspos.
Mereka takut jika pada akhirnya akan kena usir petugas atau pemerintah lantaran mendiami tempat yang salah.
Padahal, mereka sejatinya hanyalah mencari tempat untuk tinggal lantaran terhimpit ekonomi.
Kendati begitu, salah satu warga yakni Rian meminta maaf lantaran sudah menghalang-halangi awak media masuk ke dalam.
"Kami dari warga Tanjung Duren kepada awak media bilamana kami bersalah untuk menghalangi anda semua, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Rian saat ditemui di lokasi, Rabu.
"Jadi jangan dibesar-besarkan lah, enggak ada hasilnya gitu. Jalankan apa kehidupan masing-masing aja," imbuh dia.
Lebih lanjut, Rian dan para warga sejatinya hanya mengharapkan hidup tenang tanpa gangguan.
"Apa adanya aja menjalankan hidup dari yang Maha Kuasa aja. Kami masing-masing kan kalau kami tinggal di istana kan enggak mungkin, tinggal di kolong ini ya memang udah kehidupannya gini. Yang penting jangan saling ganggu aja," pungkasnya.
Baca juga: Pengemis di Kota Bogor Kaya Raya, punya Aset Miliaran Hasil Mengemis tapi Tinggal di Kolong Jembatan
Baca juga: Waspada, Gangster Beraksi di Karawang, Begal Pengendara di Kolong Fly Over Dekat Kantor Cabang BJB
Sementara itu, Lurah Jelambar Baru, Danur Sasono mengatakan, pihaknya kini akan mendata warga yang tinggal di kolong tol.
"Kami melakukan pendataan ulang terkait dengan kondisi yang ada di sini, di area Jasa Marga terhadap adanya masyrakat atau warga yang bermukim atau tinggal di bawah kolong tol," kata Danur saat dikonfirmasi, Rabu.
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan upaya-upaya untuk melakukan pembinaan dan memberi himbauan kepada masyarakat akan bahayanya hidup di bawah tol.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah untuk membenahi orang-orang yang tinggal di tempat tersebut.
Menurut Danur, total ada 32 KK dan 100 orang yang tinggal.
"Ada beberapa langkah yang dilakukan memperhatikan kesejahteraan, meningkatkan bagaimana martabat mereka lebih layak lagi sebagai warga Jakarta," ujar Danur.
"Tentu kami akan lihat ke depan pimpinan pemerintah tentunya punya hal-hal yang kebaikan untuk masyarakat kami, saudara-saudara kami yang tinggal di bawah kolong tol," pungkasnya. (m40)
| Taman di Daan Mogot Diduga Jadi Lokasi Mesum Sesama Jenis, Bekas Alat Kontrasepsi Berserakan |
|
|---|
| Mulai Desember 2025, 100 Angkot Tua DKI Diganti Mikrotrans Listrik Dilengkapi AC dan CCTV |
|
|---|
| Masih Ada Kebocoran Perparkiran Rp 1,4 Triliun, DPRD DKI Minta Benahi, Enggan Usulkan Kenaikan Tarif |
|
|---|
| Tragis, Operator Air Mancur Patung Kuda Ditemukan Tewas Diduga Tersengat Listrik saat Bekerja |
|
|---|
| Kampung Bahari Tanjung Priok Jadi Kampung Santri? Pemprov DKI Siapkan Langkah Hapus Citra Narkoba |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Potret-kampung-kolong-tol-Cawang-Pluit-Jakarta-Barat-1.jpg)