Sidang Kasus Mutilasi

Ecky Listhianto Pemutilasi Angela Minta Tak Dihukum Mati, Berharap Dikasih Waktu untuk Bertobat

Sambil menahan tangis, Ecky Listhianto mengaku menyesali dan merasakan bersalah atas semua kejadian ini.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
Terdakwa Ecky Listhianto (38), kasus mutilasi Angela (54) menjalani agenda sidang pledoi atau nota pembelaan di Pengadilan Negeri Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Senin (28/8/2023). 

Berikut petikan lengkap pledoi terdakwa Ecky pemutilasi Angela;

Yang Mulia Yang Terhormat dan Juga Para Jaksa Penuntut Umum dan penasihat hukum yang saya hormati.

Yang Mulia, saya sangat menyesali dan merasa bersalah atas semua kejadian ini.

Dan saya tidak habis pikir sampai sekarang bisa seperti ini dan menghilangkan nyawa orang yang saya kasihi dan cintai. Saya tidak punya motif apapun dalaam kejadian itu.

Kejadiannya begitu cepat dan spontan tidak mampu saya kontrolnya. Itu diluar kebiasaan saya miliki, saya juga merasakan apa yang dirasakan keluarga besar Angela.

Saya ingin minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya hanya bisa memohon ampun taubat kepada Gusti Allah, saya bersimpuh buat kebaikan Angela semua.

Yang Mulia saya harap diberi waktu untuk dapat mengupayakan yang terbaik buat Angela. Saya berupaya memberikan apa yang saya miliki untuk dijalankan sebagai kifaroh atau tebusan karen apa yang saya lakukan. Dan memastikan Angela berbahagia dan memaafkan saya.

Yang Mulia kejadian ini telah mematahkan harapan kedua orangtua saya. Saya anak yang diharapkan di keluarga untuk dapat gantikan posisi bapak dan ibu saya.

Seperti saat ini saya rasakan kehidupan gelap dan saya sulit bernapas untuk jalankan kehidupan ini. Saya hanya terus minta ampun kepada Gusti Allah untuk diberi waktu dan ruang agar bisa membahagiakan kedua orangtua saya.

Terutama ibu saya yang sangat terpukul atas kejadian ini, seperti dia yang melahirkan saya tapi malah sia-sia tidak ada manfaatnya.

Yang Mulia sayapun akhirnya terpisahkan dengan anak saya yang baru berusia 3 tahun dan istri.

Peristiwa ini menjadi titik balik kehidupan saya.

Menjadi kehilangan apa saja yang saya miliki, kehilangan momen-momen terbaik yang saya lewati bersama mereka.

Dengan kejadian ini saya harus mempertanggungjawabkan baik di dunia maupun akhirat .

Yang Mulia saya mohon ampun dengan apa yang saya tidak kehendaki untuk lakukan ini.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved