Kecelakaan Maut di Tol Jakarta Cikampek

Warga Desa Tanjungjaya Ini Kehilangan Suami dan Dua Anaknya dalam Laka Maut Gran Max di Tol Japek

Tidak hanya kehilangan suaminya, Tasmah juga kehilangan dua anaknya, Zihan Windiansyah (26) dan Sendi Handian (19) yang meninggal dalam kecelakaan itu

Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Proses evakuasi jasad penumpang Grandmax insiden kecelakaan di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang pada Senin, 8 April 2024. 

Fik Hidayat membeberkan, biasanya Ukar Karmana secara bergantian ditemani anak kembarnya, Sendi dan Sandi.

Baca juga: Penumpang Kereta Cepat Whoosh di Hari Lebaran Melonjak 30 Persen

Baca juga: Samsat Keliling Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Jumat 12 April 2024 Ini Tutup, Cuti Bersama

Namun saat kejadian, Sandi menemani Ukar yang berangkat pada hari Minggu ke Jakarta untuk menjemput penumpang lain dan kembali ke Ciamis.

Saat itu Sendi yang masih duduk di SMK bertugas menjadi navigator atau petunjuk arah menggunakan Google Maps.

"Pak Ukar tak bisa mengoperasikan android, jadi Sendi yang operasikan Google Maps untuk lokasi penjemputan calon penumpang yang mau mudik," kata Fik Hidayat.

Bekerja Melebihi Waktu

Sebelumnya diberitakan bahwa Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap penyebab kecelakaan maut saat penerapan contra flow di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 di Karawang, Senin pagi, 8 April 2024 lalu.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkapkan bahwa pengemudi Gran Max yang bekerja melebihi waktu menjadi salah satu penyebab timbulnya kecelakaan maut yang menewaskan 12 penumpangnya.

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi, Jumat 12 April 2024 Ini Tutup, Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri

Baca juga: Layanan SIM Keliling Karawang Jumat 12 April 2024 Ini Tutup, Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri

Menurut Soerjanto Tjahjono, pengemudi Gran Max yang bekerja melebihi waktu itu kekurangan waktu istirahat.

"Jika kita mengemudi dalam keadaan kurang istirahat yang baik, maka pengemudi akan berkurang kemampuannya untuk berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan. Dalam situasi seperti ini pengemudi akan sangat mudah mengalami microsleep," ujar dia, dalam keterangan resminya, Kamis, 11 April 2024.

Terungkap dari hasil penyidikan bahwa pada Jumat, 5 April 2024, kendaraan travel tidak resmi tersebut berangkat sekira pukul 19.30 WIB dari Ciamis menuju Jakarta untuk menjemput penumpang.

Keesokan harinya, kendaraan travel tidak resmi itu berangkat lagi dari Jakarta pada siang hari untuk mengantar penumpang ke Ciamis sekaligus menjemput.

Travel tersebut kembali berangkat pada Minggu, 7 April 2024 pagi dari Ciamis menuju Jakarta untuk mengantar penumpang, kemudian setelah itu beristirahat.

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Jumat 12 April 2024 Ini Tutup, Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H

Baca juga: Meski Laka Tol Tewaskan Belasan Orang, Korlantas Sebut Angka Kecelakaan Arus Mudik Lebaran Menurun

Pada sore hari berangkat menuju Ciamis lagi untuk mengantar penumpang, lalu pada malam hari kembali menuju Jakarta untuk menjemput penumpang dan tiba di Jakarta pukul 00.00. 

Sekitar 2 jam kemudian, pada Senin 8 April 2024 pukul 02.00 WIB, travel menjemput penumpang ke Depok, pukul 03.30 WIB menjemput ke Cilebut dan pukul 05.30 WIB menjemput ke Bekasi.

Selanjutnya, sekira pukul 06.00 WIB, travel tersebut berangkat menuju ke arah Ciamis, Jawa Barat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved