Sengketa Pilpres
Perlu Oposisi Sebagai Penyeimbang, Sudirman Said Harap Parpol Tidak Semua Gabung Koalisi Pemerintah
Sudirman Said menegaskan bahwa kompetisi Pilpres hanya setiap lima tahun sekali.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, BREBES --- Co-captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Sudirman Said, berharap agar tidak semua partai politik masuk ke dalam koalisi pemerintah karena masih diperlukan oposisi sebagai penyeimbang.
"Saya kira kita semua mesti punya harapan bahwa sebaiknya tidak seluruh partai masuk ke dalam gerbong pemerintahan. Karena siapa yang nanti jadi penyeimbang? Itu kan bagian dari menata negara, dan itu harus keluar dari [pernyataan] presiden terpilih nanti: 'Bahwa sebaiknya diantara kita partai-partai politik, saya tolong dijaga di luar supaya saya bisa menjalankan pemerintahan dengan benar'. Nah itu yang kita harapkan,” papar Sudirman Said, saat ditemui Wartakotalive.com, di acara Syawalan Kalisoga dan Pagelaran Wayang Kulit Lakon Semar Boyong di Padepokan Kalisoga, Brebes, baru-baru ini.
Sudirman Said menegaskan bahwa kompetisi Pilpres hanya setiap lima tahun sekali.
Setelah itu kembali bersama-sama untuk menata kembali bangsa ini baik warga sebagai masyarakat biasa maupun mereka yang bertugas di pemerintahan.
BERITA VIDEO : SUDIRMAN SAID KHAWATIR ADA SKENARIO SELURUH PARPOL JADI KOALISI PEMERINTAH
"Persahabatan pribadi, hubungan pribadi antartokoh tetap bisa tersambung,” imbuhnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang dalam Pilpres 2024.
Selanjutnya, jika MK menolak gugatan paslon 01 dan 03, maka Prabowo Subianto ditetapkan sebagai presiden periode 2024-2029.
Baca juga: Jika Putusan MK Tidak Ubah Hasil Pilpres 2024, Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo bisa Bertemu
"Wajar saja kalau para calon presiden yang tidak menang menyambut dengan selamat, supaya tradisi demokrasi kita lebih sehat. Usaha sudah dilakukan kan, yang punya massa menekan dengan massa, yang punya intelektual, intelektualnya bekerja, yang punya opini dengan opini. Secara proses formal dan legal telah ditempuh. Akan tetapi, harus ada titik di mana ini semua harus selesai. Dan ketika selesai ya duduk bersama untuk rembukan,” jelas dia.
Sudirman Said yang juga Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) berharap agar para tokoh bangsa bisa duduk bersama setelah seluruh proses Pilpres 2024 selesai untuk merumuskan dan menyelesaikan berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa ini.
"Begitu selesai sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, sebaiknya para tokoh bangsa bertemu. Kenapa? Karena persoalan negara ini menurut saya cukup berat," ucap Sudirman Said.
Executive Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) itu juga menekankan tak hanya dari sisi politik, kondisi perekonomian baik domestik maupun global juga sedang menghadapi banyak tantangan.
"Jadi, begitu selesai seluruh proses Pilpres 2024 termasuk sidang di MK, sebaiknya semua tokoh bangsa duduk bersama untuk menata kembali bangsa ini,” jelas dia.
Dia menambahkan, setelah keluar Putusan MK, Presiden terpilih harus kembali menata bangsa ini, bukan hanya sisi pemerintahan, tetapi penataan kenegaraan secara keseluruhan.
BERITA VIDEO : TIMNAS AMIN INGIN ANIES-PRABOWO BISA BERTEMU
"Artinya bagaimana menghidupkan demokrasi yang substantif, bagaimana instrumen-instrumen kontrol bisa difungsikan kembali, parlemen berfungsi kembali, KPK berfungsi kembali. Itu kan menata negara, bukan pemerintahan semata-mata," tutur Sudirman yang juga menjadi Executive Co-Captain Timnas AMIN.
Selain itu, dia menilai para tokoh bangsa seperti Jusuf Kalla, Megawati, dan lainnya pasti memiliki kebijaksanaan dan kedalaman dalam berpikir serta memiliki berbagai pertimbangan yang bertujuan untuk menjadikan bangsa ini lebih baik.
Diketahui, Institut Harkat Negeri (IHN) berkolaborasi dengan Padepokan Kalisoga menggelar Syawalan Kalisoga dengan pagelaran Wayang Kulit Lakon "Semar Boyong" oleh Dalang Ki Tarto Wiji Warsito di Padepokan Kalisoga, Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis malam (18/4/2024).
Pagelaran wayang kulit ini menjadi rangkaian acara halal bihalal atau syawalan. Sebagai orang yang dibesarkan di Brebes, Jawa Tengah, Sudirman kental dengan budaya Jawa, salah satunya seni wayang.
Tentang Lakon Semar Boyong
Semar Boyong merupakan bentuk lakon carangan pada cerita pewayangan Jawa. Lakon carangan atau cerita carangan adalah lakon wayang yang keluar dari jalur pakem (standar) kisah Mahabarata atau Ramayana.
Namun, para pemeran dan tempat-tempat dalam cerita carangan itu tetap menggunakan tokoh-tokoh Wayang Purwa yang berdasarkan Mahabarata atau Ramayana seperti biasanya.
Dalam cerita “Semar Boyong” dikisahkan bertemunya tiga raja penguasa untuk memperebutkan tokoh Semar dalam satu zaman.
Raja Rama Wijaya dari kerajaan Pancawati, Raja Duryudana dari kerajaan Astina dan Raja Puntadewa dari kerajaan Indraprasti.
Raja Rama Wijaya yang hidup pada masa kisah cerita Ramayana jelas berselisih waktu sangat jauh dengan dua raja lainnya yang hidup pada masa kisah Mahabharata.
Secara kronologis cerita ini tidak berkesinambungan, tapi itulah uniknya wayang Jawa, lebih berkembang dalam hal bentuk cerita dibanding wayang asli dari India.
Nilai filosofis dan ajaran moral dalam lakon “Semar Boyong” itulah sebenarnya yang ditonjolkan.
Sosok Semar sebagaimana uraian di atas adalah sosok bijak yang sangat dibutuhkan karomah (tuah) serta nasihatnya oleh siapa pun raja yang berkuasa.
Sosok Semar digambarkan dalam cerita itu mampu meredam pageblug (bencana) berupa wabah penyakit yang melanda kerajaan mana pun.
Sehingga di mana Semar mengabdi, di situ kerajaan akan menjadi aman tenteram jauh dari bencana.
(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti/m27)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q
PDIP Terima Putusan MK, Berharap Penyalahgunaan Kekuasaan Tidak Terjadi pada Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Kelelahan Orasi Singgung Soal Sidang Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin Ambruk di Patung Kuda |
![]() |
---|
Menang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Prabowo-Gibran Ingin Gandeng Lawan Politiknya Gabung Koalisi |
![]() |
---|
MK Juga Tolak Permohonan Sengketa Pilpres Ganjar-Mahfud, Hakim yang Dissenting Opinion pun Sama |
![]() |
---|
Inilah Alasan MK Menolak Seluruh Gugatan Anies-Muhaimin Terkait Sengketa Pilpres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.