Berita Bekasi

Tanggapi Video Viral Pasien DBD Membludak di IGD, RSUD Bekasi: Pasien Rawat Inap Naik 90 Persen

dr Kusnanto membenarkan bahwa dalam 6 bulan terakhir memang ada peningkatan jumlah kunjungan pasien pasien serta peningkatan jumlah pasien rawat inap

Editor: Ichwan Chasani
Tribunnews.com
Ilustrasi - Dinas Kesehatan Kota Bekasi meminta masyarakat waspada di musim hujan ini, sebab kasus DBD diprediksi bisa kembali naik. 

DBD disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang berkembang di lingkungan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menyampaikan imbauan pemberantasan sarang nyamuk bagi masyarakat ini agar terus dimasifkan mengingat bahayanya penyakit ini.

Selain lingkungan rumah, PSN juga baiknya dapat dilakukan di lingkungan sekolah tempat anak didik belajar.

"Kami imbau agar semua masyarakat termasuk kami perangkat pemerintah agar lakukan PSN," kata Tanti dalam keterangan pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca juga: Usai Anaknya Jadi Tersangka, Rumah Orangtua Tegar Rafi di Bekasi Ditinggal Penghuni

Baca juga: Tegar Rafi Pukuli Juniornya di STIP Jakarta Hingga Tewas, Ibunya di Bekasi Kecewa Hingga Pingsan

Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Kota Bekasi mencatat kasus DBD Januari hingga 15 Maret 2024 sebanyak 441 orang dengan 4 kasus kematian.

Kasus terbanyak berada di Kecamatan Jati Asih dengan 117 kasus dan dua kematian, kasus kedua terbanyak di kecamatan Bantargebang dengan 60 kasus dan nol kematian.

"Adapun jumlah 4 orang meninggal karena kasus DBD hingga Maret 2024 ini terdiri dari dua di kecamatan Jati Asih, satu orang di Jatisampurna dan satu orang di Bekasi Selatan," katanya.

Lebih lanjut ia menyampaikan data kasus DBD untuk bulan Maret 2024 sebanyak 111 kasus. Data kasus DBD per usia terbanyak diusia 15-44 tahun dengan 53 kasus dan 5-14 tahun dengan 44 kasus. Sedangkan data kasus per jenis kelamin  dengan 73 laki-laki dan 38 perempuan.

Tanti Rohilawati menyampaikan pihaknya selalu bersiaga terhadap kasus DBD maupun penyakit lainnya yang terjadi dengan menyiapkan fasilitas pendukung di puskesmas dan tenaga kesehatan yang ada.

Baca juga: Pukuli Juniornya hingga Tewas, Tegar Rafi Sanjaya, Taruna STIP Jakarta asal Bekasi Jadi Tersangka

Baca juga: Baru Satu Pekan Bebas Bui, Maling Spesialis Pecah Kaca Mobil Pakai Busi Kembali Diringkus Polisi

"Kita juga telah menyampaikan surat Kesiapsiagaan Mengantisipasi Penyakit di Musim Hujan dan Banjir Nomor : 443/253/Dinkes," ucapnya.

Berikut upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bekasi;

1) Whatsapp Grup Puskesmas dan Rumah Sakit untuk mempercepat koordinasi dan pelaporan kasus

2) Whatsapp Grup perwakilan Kader Jumantik se Kota Bekasi, untuk menggerakkan kader-kader Jumantik supaya lebih giat dalam membantu penanggulangan kasus DBD

3) Pemberian Larvasida untuk tiap Puskesmas se-Kota Bekasi supaya bisa menekan jentik nyamuk Aedes

Baca juga: Sekda Jabar Puji Penyelenggaraan MTQ ke-38 Terbaik Sepanjang Sejarah

Baca juga: Pemprov Jabar Kembangkan Muara Tawar Bekasi Jadi Lokasi Konservasi dan Wisata

4) On air radio tentang himbauan DBD

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved