Berita Karawang
Dinkes Karawang Catat Hingga Agustus 2024, Ada 8.244 Warga Mengidap TBC
Saat ini sudah ada 264 fasilitas kesehatan yang memberikan layanan TB di Karawang dari mulai RS, Klinik hingga Puskesmas.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat sebanyak 8.244 warga mengindap penyakit tuberkulosis (TBC) sepanjang Januari hingga Agustus 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang, dr Yayuk Sri Rahayu mengungkapkan, warga pengidap TBC ini didapatkan setelah upaya pencarian atau pemeriksaan kesehatan sejumlah warga.
Sebab, pendeteksian warga terkena TBC wajib agar mengindari penyebaran yang signifikan.
"Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI menetapkan target penemuan kasus TB harus mencapai 10.674 dalam setahun," kata Yayuk di Karawang pada Selasa, 17 September 2024.
Yayuk menyebutkan, di Karawang sampai bulan Agustus targetnya 60 persen, akan tetapi sudah 77 persen atau 8.244 kasus.
Baca juga: Habisi Nyawa Empat Anak Kandungnya, Panca Darmansyah Divonis Hukuman Mati
Baca juga: Mengaku Datangi KPK Atas Inisiatif Pribadi, Kaesang Sebut Dirinya Hanya Nebeng Jet Milik Temannya
Dalam pendeteksian ini ada indikator-indikator lain yang ditetapkan oleh Kemenkes RI.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang akan terus berupaya agar target-target tersebut bisa tercapai di akhir tahun.
"Kami akan terus tingkatkan penemuan dan pengobatan terkait TBC," katanya.
Termasuk keberhasilan pengobatan melibatkan fasilitas kesehatan, sehingga masyarakat diharapkan paham ketika TBC maka harus mau diobati.
"Dan kita tegaskan pengobatan gratis bisa di puskesmas maupun RS, Klinik yang sudah ber MOU dengan kita," jelasnya.
Baca juga: Kaesang Datangi Gedung KPK Lama, Klarifikasi Soal Penggunaan Jet Pribadi
Baca juga: KPU Karawang Resmi Buka Pendaftaran KPPS untuk Pilkada 2024
Ada 264 Fasilitas Kesehatan
Yayuk Sri Rahayu merinci, saat ini sudah ada 264 fasilitas kesehatan yang memberikan layanan TB di Karawang dari mulai RS, Klinik hingga Puskesmas.
Dari jumlah tersebut, 2 Rumah Sakit (RSUD Karawang dan RSUD Jatisari) sudah bisa melayani pengobatan TB-Resisten Obat.
Kemudian, 50 puskesmas sudah bisa memberikan pengobatan TB terutama TB sensitif obat.
Namun, ada 5 puskesmas yang sudah bisa melakukan inisiasi pengobatan TB-RO diantaranya; Puskesmas Loji, Puskesmas Telukjambe, Puskesmas Cikampek, Puskesmas Telagasari dan Puskesmas Rengasdengklok.
"50 puskesmas itu juga sebagai puskesmas satelit TB-RO, jadi misal pengobatan di 2 RS (RSUD Karawang dan RSUD Jatisari) menangani pasien TB-RO, nanti ketika sudah stabil, sudah bisa dilanjutkan di puskesmas. Maka 50 puskesmas sudah bisa melanjutkan pengobatan yang dari RS," jelasnya.
Baca juga: Modus Cari Lowongan Kerja, Pemuda Ini Curi iPhone di Kedai Kopi
Baca juga: Warga Binaan Lapas Cipinang Meninggal Dunia di Kamar Blok Hunian, Ini Penjelasan Kalapas
"Tapi kalo yang 5 puskesmas, inisiasi itu artinya bisa mengobati dari awal. Tetapi tetap, pemeriksaan-pemeriksaannya di RS, tapi bisa mulai di 5 puskesmas tadi," tambah Yayuk.
Yayuk melanjutkan, selain RS dan Puskesmas pihaknya juga sudah bekerjasama dengan 107 klinik. Jadi, kata dia, masyarakat juga bisa melakukan pemeriksaan TB ke klinik-klinik terdekat.
Adapun fasilitas lainnya, Kabupaten Karawang telah memiliki fasilitas Tes Cepat Molekuler (TCM) di 2 RS (RSUD Karawang dan RSUD Jatisari) dan 6 Puskesmas (Cikampek, Rengasdengklok, Pangkalan, Batujaya, Cilamaya dan Lemahabang).
Kemudian ada 16 laboratorium rujukan mikroskopis atau pemeriksaan dahak untuk mengecek perkembangan pasien TB ketika sudah mendapatkan pengobatan.
Ada juga 11 laboratorium yang sudah bisa melakukan pemeriksaan mandiri, namun tidak bisa menerima rujukan.
Baca juga: ART Pencuri Brankas Majikan Kerap Flexing Barang Puluhan Juta Rupiah di TikTok, Ini Tampangnya
Baca juga: Institut Attaqwa KH Noer Alie Gelar Seminar Internasional dan MoU dengan Univ. Bilad Syam Suriah
"Untuk menegakkan pasien TB kan diperiksa standarnya dengan TCM, kalo sudah keluar hasilnya positif akan diobati. Jangka pendek 6 bulan, nah kemudian ketika sudah selesai pengobatan akhir bulan kedua, kelima dan akhir bulan keenam, ini dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk melihat pantauan kemajuan pengobatan," paparnya.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
Heboh Pria Gangguan Jiwa Bawa Sajam di Karawang, Begini Aksi Polisi |
![]() |
---|
Dari Las Vegas ke Kampung KB, Kisah Desa Tanjungjaya Karawang Bangkit Lawan Judi |
![]() |
---|
Harapan Warga Karawang Punya KRL Pupus, Kemenhub Batalkan Rencana Pembangunan, KDM Turun Tangan |
![]() |
---|
Jaga Kekompakan dan Silaturahmi Warga, Bupati Karawang Minta Aktifkan Kembali Ronda Malam |
![]() |
---|
19 Macan Tutul Jawa-Kumbang Terekam Kamera Trap di Gunung Sanggabuana Karawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.