Kasus Pembunuhan Sandy Permana

Minta Pelaku Penusukan Sandy Permana Dihukum Berat, Ade Andriani: Nyawa Dibayar Nyawa

Sosok terduga pelaku pembunuhan tersebut merupakan warga perumahan di tempat tinggal korban juga.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Ade Andriani, istri Sandy Permana (46) saat ditemui di kediamannya di Komplek Perumahan Cibarusah Kabupaten Bekasi pada Senin, 13 Januari 2025. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI  Ade Andriani, istri Sandy Permana (46) meminta pelaku penusukan suaminya itu segera ditangkap dan dihukum berat.

Sebab, kata Ade, suaminya itu meninggal dengan tragis dalam kondisi penuh luka tusukan di bagian tubuhnya.

"Hukumannya ya saya maunya sih nyawa dibayar nyawa, karena dia udah ngerebut ayah dari anak-anak saya," kata Ade Andriani kepada awak media di kediamannya di Komplek Perumahan Cibarusah Kabupaten Bekasi pada Senin, 13 Januari 2025.

Ade Andriani menyebutkan, sosok terduga pelaku pembunuhan tersebut merupakan warga perumahan tempat tinggal korban juga, bahkan hanya berjarak beberapa rumah saja dari kediamannya.

Namun, usai kejadian keluarga pelaku sudah tidak ada di rumahnya.

"Tetangga, orangnya pelaku ini dia orangnya tertutup enggak berbaur sama warga," katanya.

Baca juga: Sudah Jadi Tersangka dan Diperiksa 3,5 Jam, Hasto Kristiyanto Belum juga Ditahan, Ini Penjelasan KPK

Baca juga: Damkar Kota Bekasi Evakuasi Iphone 13 Milik Pelajar SMP yang Terjatuh di Gorong-Gorong

Dia menyampaikan, ciri-ciri pelaku berambut gimbal dan penuh tato.

Pelaku tinggal bersama istri dan anaknya berlima selama 13 tahun di perumahan ini.

"Enggak (interaksi) karena kita dekat cuma sama istrinya. Kalau suaminya kan dia sama siapapun dia enggak mau dekat sepertinya," katanya.

Dia juga mengungkap latar belakang terduga pelaku, yakni kru dari sinetron yang dibintangi almarhum suaminya, yakni sinetron Mak Lampir dan Tukang Bubur Naik Haji.

"Satu kerjaan sama suami saya. Mungkin dulunya di Mak Lampir. Mungkin kalau gak salah sih dia di Kru Mak Lampir juga dulunya," katanya.

Sebelumya diberitakan, pemain sinetron drama kolosal, yakni Sandy Permana (46) tewas setelah diduga ditikam seseorang menggunakan senjata tajam di Perumahan TNI/Polri, Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Aktor yang berperan sebagai Arya Soma dalam sinetron berjudul Misteri Gunung Merapi 3 itu diduga tewas karena kehabisan darah.

Baca juga: Cuma Gegara Muntah di Minimarket, Bocah Gelandangan di Tambun Dihabisi Nyawanya oleh Orang Tuanya

Baca juga: Ungkap Kasus Pembunuhan Aktor Sandy Permana, Polres Metro Bekasi Periksa Lima Saksi

Periksa lima saksi

Diberitakan sebelumnya, tersangka pelaku yang melakukan penusukan membabibuta terhadap aktor sinetron Mak Lampir, Sandy Permana, hingga kini belum juga tertangkap.
Polisi telah mengidentifikasi bahwa pelaku penusukan terhadap Sandy Permana merupakan tetangganya sendiri.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa mengatakan bahwa untuk mengungkap kasus pembunuhan itu, saat ini sudah lima saksi yang dimintai keterangan oleh penyidik.
Menurutnya, saksi-saksi yang diperiksa tersebut dimintai keterangannya untuk mengungkap fakta peristiwa yang terjadi.
“Sejauh ini masih kita dalami,” ucap Kombes Mustofa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 13 Januari 2025
Kombes Mustofa menuturkan bahwa dari hasil olah TKP baru diketahui satu pelaku yang menghabisi nyawa korban.

Baca juga: Usai Jalani Pemeriksaan 3,5 Jam di KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ogah Bicara, Kenapa?

Baca juga: Pemkab Bekasi Kaji Bentuk BUMD untuk Kelola BisKita Trans Wibawa Mukti

Namun, Kombes Mustofa belum dapat merinci identitas pelaku serta motif yang bersangkutan hingga menghilangkan nyawa korban.
“Nanti akan kita sampaikan secara detail,” imbuhnya.
Sebelumnya, aktor Sandy Permana ditemukan bersimbah darah sebelum akhirnya dinyatakan tewas di Rumah Sakit (RS).
Pengungkapan peristiwa disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin, 13 Januari 2025.
Kasus penusukan itu tepatnya terjadi pada hari Minggu, 12 Januari 2025 sekira pukul 07.00 WIB.
Lokasi ditemukan korban yakni di kawasan Perum Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
"Menuju danau menemui seseorang," kata Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Tidak diketahui korban bertemu dengan siapa, singkatnya korban ditusuk oleh orang yang ditemuinya.
Korban kemudian bertolak ke rumah temannya, LA dan sudah dalam kondisi berlumuran darah.
"Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Kasusnya kini ditangani Polsek Cibarusah. 
Jasad korban sudah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk keperluan divisum.
Dikenal Supel

Sebelumnya diberitakan, Sandy Permana (46), pemain sinetron berjudul Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir tewas ditusuk di Perumahan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Minggu, 12 Januari 2025.

Sandy Permana tewas dengan sejumlah luka tusukan senjata tajam cukup parah.

Atas kepergian itu, keluarga dan tetangga turut berduka dan menilai sosok Sandy Permana (46) merupakan sosok yang ramah dan mudah bergaul.

"Di mata keluarga adek ipar saya (korban) ini supel ya, bergaul terus orangnya sangat ramah semua orang disini pada tau dia (korban)," kata Kakak ipar korban, Amelia (41) di rumah duka di komplek perumahan TNI-Polri Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi pada Senin, 13 Januari 2025.

Amelia menyebut, korban sudah 10 tahun tinggal di komplek perumahan tersebut sejak tahun 2013. Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai ketua RT 05 RW 08 pada periode 2013 hingga 2015.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 13 Januari 2025 Ini

Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi Senin Ini 13 Januari 2024 di Kolam Renang PNR Desa Sukaraya

Korban selalu sigap menolong baik secara materi maupun tenaga.

"Jadi orang-orang itu sudah tau dia (korban), orangnya emang supel bangat suka menolong orang kalo ada kasus apa ditolong," ucap Amelia.

Selain itu, Korban juga pernah mengikuti kontestasi pada Pilkada 2024 - 2029 dan terdaftar sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Hanura, dapil I Kabupaten Bekasi.

"Kan saat itu dia sempet nyalon anggota dewan juga," kata Dia.

Amelia mengaku, shock dan tidak percaya akan kejadian yang menimpa adik iparnya itu. Saat ini keluarga korban dalam keadaan berkabung.

Baca juga: Akui Berpacaran Anggap Omara Esteghlal, Prilly Latuconsina: Dia Lelaki yang Supportif

Baca juga: Pelaku Penusukan Aktor Sinetron Mak Lampir, Sandy Permana, Diduga Warga Setempat, Kini Diburu Polisi

"Enggak pernah ada masalah setahu saya dengan siapapun. Orang baik, ramai dan suka menolong," katanya.

Sementara itu, salah satu rekan kerja korban saat bekerja di sebuah showroom sepeda motor, Erlina (32) mengatakan korban dikenal sebagai sosok yang perhatian terhadap teman kerja.

"Orangnya bae, bae banget orangnya, kita kenal kan memang dari tahun 2015 tuh kerja bareng udah gitukan kita anak buahnya itu kita tau gak pernah ada masalah sama siapa pun," kata Erlina.

Diketahui, Sandy Permana meninggalkan seorang istri, dan tiga orang anak yang masih berusia, 6, 4 dan 2 tahun.

Keluarga dan tetangga almarhum, berharap polisi dapat segera menangkap pelaku dan diminta hukum seberat-beratnya.

Baca juga: Jadwal SIM Keliling Karawang Senin 13 Januari 2025 Ini di Pospol Dawuan Hingga Pukul 14.00

Baca juga: Aktor Sinetron Mak Lampir, Sandy Permana Tewas Ditusuk saat Kendarai Sepeda Listrik, Kenali Pelaku

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, setelah pemeriksaan terhadap jasad korban ditemukan beberapa luka tusuk dari senjata tajam.

Seno mengatakan saat ini polisi tengah dilakukan penyelidikan lebih dalam dengan mengumpulkan barang bukti serta memeriksa sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian.

"Polres Metro Bekasi sudah melakukan olah TKP dan ditemukan beberapa luka tusuk pada tubuh korban," katanya.

Dia menambahkan, saat ini Reskrim Metro Bekasi sedang mendalami dan mencari pelaku.

Pihaknya juga sudah kantongi identitas pelaku. Karena korban dan pelaku saling mengenal dan merupakan warga setempat.

"Motif masih kita dalami tapi menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan terduga pelaku itu," katanya. (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam; Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved