Pengemudi BMW Maut yang Tewaskan Mahasiswa UGM Ternyata Anak Komisaris Astra Setia Budi Tarigan
Pengemudi BMW maut yang menewaskan mahasiswa UGM dalam sebuah kecelakaan di Sleman ternyata anak bos FIF
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNBEKASI.COM - Kasus BMW maut yang menewaskan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko Achfandi, mengusik rasa keadilan masyarakat.
Argo tewas tertabrak mobil BMW yang dikemudikan Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan.
Christiano merupakan anak Setia Budi Tarigan yang tercatat sebagai salah satu petinggi perusahaan leasing FIF Group.
Lulusan Universitas Sumatera Utara (USU) ini merupakan Operational Director FIF Group.
Instagram perusahaan tempat Setia Budi berkantor pun digeruduk netizen.
Pengamatan TribunJakarta.com, mereka sempat membanjiri komentar dengan hashtag justiceforargo.
Namun, kolom komentar di postingan tersebut sudah dibatasi dan komentar yang mengarah kepada kasus kecelakaan itu sudah jarang terlihat.
Sebelumnya diberitakan, Christiano yang juga seorang mahasiswa di Yogyakarta, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu (24/5/205) dini hari dan menyebabkan Argo Ericko Achfandi meninggal dunia.
Bergabung Grup Astra Sejak 1997
Berdasarkan penelusuran Tribunjateng di laman fifgrop.co.id, Setia Budi Tarigan menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2019.
Menyelesaikan studi di Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara pada tahun 1996.
Bergabung dengan Grup Astra sejak tahun 1997 dan memiliki pengalaman kerja antara lain sebagai :
- Kepala Cabang Pekanbaru Perseroan,
- Kepala Cabang Surabaya Perseroan,
- Departemen Human Resource Perseroan,
- Divisi Human Capital & General Services Perseroan,
- Direktorat Human Capital & General Services Perseroan,
- Chief Human Capital, dan Chief Operation Management Perseroan.
- Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra Multi Finance.
Pernah Magang di Kantor Ayah
Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan, menjadi sorotan setelah menabrak mahasiswa UGM Prodi Hukum 2024, Argo Ericko Achfandi hingga tewas.
Christiano merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
Dia juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (Himiespa) FEB UGM.
Christiano juga pernah magang di FIFGroup pada Agustus 2023 sampai September 2023 dan di Otoritas Jasa Keuangan dari Januari 2024 hingga Februari 2024.
Publik pun berharap Christiano diproses secara hukum atas kelalaiannya dalam mengemudi hingga mengakibatkan korban jiwa.
Christiano telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dihadirkan dalam jumpa pers oleh Polresta Sleman, Rabu (28/5/2025).
Tersangka, Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan, tampak mengenakan baju tahanan berwarna oranye bernomor 424 dan masker putih.
Kedua tangannya diborgol saat dibawa masuk ke aula Polresta Sleman, lokasi digelarnya jumpa pers.
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, memimpin langsung jalannya konferensi pers.
Ia mengungkapkan kecelakaan lalu lintas ini terjadi pada Sabtu, 24 Mei 2025, sekitar pukul 01.00 WIB di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Kabupaten Sleman.
Dilansir dari Kompas.com, Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto, menjelaskan kecelakaan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB di Simpang Tiga Dusun Sedan.
"Tempat kejadian di Jalan Palagan Tentara Pelajar, tepatnya Simpang Tiga Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman," ungkapnya pada Sabtu (24/05/2025).
Menurut Mulyanto, kecelakaan bermula ketika seorang pengendara sepeda motor berinisial Argo, warga Depok, Jawa Barat, berusaha untuk berputar arah.
Pada saat yang sama, sebuah mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano, warga Jakarta Selatan, melaju dari arah belakang.
"Karena jarak yang dekat, pengemudi mobil BMW tidak bisa menghindar dan membentur sepeda motor," jelasnya.
Akibat benturan tersebut, sepeda motor terpental dan mobil BMW oleng ke kanan, menabrak sebuah mobil CRV yang sedang terparkir.
Mulyanto menambahkan pengendara sepeda motor mengalami cedera berat di bagian kepala.
"Korban mengalami luka cedera kepala berat, bibir atas sobek, paha kiri memar, dan lecet di tangan kiri. Ia meninggal dunia di TKP dan dibawa ke RS Bhayangkara," ungkapnya.
Kecelakaan ini juga menyebabkan kerusakan parah pada kendaraan yang terlibat.
Sepeda motor mengalami kerusakan cukup parah, bahkan mesin sepeda motor lepas.
Mobil BMW mengalami kerusakan pada kap depan, kaca depan pecah, lampu depan kanan dan kiri pecah, serta bumper depan lepas.
Sementara itu, mobil CRV mengalami kerusakan pada lampu depan, kap mesin depan, dan bumper belakang yang lecet.
"Motor maupun dua mobil mengalami kerusakan. Kerugian materi diperkirakan mencapai Rp20 juta," pungkas Mulyanto.
Ganti Pelat Nomor
Terungkap sosok yang mengganti pelat nomor mobil BMW yang menabrak Argo Ericko Achfandi hingga tewas di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Kabupaten Sleman.
Hal itu terkuak dalam rekaman CCTV pelaku tersebut sengaja mengganti pelat nomor kendaraan.
Saat ini polisi telah menangkapnya dan tengah melakukan pemeriksaan yang bersangkutan yang telah membuat heboh di media sosial karena adanya perbedaan pelat nomor di lokasi kejadian.
Diketahui, perbedaan pelat nomor sempat menjadi sorotan publik setelah foto mobil BMW beredar luas di media sosial.
Dalam unggahan, pelat nomor yang digunakan saat kejadian adalah F 1206, sedangkan saat mobil diamankan di Polsek Ngaglik, mobil sudah menggunakan pelat B 1442 NAC.
"Pada saat itu memang digunakan pelat nomor itu (F 1206)," ujar Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo dalam konferensi pers, Rabu (28/5/2025).
Edy menjelaskan bahwa aksi penggantian pelat nomor terjadi di area parkir belakang Polsek, tempat mobil BMW tersebut diamankan.
Pelaku melakukan aksinya tanpa sepengetahuan petugas, dan seluruh kegiatan terekam kamera pengawas (CCTV).
"Pada saat kendaraan sudah diamankan tanpa diketahui oleh petugas ada yang mengganti pelat nomor tersebut menggunakan pelat nomor B 1442 NAC," jelas Edy.
"Kita ambil CCTV-nya, itu dia mengganti di dalam (area Polsek). Karena itu mobilnya parkir di belakang Polsek sana, mereka berkumpul di situ tiba-tiba mengganti tanpa pengetahuan dan izin dari kita," lanjutnya.
Kapolresta menegaskan pelaku bukan anggota kepolisian.
Identitas dan motif pelaku kini masih dalam pendalaman penyidik.
Baca juga: Sosok Christianto Tarigan Pengemudi BMW Tewaskan Mahasiswa UGM, Instagram FIF Diserbu Netizen
"Bukan anggota, ya. Tidak ada anggota saya yang mengganti itu. Untuk apa? Ada CCTV-nya, sudah ada. Orangnya sekarang dalam pemeriksaan," ujarnya.
Meski identitas pelaku belum diungkap ke publik, Edy memastikan penyelidikan sedang berlangsung, termasuk siapa yang memberi perintahkan atau motif di balik penggantian pelat nomor tersebut.
"Sekarang sudah dalam pemeriksaan. Orangnya ini fotonya ada, kita lagi periksa. Nanti akan kita rilis siapa, dan tujuannya apa, serta siapa yang menyuruh," pungkasnya
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
| Muncul di Acara Reuni Bareng Jokowi, Mulyono Dituding Bukan Alumni UGM, Cuma Calo di Terminal Solo |
|
|---|
| Reuni Angkatan Jokowi Dituding Sebagai Acara Settingan, Mustoha Anggap si Penuduh Tidak Waras |
|
|---|
| Hadiri Acara Reuni Fakultas Kehutanan UGM 1980, Mulyono Bertemu Jokowi dan Tak Banyak Bicara |
|
|---|
| Fakultas Peternakan UGM dan LPER Teken Kerja Sama di Bidang Peternakan Rakyat |
|
|---|
| Mantan Rektor UGM Tak Tahu Komentarnya soal Ijazah Jokowi Ditayangkan di Youtube |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.