Berita Bekasi
Warga Tionghoa Bikin Bakcang dan Kwecang Jelang Sembahyang Peh Cun, Begini Penjelasannya
Susanti (45), salah satu warga Tionghoa asal Bekasi tak ketinggalan untuk menjalani tradisi membuat hidangan berupa bakcang dan kwecang.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM — Sebelum pelaksanaan Sembahyang Peh Cun atau Hari Bakcang, warga etnis Tionghoa mulai sibuk membuat hidangan berupa bakcang dan kwecang.
Susanti (45), salah satu warga Tionghoa asal Bekasi tak ketinggalan untuk menjalani tradisi tersebut.
Jumat pagi (30/5/2025), Susanti tengah sibuk membuat bakcang dan kwecang di tempat tinggalnya.
Dia mengaku selalu membuat bakcang dan kwecang sendiri setiap tahunnya.
Hal tersebut dilakukan Susanti karena merupakan warisan dari para leluhurnya.
Sejak beberapa hari lalu, Susanti sudah menyiapkan bahan-bahan untuk membuat bakcang seperti beras ketan, daun bambu, olahan daging dan lain-lain.
Baca juga: Pasang Kamera Tersembunyi Dalam Toilet Villa Saat Pesta Kelulusan, Pelajar ini Jadi Tersangka
Baca juga: Car Free Day di Kota Bekasi pada Minggu 1 Juni 2025 Ditiadakan, Peringatan Hari Lahir Pancasila
Sedangkan, kwecang (atau juga dikenal sebagai kicang) terbuat dari beras ketan yang dikukus dengan daun bambu.
Beras ketan dicampur dengan air abu (atau air ki) sebelum dibungkus dan dikukus, menghasilkan tekstur yang lebih kenyal dan rasa manis.
Beberapa variasi kwecang juga bisa menggunakan air gula merah.
Kwecang adalah variasi dari bakcang versi manis.
Ia memiliki rasa manis yang khas dan sering dinikmati bersama dengan gula merah.
“Memang sekarang ini sudah jarang yang membuat bakcang, tetapi karena di keluarga saya diajarkan sejak kecil akhirnya sampai sekadang bisa membuat sendiri tanpa membeli,” ucap Susanti sembari membuat bakcang.
Baca juga: Layanan Samsat di Bekasi-Karawang, Jumat Ini Libur, Cuti Bersama Hari Kenaikan Yesus Kristus
Baca juga: SIM Keliling Kabupaten Bekasi, Jumat 30 Mei 2025 ini Tutup, Cuti Bersama Hari Kenaikan Yesus Kristus
Susanti mengatakan, pada saat Hari Bakcang, masyarakat etnis Tionghoa melakukan sembahyang dengan menyajikan bakcang di meja.
“Setelah selesai sembahyang, keluarga baru diperbolehkan untuk mengkonsumsi bakcangnya,” ungkap dia.
Dia mengatakan, pembuatan bakcang ini memerlukan teknik dan harus berlatih, sebab pelipatan segitiga yang amat rumit.
Kemenhub Ungkap Biaya Transportasi di Kota Bekasi Tertinggi se-Indonesia, Ini Pemicunya |
![]() |
---|
Musim Kemarau Melanda, Wilayah Selatan Kabupaten Bekasi Berpotensi Alami Kekeringan |
![]() |
---|
Sekap Pemilik Rumah dan Gasak Barang Berharga, Komplotan Perampok Ditangkap |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Dugaan Aksi Curanmor di Bekasi yang Membawa Benda Menyerupai Senpi |
![]() |
---|
Ma’had Aly Attaqwa Bukan Hanya Cetak Mahasantri Ahli Tafsir, Tapi Benar dalam Ucapan dan Perbuatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.