Kasus Pembunuhan

Sosok Dalang Pembunuhan Amelia Putri di Cisauk Dikenal Pendiam dan Jarang Bergaul

Semenjak mayat Amelia Putri ditemukan, rumah tersebut sudah dalam keadaan kosong. Tidak ada satu pun penghuni yang tersisa.

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Dedy
TribunnewsTangerang.com/Ikhwana Mutuah Mico
REKONSTRUKSI KASUS PEMBUNUHAN --- Tiga pelaku pembunuhan Amelia Putri Sari Devi (22) saat menjalani rekonstruksi di Cisauk Kabupaten Tangerang, Selasa (22/7/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, CISAUK --- Sejak penemuan mayat Amelia Putri Sari Devi (22) di Kampung Lampung Kancil, Cibogo, Cisauk, Kabupaten Tangerang, warga sekitar masih diselimuti rasa trauma.

Sejak penemuan mayat Amelia Putri Sari Devi, keluarga pelaku Rafli Ramana sudah tidak terlihat lagi di kediamannya sejak hari kejadian.

"Pelaku (pembunuh Amelia Putri--red) itu udah lama pindah. Tapi enggak tahu pindah ke mana, siapa yang jemput atau tinggal di mana sekarang. Pokoknya hilang aja gitu," ujar Marsiyah tetangga Rafli Ramana saat ditemui TribunTangerang.com, Jumat (25/7/2025).

Warga juga mencatat bahwa keluarga Rafli Ramana baru tinggal sekitar 9 hingga 10 bulan di lingkungan tersebut.

Selama tinggal, pelaku dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi.

"Kalau dilihat, mereka memang cuma berdua bersaudara juga ada ibu dan ayahnya," kata Marsiyah.

Baca juga: Lihat Tiga Pembunuh Amelia Putri, Warga Cisauk Lontarkan Kata-kata Hujatan

Semenjak mayat Amelia Putri ditemukan, rumah tersebut sudah dalam keadaan kosong. Tidak ada satu pun penghuni yang tersisa.

"Pas mayatnya ditemukan, udah enggak ada orang di rumah itu. Kosong. Dari hari kejadian itu juga udah enggak ada yang kelihatan sama sekali," tutup Marsiyah.

Sebelumnya diberitakan, suasana tegang dan menyayat hati ketika anggota Polda Metro Jaya melakukan rekontruksi kasus pembunuhan terhadap Amelia Putri Sari Devi (22) di lahan kosong Kampung Lampung Kancil, Cibogo, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa (22/7/2025).

Pembunuhan ini melibatkan mantan kekasihnya, Rafli Raman Putra (19) serta inisial A (17), dan Ibra Firdaus (21).

Satu per satu adegan diperagakan, menghadirkan kembali detik-detik tragis yang menimpa korban.

Adegan ke 34 menjadi salah satu momen yang paling menyayat hati.

Korban, dalam kondisi terborgol dan tak berdaya, digiring menuju lorong rumah oleh pelaku Rafli.

Di lorong sempit itu, korban diarahkan berdiri dan dicekik selama beberapa menit oleh tersangka utama, Rafli.

Tak berhenti di sana, rekonstruksi berlanjut ke serangkaian tindakan kekerasan lainnya yang dilakukan para pelaku terhadap korban.

Sumber: Tribun depok
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved