Kasus Pembunuhan

Bocah 12 Tahun di Cilincing Tewas Dibunuh Tetangga, Polisi Pastikan Tak Ada Pemerkosaan

Polisi memastikan bocah 12 tahun di Cilincing tewas dibunuh tanpa pemerkosaan. Pelaku hanya meraba korban usai membunuh.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Mohamad Yusuf
Istimewa
PEMBUNUHAN CILINCING – Pelaku pembunuhan bocah 12 tahun di Cilincing babak belur dihakimi warga di Kampung Sepatan, Jakarta Utara, Selasa (14/10/2025). Warga geram mendengar alasan pelaku. 

TRIBUNBEKASI.COM, CILINCING - Tangis keluarga pecah di sebuah gang sempit di Kampung Sawah, Cilincing, Jakarta Utara. Malam itu, suasana mendadak mencekam ketika warga mendapati bocah berusia 12 tahun tewas di rumah kontrakan tak jauh dari rumahnya.

Bocah berinisial VI itu ditemukan tak bernyawa setelah diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh tetangganya sendiri, remaja berinisial R (16), pada Senin (13/10/2025) malam.

Warga sekitar tak kuasa menahan amarah. Pelaku bahkan sempat dihakimi massa sesaat setelah ditangkap. Beberapa warga mengaku masih tak percaya karena R dikenal kerap bermain di sekitar lingkungan rumah korban.

Baca juga: Kisah Pilu Andri, Pelajar SMK yang Jadi Jukir Malam demi Ibu, Tewas Tenggelam saat Dikejar Warga

Baca juga: Tak Perlu ke Kantor Polisi, Laporan Kejahatan Siber Kini Bisa Lewat SIKAP

Baca juga: Nasib Kartinah, Rukonya Ditabrak Transjakarta, Saat Dibangun Kembali Malah Dikirimi Surat Satpol PP

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno, memastikan tidak ada tindakan pemerkosaan terhadap korban.

“Pelaku hanya meraba-raba area sensitif dari korban saja usai membunuh,” ucap Onkoseno saat ditemui Rabu (15/10/2025).

Kepastian itu diperoleh setelah tim medis melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap jenazah korban di rumah sakit. Dugaan awal pemerkosaan pun dinyatakan tidak benar.

Menurut Onkoseno, pembunuhan ini dipicu dendam pelaku kepada ibu korban. Pelaku merasa sakit hati dengan ucapan kasar yang diterimanya saat berutang.

“Motifnya sakit hati. Pelaku pernah berhutang kepada ibu korban. Saat ditagih, muncul ucapan dari pihak ibu korban yang bikin pelaku tersinggung,” jelasnya.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz, menambahkan pelaku bertindak sendiri. “Jadi pelaku merasa sakit hati, lalu merencanakan dan melakukan pembunuhan terhadap korban,” katanya.

Polisi telah memeriksa empat saksi untuk mengungkap detail kejadian malam itu. Pelaku R kini dalam penanganan kepolisian dan terancam hukuman berat sesuai undang-undang yang berlaku.

Sementara itu, keluarga korban masih sangat terpukul. Sejumlah kerabat terlihat terus berdatangan ke rumah duka untuk memberikan dukungan moral. Suasana haru menyelimuti gang kecil di Kampung Sawah tempat bocah malang itu tinggal.

Kasus ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Di balik kemarahan dan kesedihan, mereka hanya berharap keadilan benar-benar ditegakkan.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved