Kabupaten Karawang
Terungkap, Terdakwa Ibu Menyusui di Karawang Perkara Fidusia Akui Sering Dipukul Suami
Ibu menyusui di Karawang, Neni Nuraeni, menangis di sidang kasus fidusia. Ia mengaku korban suami dan disuruh pijat penghuni lapas.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
“Mulai dari pemberkasan, pemilihan unit, sampai pembayaran DP semuanya dilakukan suaminya. Ibu Neni tidak tahu, hanya dipakai namanya saja,” ujar Syarif.
Awalnya, kata dia, pengajuan kredit atas nama Deni ditolak oleh pihak Adira Finance karena masalah BI checking. Kemudian disarankan agar menggunakan nama istrinya, Neni.
“Artinya ibu Neni hanya dijadikan formalitas administrasi, tanpa tahu detail transaksi maupun pengalihan kendaraan,” jelasnya.
Syarif menegaskan, kasus yang menimpa kliennya seharusnya tidak serta merta dijerat dengan pidana penggelapan.
“Fidusia itu lex specialis, artinya bersifat khusus. Tidak bisa dicampur dengan KUHP umum. Ini cacat formil karena penerapan pasalnya keliru,” ucapnya.
Menurut Syarif, sengketa fidusia seharusnya lebih dulu diselesaikan melalui jalur perdata sebelum naik ke pidana umum.
“Polisi mestinya mengarahkan ke perdata dulu. Kalau belum selesai di perdata, jangan langsung pidana,” pungkasnya.
Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News
| Inspiratif! Mak Edah Lokal Hero Karawang: Tak Tamat SD, Sukses Berdayakan Janda dan Sekolah Gratis |
|
|---|
| MUI Karawang Gencarkan Latih Warga Jadi Pengurus Jenazah, dari Wartawan hingga Ibu Rumah Tangga |
|
|---|
| UBP Karawang Luncurkan Aplikasi Digital untuk Petani Jamur Merang |
|
|---|
| Bupati Karawang Aep Syaepuloh Dorong Budaya Baca Lewat Mobil Literasi |
|
|---|
| Jembatan Baru Parkland Podomoro Diresmikan, Buka Akses dari Tol Karawang Barat ke Alun-alun |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Ibu-menyusui-Neni-Nuraeni-menangis-saat-menjalani-sidang-kasus-fidusia.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.