Kasus Penganiayaan

Geger SMAN 1 Cimarga, Siswa Mogok Sekolah Usai Dugaan Kepala Sekolah Tampar Siswa

Siswa SMAN 1 Cimarga mogok sekolah setelah kepala sekolah diduga menampar siswa. Orang tua lapor polisi, Dini Pitria akui tindakan spontan.

Editor: Mohamad Yusuf
TribunBanten.com/Misbahudin
TAMPAK TENANG – Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, memberikan keterangan di lingkungan sekolah, Senin (13/10/2025). Ia menjadi sorotan setelah diduga menampar salah satu siswanya hingga kasus ini dilaporkan ke polisi. 

Para siswa memilih mogok sebagai bentuk protes terhadap tindakan sang kepala sekolah. Namun, para guru tetap hadir menjalankan aktivitas mengajar seperti biasa.

“Iya, benar siswa mogok sekolah. Tapi kami tetap masuk karena ASN dan tetap bekerja,” ujar Dini.

Dini mengaku sudah menginformasikan situasi tersebut melalui grup WhatsApp dewan guru. Ia juga menduga ada pihak luar yang ikut campur dalam aksi mogok ini.

“Saya sih enggak mau apriori. Tapi saya dapat bocoran-bocoran, ada yang beking di belakang ini,” ujarnya lirih.

Nama Dini Pitria bukan orang baru di dunia pendidikan. Ia lahir 8 Agustus 1980 dan diangkat sebagai PNS pada 20 Februari 2005. Ia bergelar S.Pd dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Dini sudah mengabdi selama 20 tahun. Namun, ini bukan pertama kalinya ia menjadi sorotan. Pada 2023, ia pernah diterpa dugaan kasus dana BOS. Meski demikian, hingga kini belum ada keputusan hukum terkait kasus tersebut.

Peristiwa ini memicu diskusi publik tentang cara mendidik di sekolah dan batasan tindakan pendisiplinan. Dini sendiri mengaku siap dievaluasi.

“Kami di sekolah berupaya membentuk karakter anak, bukan merusak. Kalau ada kekeliruan dalam cara saya menegur, tentu akan saya evaluasi,” pungkasnya.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved