Berita Jakarta

Usai Tiang Monorel Dibongkar, Pramono Janji Rasuna Said Bakal Tak Kalah dari Sudirman-Thamrin

Pramono Anung berencana menata ulang Jalan Rasuna Said usai pembongkaran tiang monorel mangkrak yang sudah berdiri 21 tahun.

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
TIANG MONOREL – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berbicara soal rencana pembongkaran tiang monorel mangkrak di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025). Penataan ulang kawasan ini ditargetkan dimulai awal tahun depan. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA – Tiang-tiang monorel yang menjulang di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, selama dua dekade lebih, akhirnya akan tinggal kenangan.

Besi-besi raksasa itu selama ini seolah menjadi saksi bisu proyek transportasi yang tak pernah benar-benar selesai.

Sebagian warga yang melintas saban hari kerap mengeluh. Pemandangan tiang kusam dan beton retak seakan jadi “luka lama” yang tak kunjung sembuh di tengah megahnya kawasan bisnis Kuningan.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan, tiang-tiang monorel itu akan dibongkar mulai awal tahun depan. Setelah pembongkaran rampung, kawasan Rasuna Said akan ditata ulang agar lebih rapi dan indah.

Baca juga: Anggota DPRD Depok Rudy Kurniawan Divonis 10 Tahun Penjara Kasus Pencabulan Anak

Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Maut di Pademangan, Empat Orang Tewas Termasuk 2 Anak Kecil dan Ibu Hamil

Baca juga: Suasana Memanas di Medan Satria, Puluhan Warga Usir Petugas BPN, Tolak Ukur Lahan 2,3 Hektare

“Tiang-tiang monorelnya dibersihkan, jalannya diperlebar, pedestriannya diperbaiki,” ujar Pramono saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Ia juga berencana menggandeng sejumlah arsitek untuk merancang wajah baru Jalan Rasuna Said. Penataan ini diharapkan mengubah kawasan itu menjadi ruang kota yang lebih ramah pejalan kaki dan modern.

“Saya yakin Jalan Rasuna Said akan menjadi tempat baru yang tidak kalah dengan Sudirman-Thamrin, sekaligus mengatasi kemacetan yang ada di sana,” tegasnya.

Bagi Pramono, pemandangan tiang-tiang kusam di sepanjang jalan itu sudah cukup lama membuat matanya “gatal”. Selama 21 tahun, tiang monorel berdiri kaku di tengah perubahan wajah kota, tanpa kepastian nasib.

“Monorel di Rasuna Said yang sudah hampir 21 tahun tidak terselesaikan. Saya terus terang gatal. Berkeinginan banget untuk menyelesaikan itu,” ungkap Pramono.

Sejak proyek monorel dihentikan bertahun-tahun lalu, Jakarta sudah berganti beberapa kali kepemimpinan. Namun tak satu pun upaya penyelesaian benar-benar tuntas. Tiang-tiang beton itu tetap berdiri, seperti pengingat pada masa lalu yang terlupakan.

Pramono mengakui, proses pembongkaran tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebab, proyek monorel itu sempat bersinggungan dengan kasus hukum.

Untuk memastikan langkah pembongkaran aman secara legal, Pemprov DKI berkonsultasi dengan sejumlah lembaga hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Tinggi.

“Dengan berbagai hal kami tempuh dan kami akhirnya datang berkonsultasi dengan Kejaksaan Tinggi Jakarta, tadi juga dengan KPK. Alhamdulillah kami mendapatkan nasihat hukum untuk bisa menjalankan pembongkaran ini,” ucapnya.

Langkah ini menjadi sinyal awal perubahan wajah Jalan Rasuna Said yang selama ini dikenal padat dan semrawut. Setelah tiang-tiang monorel itu dibongkar, kawasan tersebut akan kembali hidup dan punya wajah baru.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved