Pria Depresi Sandera Dua Anak di Pasar Rebo, Evakuasi Dramatis 40 Menit

TRIBUNBEKASI.COM, Pasar Rebo - Suasana di Jalan Kalisari RT 002 RW 03, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (17/10/2025) pagi mendadak mencekam. Puluhan warga berkumpul di depan sebuah ruko fotokopi. Dari dalam, terdengar suara tangisan anak kecil yang membuat bulu kuduk merinding.

Seorang pria paruh baya, RH (40), diduga mengalami depresi berat dan menyandera dua anak kandungnya sendiri. Bocah perempuan berusia 12 tahun dan adiknya yang laki-laki berusia 8 tahun dikurung dalam ruko milik keluarga itu.

Rosdi, Ketua RT setempat, mengaku panik saat pertama kali menerima laporan warga. Ia langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran dan aparat kelurahan.

Baca juga: Ahli Gizi Soroti Program MBG Prabowo, Usul Pakai Pola SPPG Polri

Baca juga: Dua Wanita Tergoda Upah Rp 16 Juta, Selundupkan 172 Ribu Benih Lobster di Bandara Soetta

Baca juga: Perputaran Uang Program MBG di Kabupaten Bogor Capai Rp 12 Triliun, Bisa Serap 28.500 Tenaga Kerja

"Pria itu kelihatannya halusinasi berat, seperti tidak sadar dengan apa yang dilakukannya," kata Rosdi dengan suara berat saat ditemui di lokasi.

Petugas pemadam kebakaran dari sektor Pasar Rebo datang tak lama setelah laporan masuk. Tiga personel diterjunkan untuk melakukan evakuasi bersama Satgas Kelurahan Baru.

Menurut Kasie Ops Gulkarmat Jakarta Timur, Abdul Wahid, timnya tiba pukul 08.46 WIB. Situasi di lapangan begitu tegang karena pria tersebut menolak membuka pintu ruko.

"Evakuasi dimulai pukul 08.47 WIB dan berlangsung dramatis hampir 40 menit. Sekitar pukul 09.29 WIB kedua anak berhasil kita selamatkan dalam kondisi selamat," ujar Abdul.

Setelah dievakuasi, kedua anak dibawa ke rumah Ketua RT untuk mendapat perlindungan sementara. Wajah keduanya pucat, namun mereka sudah dalam kondisi aman.

Sementara itu, RH berhasil diamankan petugas dan dibawa ke Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo. Ia mendapat pendampingan dari Dinas Sosial dan Satpol PP setempat.

Warga yang sejak awal menyaksikan peristiwa itu mengaku masih syok. Jalan depan ruko sempat dipenuhi kerumunan.

"Awalnya saya kira cuma ribut biasa, ternyata ada anak kecil di dalam. Kami semua takut kalau terjadi apa-apa sama anak-anak itu," ucap Yati, seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.

Menjelang siang, kondisi di lokasi mulai tenang. Polisi dan petugas kelurahan masih melakukan pendataan dan memasang garis pembatas di depan ruko. Warga yang sempat panik kini hanya berharap keluarga RH mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp