Ledakan di SMAN 72 Jakut

Salah Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jalani Operasi Ketiga karena Kelainan di Batang Otak

saat ledakan terjadi, posisi anaknya sangat dekat dengan sumber ledakan sehingga mengalami luka parah di bagian kiri tubuhnya.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
AYAH KORBAN LEDAKAN --- Ugi, ayah AAS, korban ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, mengatakan, anaknya telah menjalani dua kali operasi sebelumnya dan kini direncanakan menjalani operasi ketiga akibat ditemukan kelainan di area batang otak. 
Ringkasan Berita:
  • Siswa SMAN 72 Jakarta Utara berinisial AAS harus menjalani operasi ketiga di RSI Jakarta karena ditemukan kelainan di batang otak akibat ledakan di sekolahnya.
  • Ayah korban, Ugi, menyebut anaknya sebelumnya telah menjalani dua operasi di kepala dan tangan akibat luka serius.
  • Kondisi AAS kini mulai membaik dan sudah sadar, namun masih menunggu tindakan operasi lanjutan untuk pemulihan sarafnya.

 

TRIBUNBEKASI.COM, KELAPA GADING --- Siswa SMAN 72 Jakarta Utara, berinisial AAS, salah satu korban ledakan, harus menjalani operasi ketiga di Rumah Sakit Islam (RSI) Jakarta setelah menjadi korban ledakan di sekolahnya, Jumat (7/11/2025).

Ugi, ayah AAS, korban ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, mengatakan, anaknya telah menjalani dua kali operasi sebelumnya dan kini direncanakan menjalani operasi ketiga akibat ditemukan kelainan di area batang otak.

“Katanya ada kelainan di dekat batang otak. Jadi, akan dilakukan operasi kepala lagi,” ujar Ugi saat ditemui di Kelapa Gading, Senin (10/11/2025).

Ugi menjelaskan, saat ledakan terjadi, posisi anaknya sangat dekat dengan sumber ledakan sehingga mengalami luka parah di bagian kiri tubuhnya.

Baca juga: Siswa SMAN 72 Jakarta Utara Belajar Online Usai Ledakan, Sekolah Dijaga Ketat Polisi dan TNI

“Ketika ledakan pertama terjadi, dia langsung tidak sadarkan diri. Yang viral itu waktu teman-temannya gotong dia karena darahnya banyak,” tuturnya.

Menurut Ugi, anaknya sempat menjalani operasi di kepala dan tangan. Operasi kedua dilakukan karena masih terasa nyeri dan dokter menemukan serpihan yang tertinggal di tangan.

Kini kondisi AAS mulai membaik dan sudah sadar, namun masih menunggu jadwal operasi ketiga. “Hasil rontgen menunjukkan ada kelainan di saraf, jadi perlu tindakan lagi,” katanya.

Sebelumnya, Ugi sempat mendatangi SMAN 72 untuk mengambil perlengkapan sekolah anaknya. Ia mengaku masih syok, namun bersyukur kondisi anaknya berangsur pulih.

“Alhamdulillah sudah sadar, meski harus menjalani perawatan intensif,” ucapnya.

Ungkap temuan baru

Polisi menggeledah sebuah rumah di Jalan Mahoni 1, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025), yang diduga menjadi tempat tinggal terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading Barat.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, penggeledahan dilakukan tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, Densus 88 Antiteror, serta Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

“Tujuan penggeledahan adalah untuk mencocokkan barang bukti yang ditemukan di lokasi ledakan dengan benda-benda yang ada di rumah tersebut,” ujar Budi kepada wartawan, Sabtu (8/11/2025) malam.

Dari hasil pemeriksaan di lokasi, petugas menemukan sejumlah alat dan bahan yang memiliki kemiripan dengan barang bukti yang ditemukan di area sekolah.

“Setelah dilakukan pendataan dan pengelolaan barang bukti, ternyata ada kesesuaian dari beberapa alat tersebut,” jelas Budi.

BERITA VIDEO : PELAKU LEDAKAN SMAN 72 JAKUT SUDAH SADAR PASCA OPERASI KEPALA

Meski demikian, Budi belum bersedia membeberkan secara detail jenis dan jumlah temuan itu.

“Detailnya akan disampaikan dalam rilis resmi, mengingat pemeriksaan juga melibatkan tim dari Puslabfor Mabes Polri,” ujarnya.

Ketika ditanya soal temuan serbuk yang juga ditemukan di lokasi sekolah, Budi membenarkan hal tersebut. Namun ia menegaskan hasil identifikasi bahan sepenuhnya menjadi kewenangan tim Puslabfor.

“Nanti rekan-rekan dari Puslabfor yang akan menjelaskan lebih lanjut, karena mereka memiliki keahlian di bidang itu,” kata Budi.

Hingga kini, polisi masih terus mendalami sumber bahan ledakan serta motif dari peristiwa yang sempat menghebohkan dunia pendidikan di Jakarta Utara tersebut.

(Sumber : Wartakotalive.com, Miftahul Munir/m26/Ramadhan LQ/m31)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved