Tragedi Kanjuruhan
Puluhan Botol Miras di Stadion Kanjuruhan Bukan untuk Diminum, Komnas HAM: untuk Sesuatu yang Lain
Komnas HAM mengungkap, puluhan botol miras itu jadi temuan awal tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Namun, Dedi belum mengungkapkan jumlah dan rencana tindak lanjut terhadap pihak yang teridentifikasi itu.
“Nanti, tunggu tim,” ucap Dedi.
Diberitakan sebelumnya, Stadion Kanjuruhan telah menjadi saksi bisu tewasnya 132 korban jiwa dan 574 luka-luka akibat kerusuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).
Diduga, puncak kerusuhan terjadi akibat adanya kepanikan penonton usai polisi melakukan tembakan gas air mata di lapangan.
Pasca-tragedi Kanjuruhan, kondisi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pun masih terlihat kotor dan dipenuhi sampah di setiap sudut area stadion.
Sementara itu, di beberapa titik terlihat garis polisi, di antaranya pada Pintu 10, 11, 12, 13, dan bekas pembakaran pagar yang berada di gerbang utama stadion.
Tak hanya itu, polisi juga temukan sejumlah botol minuman yang diduga minuman keras (miras) di area Stadion Kanjuruhan.
Menurut polisi, botol-botol tersebut berjumlah puluhan.
Polri menduga miras tersebut adalah miras oplosan berukuran 550 mililiter.
Botol-botol itu ditemukan di dalam maupun di luar stadion.
Setidaknya, ada sekitar 46 botol miras tersebut kemudian dikumpulkan ke dalam dua kardus.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Ini Hasil Investigasi Komnas HAM soal Temuan Puluhan Botol Miras di Stadion Kanjuruhan Malang"
