Berita Nasional

Satu Simpatisan Lukas Enembe Dikabarkan Tewas Tertembak saat Ricuh di Bandara Sentani Papua

Sejumlah simpatisan Lukas Enembe mencoba memasuki Landasan Udara Bandara Sentani sebagai bentuk protes atas penangkapan tersebut.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa via Kompas.com
Ilustrasi - Gubernur Papua Lukas Enembe tengah menunjukan obat-obatan yang dikirim dari Singapura untuk mengobati penyakitnya, Jayapura, Papua, Jumat (30/9/2022) lalu. 

TRIBUNBEKASI.COM — Saat terjadi kericuhan di area Bandara Sentani, Papua, Selasa (10/1/2023), seorang simpatisan Gubernur Papua, Lukas Enembe dikabarkan tewas tertembak .

Kericuhan tersebut diketahui terjadi saat Lukas Enembe dijemput paksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Iya benar ada yang tewas tertembak," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo ketika dikonfirmasi, Selasa (10/1/2023).

Kombes Ignatius Benny Prabowo menjelaskan kejadian tersebut bermula ketika Lukas Enembe masih berada di Bandara Sentani untuk dibawa menuju Jakarta. 

Saat itu sejumlah simpatisan Lukas Enembe mencoba memasuki Landasan Udara Bandara Sentani sebagai bentuk protes atas penangkapan tersebut.

BERITA VIDEO: BONGKAR MEGA KORUPSI PAPUA, LUKAS ENEMBE DIDUGA PUNYA MANAJER KHUSUS PENCUCIAN UANG

Kombes Ignatius Benny Prabowo menyatakan para pendukung Enembe kemudian mencoba melakukan penyerangan terhadap petugas yang mengamankan lokasi Bandara. 

"Mereka menyerang petugas yang melakukan penyekatan yang melakukan pengamanan. Maka dilakukan upaya untuk menghentikan perbuatannya karena membahayakan petugas," jelasnya.

Petugas di lapangan saat itu sudah memberi tembakan peringatan kepada massa. Namun, peringatan itu tidak diindahkan oleh simpatisan.

"Sudah ada upaya tembakan peringatan. Para simpatisan LE melakukan penyerangan terhadap petugas dengan melepari batu dan menembakkan panah ke arah petugas," tuturnya. 

Baca juga: Diduga Kena Serangan Jantung, Seorang Lansia Meninggal Usai Terlibat Kecelakaan di Bekasi Utara 

Baca juga: Persipasi Kota Bekasi Lolos Semifinal Liga 3 Seri 1 Jawa Barat, Pelatih Segera Evaluasi Menyeluruh

Kombes Ignatius Benny Prabowo menambahkan, petugas terpaksa melepaskan tembakan untuk melumpuhkan para simpatisan sehingga mengenai bagian bawah pinggang korban.

Menurutnya, korban juga sempat dibawa ke RSUD Yowari untuk mendapatkan perawatan. Namun, nyawanya tidak dapat tertolong.

"Korban ditembaknya di bawah pinggang. Itukan memang standar untuk penembakan melumpuhkan. Tapi memang yang bersangkutan pada saat dilakukan perawatan di RS dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.

Selain korban tewas, Kombes Ignatius Benny Prabowo menyebut terdapat tiga korban luka lainnya buntut kericuhan di Bandara Sentani tersebut. 

Kombes Ignatius Benny Prabowo mengatakan dua korban luka merupakan kelompok simpatisan Enembe. 

"Satu itu warga kena rekoset karena berada di sekitar lokasi," pungkasnya. 

Baca juga: HUT ke-50 PDIP: Megawati Ingatkan Kader PDIP untuk Merakyat dan Bersama Rakyat

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Penusukan Pedagang Asongan di Lampu Merah Dekat Kantor Pemda Karawang

Dibawa ke RSPAD

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Papua, Lukas Enembe yang telah ditangkap tidak langsung dibawa ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meski sudah tiba di Jakarta, Selasa (10/1/2023) malam.

Namun Lukas Enembe lebih dulu melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Ketua KPK, Firli Bahuri mengatakan Lukas Enembe harus mendapatkan perawatan terlebih dahulu di RSPAD Gatot Soebroto sebelum menjalani pemeriksaan oleh KPK.

"Tim dokter RSPAD memutuskan, menyimpulkan bahwa terhadap tersangka Lukas Enembe diperlukan perawatan sementara di RSPAD untuk kepentingan rencana tindak lanjut," kata Firli Bahuri kepada wartawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023) malam.

Hal ini setelah tim dokter spesialis syaraf, jantung hingga dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan pemeriksaan kesehatan kepada tersangka dugaan kasus suap dan gratifikasi itu.

"Baik itu melalui wawancara keluhan dan riwayat pengobatan, pemeriksaan tanda vital dan fisik, serta pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan EKG dan pemeriksaan USG jantung," ucapnya.

Baca juga: Dua Begal Motor di Bekasi Meregang Nyawa Dikeroyok Warga

Baca juga: Orangtua Harus Waspada di Kota Bekasi Ternyata Ada 4 Anak Keracunan Chikibul 

Firli Bahuri tidak menyebutkan lebih rinci terkait penyakit Lukas Enembe.

Dia juga tidak mengungkapkan berapa lama Lukas Enembe akan dirawat inap di rumah sakit tersebut.

"Untuk itu saya nggak bisa jawab, sampai kapan pemeriksaan atau perawatannya tapi yang pasti begitu perawatannya sudah memungkinkan selesai pasti kita akan lakukan pemeriksaan di KPK," jelasnya.

Meski begitu, Firli Bahuri menyebut pihaknya memastikan penegakan hukum atas kasus yang menjerat Lukas Enembe akan tetap berjalan.

"Pada prinsipnya penegakan hukum korupsi tetap berjalan terhadap Lukas Enembe," tuturnya.

Lukas Enembe tiba di RSPAD Gatot Soebroto Selasa (10/1/2023) malam sekira pukul 21.48 WIB dengan menggunakan sebuah mobil Toyota Innova berwarna hitam.

Terlihat ada dua kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri dan dua mobil patwal dari kepolisian yang mengawal Lukas Enembe yang akan menjalani pemeriksaan kesehatan setelah ditangkap di Papua.

Baca juga: Jadwal Layanan SIM Keliling Karawang, Rabu 11 Januari 2023, Berikut Lokasi dan Persyaratannya

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi Rabu, 11 Januari 2023, di Dua Lokasi Satpas, Simak Syaratnya

Lukas Enembe yang menggunakan baju batik berwarna merah dengan aksen kuning terlihat didampingi sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tidak ada kata yang keluar dari mulut tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi tersebut.

Dia hanya terlihat dituntun oleh sejumlah anggota Brimob Polri yang akan masuk untuk melakukan pengecekan kesehatan.

Penangkapan Lukas Enembe

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe. Hal itu disampaikan oleh Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo selaku Kabid Humas Polda Papua.

"Informasi yang saya dapat adalah KPK yang melakukan penangkapan," kata Ignatius dikonfirmasi awak media, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi Rabu 11 Januari 2023 di Plaza Cibubur Jatisampurna, Sampai Pukul 10.00 WIB

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Penusukan Pedagang Asongan di Lampu Merah Dekat Kantor Pemda Karawang

Diketahui, Lukas Enembe telah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai miliaran rupiah terkait proyek-proyek di lingkungan Pemprov Papua. 

Lukas salah satunya menerima suap sebesar Rp1 miliar dari Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka.

Massa Ricuh

Massa pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe menggeruduk Mako Brimob, Kotaraja, Jayapura, Papua pada Selasa (10/1/2023). Hal itu menyusul penangkapan Lukas Enembe terkait kasus korupsi.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan massa pendukung Lukas Enembe yang merasa tak puas melakukan pelemparan ke arah Mako Birmob Kotaraja.

"Nggak diserang, Brimob nggak diserang. Nggak diserang masyarakat. Tentunya kalau ketidakpuasan karena dibawa ke situ, ya ada, mereka lempar-lempar," kata Mathius kepada wartawan, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Nipro Indonesia Jaya Butuh 25 Orang Operator Produksi

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Pelni Rekrut Tenaga PKWT untuk Posisi Surveyor dan Pengawas ISM

Ia menuturkan dua provokator yang melakukan pelemparan juga telah ditangkap. Kini, situasi sekitar Mako Birmob Kotaraja telah kembali aman.

"Tadi yang lempar-lempar di Brimob tadi ada dua orang yang kita amankan. Sudah diamankan. Yang massa lempar ya. Kalau situasi di depan Brimob sudah kembali lebih normal," ungkap Mathius.

Serang Mako Brimob

Sebelumnya diberitakan bahwa massa pro Gubernur Papua Lukas Enembe meradang usai KPK melakukan penangkapan.

Diduga, massa pro Lukas Enembe menyerang Markas Brimob (Mako) Brimob, Kotaraja, Kota Jayapura.

Selasa (10/1/2023) siang informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, sekelompok massa itu menyerang Mako Brimob dengan menggunakan batu dan anak panah.

Penyerangan itu dilakukan, lantaran mereka mendapatkan informasi Lukas Enembe yang dibawa ke Mako Brimob.

Baca juga: Gubernur Papua Lukas Enembe Diminta Ikuti Proses Hukum dari KPK, Onesimus Indey: Sudahlah Ikuti Saja

Baca juga: Usut Dugaan Kasus Koruosi Gubernur Papua Lukas Enembe Dinilai Sangat Sulit, Kenapa?

Baca juga: Kasus Korupsi, Menkopolhukam Mahfud MD Menduga ubernur Papua Lukas Enembe Punya Manajer Khusus

Merespons penyerangan tersebut, pasukan Brimob mengeluarkan tembakan peringataan empat kali dan memukul mundur masa ke arah Jalan baru Abepura.

Selanjutnya, saat ini situasi di depan Brimob Kotaraja sudah kembali kondusif.

Keluarga ngotot masuk Pangkalan TNI AU

Pantauan Tribun-Papua.com di Sentani, pihak keluarga memaksa diri masuk ke pangkalan TNI AU Silas Papare, lokasi dimana Lukas Enembe akan diterbangkan ke Jakarta.

Sekelompok massa pro Gubernur Lukas Enembe menyerang Markas Brimob (Mako) Brimob, Kotaraja, Kota Jayapura, Selasa (10/1/2023) siang.
Sekelompok massa pro Gubernur Lukas Enembe menyerang Markas Brimob (Mako) Brimob, Kotaraja, Kota Jayapura, Selasa (10/1/2023) siang. (Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara)

 

Mereka mendesak aparat keamanan agar memberi kesempatan ketemu Lukas Enembe.

Satu dari pihak keluarga saat berbincang dengan Kapolres Jayapura, Frederickus W A Maclarimboen menyampaikan keinginannya untuk melihat Lukas Enembe.

Hingga saat ini keluarga masih mendesak pihak keamanan di depan pagar Pangkalan TNI AU untuk masuk.

Sementara, aparat keamanan menjaga ketat kawasan banadara.

Pihak keluarga memaksa diri masuk ke pangkalan TNI AU Silas Papare, Sentani, Selasa (10/1/2023), lokasi dimana Lukas Enembe akan diterbangkan ke Jakarta. Lukas Enembe ditangkap di Kota Jayapura. (Tribun-Papua.com/Putri Nurjannah Kurita)

 

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Informasi yang saya dapat adalah KPK yang melakukan penangkapan," kata Ignatius dikonfirmasi awak media, Selasa (10/1/2023).

Diketahui Lukas Enembe telah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai miliaran rupiah terkait proyek-proyek di lingkungan Pemprov Papua. 

Lukas Enembe merupakan salah satunya menerima suap sebesar Rp1 miliar dari Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka. 

Baca juga: Pedagang Asongan Tewas Ditusuk saat Berjualan di Lampu Merah Dekat Kantor Pemda Karawang

Baca juga: Hakim Bingung Hingga Saat Ini Tak Ada yang Bersaksi soal Pelecehan Seksual kepada Putri Candrawathi 

Diamankan di Mako Brimob

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo sebelumnya sebut Lukas Enembe ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Iya informasi yang saya dapatkan dari Karo Ops Polda Papua bahwa dari KPK melakukan penangkapan Lukas Enembe," kata Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (10/1/2023).

Ignatius belum membeberkan secara detil terkait penangkapan terhadap Lukas Enembe tersebut.

Dia hanya mengatakan dari informasi yang dia peroleh, Lukas Enembe saat ini sudah diamankan di Mako Brimob, Kotaraja, Jayapura, Papua.

"Infonya diamankan di Mako Brimob Kotaraja," ucapnya.

Saat ini, lanjut Ignatius, pihaknya sudah mengerahkan personel untuk melakukan pengamanan di Mako Brimob tersebut.

"Saat ini Polda Papua sedang mengerahkan pengamanan di sekitar Mako Brimob Kotaraja," ucapnya. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti) (Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved