Info Pemilu

Ini Jawaban Anies Baswedan Saat Ditanya Soal Janjinya ke Prabowo Subianto Enggan Maju Sebagai Capres

Anies Baswedan buka suara soal perjanjian politiknya dengan Prabowo Subianto soal dirinya enggan maju sebagai calon presiden (Capres).

Editor: Panji Baskhara
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Anies Baswedan buka suara soal perjanjian politiknya dengan Prabowo Subianto soal dirinya enggan maju sebagai calon presiden (Capres). Foto: Anies Baswedan 

"Jadi saya rasa itu," beber Anies Baswedan.

Anies Baswedan menambahkan, penolakan untuk maju di Pilpres 2019 juga dengan mempertimbangkan janji-janjinya dengan warga Jakarta selama masa kampanye.

"Memang kuncinya adalah menyelesaikan janji dengan warga jakarta. Karena janji saya dengan warga Jakarta banyak."

"Saya tanda tangan tuh kontrak politik dengan rakyat miskin kota, dengan kampung akuarium, dengan masyarakat kaki lima. Itu semua janji-janji yang saya harus tunaikan."

"Apa yang harus saya sampaikan kepada mereka? Kalau setelah setahun saya pergi, kemudian nanti mereka tidak lagi percaya kepada proses demokrasi, karena yang bertanda tangan mengikuti pemilu begitu saja meninggalkan," paparnya.

Karena itu, Anies Baswedan pun mengingat perjanjian politik yang dibahasnya dengan Prabowo Subianto juga tidak terlalu spesifik, khususnya terkait larangan dirinya untuk menjadi calon presiden.

"Memang ketika ngobrol itu tidak menyebut tahun, misal saya berjanji...enggak, saya berjanji lima tahun. Tidak ada menyebut lima tahun sampai 2022, kemudian tidak akan ikut satu dua. kira-kira enggak begitu lah," terangnya.

Singgung Erwin Aksa dan Sandiaga Uno

Anies Baswedan menyebutkan Sandiaga Uno dan Erwin Aksa aneh karena membahas lagi utang piutang Rp50 miliar yang sejatinya telah selesai.

Hal itu diungkap Anies Baswedan dalam wawancara bersama Merry Riana di YouTube Merry Riana seperti dilihat Tribunnews.com pada Sabtu (11/2/2023).

Awalnya, Anies Baswedan ditanya soal pernyataan mantan koleganya Sandiaga Uno yang mengikhlaskan utang piutang Rp50 miliar kepada dirinya pada Pilkada 2017 lalu.

Lalu, Anies Baswedan pun menjelaskan mengenai tudingan utang tersebut.

Anies Baswedan menjelaskan bahwa dirinya bersama Sandiaga Uno memang banyak mendapatkan sumbangan dari berbagai pihak pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Satu di antara pemberi sumbangan itu meminta dicatat sebagai utang.

"Pada masa kampanye itu banyak sekali yang melakukan sumbangan, banyak sekali. ada yang kami tau, ada yang kami tidak tau. Dan ada yang memberikan dukungan langsung kepada apakah relawan ataupun itu."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved