Info Pemilu

Ini Jawaban Anies Baswedan Saat Ditanya Soal Janjinya ke Prabowo Subianto Enggan Maju Sebagai Capres

Anies Baswedan buka suara soal perjanjian politiknya dengan Prabowo Subianto soal dirinya enggan maju sebagai calon presiden (Capres).

Editor: Panji Baskhara
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Anies Baswedan buka suara soal perjanjian politiknya dengan Prabowo Subianto soal dirinya enggan maju sebagai calon presiden (Capres). Foto: Anies Baswedan 

"Kemudian, ada pinjaman, sebenarnya bukan pinjaman, dukungan yang pemberi dukungan ini minta dicatat sebagai utang," ujarnya Anies Baswedan.

Anies Baswedan menyampaikan bahwa perjanjian dukungan yang dicatat sebagai utang itu berisikan bahwa jika nantinya Anies-Sandi memenangkan Pilkada, maka utang piutang itu dianggap lunas.

"Dukungan yang minta dicatat sebagai utang. Lalu kami sampaikan apabila, ini kan dukungan untuk sebuah kampanye, untuk perubahan, untuk kebaikan, apabila ini berhasil, maka itu dicatat sebagai dukungan."

"Apabila kita tidak berhasil dalam Pilkada, maka itu jadi utang yang harus dikembalikan. Jadi itu kan dukungan. Siapa penjaminnya? yang menjamin pak Sandi," ungkap Anies Baswedan.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menambahkan bahwa uang pinjaman tersebut sejatinya bukanlah uang Sandiaga Uno.

Namun, uang itu berasal dari pihak ketiga yang mendukung Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Jadi uangnya dari Pak Sandi. Jadi itu ada pihak ketiga yang mendukung kemudian saya menyatakan, ada surat pernyataan utang, saya yang tanda tangan dan di dalam surat itu disampaikan apabila Pilkada kalah, maka saya dan Pak Sandiaga Uno janji mengembalikan."

"Dan saya dan Pak Sandi. yang tanda tandangan saya. apabila kami menang pilkada, ini dinyatakan bukan utang. Jadi itulah yang terjadi. makanya begitu Pilkada selesai, menang selesai," jelas Anies.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menambahkan seluruh dokumen yang terkait perjanjian utang piutang itu pun masih disimpan oleh dirinya.

Anies Baswedan pun tak masalah jika dokumen itu dibuka di hadapan publik.

"Ada dokumennya, kalau suatu saat itu harus dilihat ya boleh saya, wong tidak ada sesuatu yang luar biasa disitu. jadi tidak ada sebuah utang yang hari ini harus dilunasi. Gak ada. karena ketika Pilkadanya selesai, itu selesai," beber Anies.

Di sisi lain, Anies Baswedan mengaku heran dengan pihak yang kembali menggulirkan kesepakatan perjanjian utang piutang yang sejatinya telah dinyatakan selesai sejak kemenangan di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Menjadi aneh ketika sekarang kita membicarakan soal ada utang yang belum selesai. sudah selesai ketika dulu karena perjanjiannya begitu," tukasnya.

Diberitakan, Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis Partai Golkar Erwin Aksa mengatakan Anies Baswedan masih memiliki utang sekitar Rp50 miliar kepada Sandiaga Uno.

Erwin Aksa menyebut utang itu terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada tahun 2017.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved