Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Diajak Jokowi Swafoto di Sawah, Sinyal Kuat Menuju Pilpres 2024?

TRIBUNBEKASI.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja di Kebumen Jawa Tengah.

Apakah hal ini menjadi sinyal kuat dari Presiden Jokowi untuk mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024?

Seperti diketahui, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah.

Kunjungan kerja Presiden Jokowi untuk meninjau panen raya padi sekaligus berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Ungkap Bharada E Sengaja tak Dipecat karena Jujur

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan

Baca juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Naik 30,2 Persen, Pengamat: Dukungan dari Masyarakat dan Jokowi Mania

Berdasarkan pantauan, Presiden Jokowi juga mengajak Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Bahkan di sela kegiatan tersebut, Jokowi sempat berfoto bersama dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Momen itu dibagikan oleh Sekretariat Presiden.

Dalam foto itu, Jokowi dan Prabowo Subianto terlihat memakai kemeja putih.

Smentara Ganjar Pranowo memakai seragam dinas cokelat.

Mereka berfoto bersama petani di sawah, dan ada foto yang menunjukkan Jokowi memegang ponsel, serta Ganjar Pranowo yang memegang ponsel.

Momen kebersamaan tersebut seolah menjadi sinyal Jokowi untuk menduetkan Ganjar dengan Prabowo.

Berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, duet Ganjar dengan Prabowo memang cukup potensial bisa memenangkan pemilu.

Misalnya simulasi Indonesia Polling Station (IPS) pada akhir Februari lalu yang menyebut duet Prabowo-Ganjar meraih elektabilitas sebesar 58,5 persen.

Sedangkan simulasi Charta Politika Indonesia pada akhir tahun 2022 menyebut elektabilitas Ganjar-Prabowo mencapai 45,3 persen.

Kunjungan kerja Jokowi ke Jateng juga dihadiri oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.