Berita Nasional

Cegah Intoleransi, Kemenag Ajak Para Diaspora Mahasiswa di Luar Negeri Jaga Keberagaman Beragama

Oleh karena itu, ia mengajak para mahasiswa Indonesia di luar negeri untuk menjaga moderasi dalam beragama.

Editor: Dedy
Istimewa
Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani --- Muhammad Ali Ramdhani mengajak teman-teman diaspora untuk membangun sikap-sikap yang menerima  segala perbedaan karena hal itu merupakan sunnatullah. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Praktik keberagamaan secara moderat merupakan isu yang sangat penting dan strategis dalam mencegah adanya kebencian atau cara pandang sentimen negatif terhadap kelompok-kelompok berbeda keyakinan.

“Benih-benih intoleransi yang tumbuh dari kebencian tersebut berpotensi melahirkan perilaku-perilaku yang diskriminatif. Selanjutnya, sikap diskriminasi menjadi dasar bagi berkembangnya rasisme, seksisme, radikalisme, ekstremisme, dan pada tingkat tertentu terorisme,” papar Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kemenag RI, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi pada sambutan Deklarasi JDPMB -Jaringan Diaspora Penggerak Moderasi Beragama, Selasa (17/10/2023) seperti dalam keterangan resminya.  

Oleh karena itu, ia mengajak para mahasiswa Indonesia di luar negeri untuk menjaga moderasi dalam beragama.

“Tidak hanya mencegah perkembangan terorisme di luar negeri tetapi juga nation branding bagi Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim yang terus menjunjung tinggi perdamaian,” kata pendiri kanal arrahim.id yang sering dipanggil Mas Inung tersebut.

BERITA VIDEO : BINTANG FILM PANAS MI KHALIF DIPECAT GARA-GARA DUKUNG PALESTINA

Ajakan tersebut juga dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani.

Ia  mengajak teman-teman diaspora untuk membangun sikap-sikap yang menerima  segala perbedaan karena hal itu merupakan sunnatullah.

“Tidak adanya toleransi dalam perbedaan akan menyebabkan segregasi dalam bermasyarakat. Moderasi beragama bukanlah upaya pendangkalan agama, melainkan justru pendalaman agama. Semakin dalam pemahaman agama seseorang, semakin dalam pula toleransi terhadap perbedaan,” tandasnya.

Baca juga: Penggerudukan Kapel di Cinere, Setara Institute: Bentuk Intoleransi dan Jangan Main Hakim Sendiri!

Ia menyambut baik deklarasi Jaringan Penggerak Moderasi Beragama oleh para diaspora.

Deklarasi  dipandu oleh mahasiswa dari King Saud University di Arab Saudi, Syaiful Hakki, sebagai koordinator JD-PMB dan diikuti para peserta diaspora dari berbagai negara.

Berikut teks deklarasi yang dibacakan: Pertama, Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa. Kedua, Setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

BERITA VIDEO : SEBUT KALIMANTAN TEMPAT JIN BUANG ANAK, EDY MULYADI JADI TERSANGKA

Ketiga, Siap menguatkan toleransi untuk kerukunan umat beragama dengan menjaga citra indonesia di luar negeri.

Keempat, Siap melawan intoleransi, radikalisme, terorisme dan separatisme untuk menjaga keutuhan NKRI.

Kelima, Siap mencegah dan menangkal adanya paham-paham ekstrem transnasional yang dapat mengancam ideologi bangsa.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved