Info Pemilu

Kalangan Buruh Pendukung Ganjar-Mahfud Gelar Bazar Murah di Desa Wanasari Bekasi

Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) menggelar bazar murah demi meringankan beban warga Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Editor: Panji Baskhara
Istimewa
Sukarelawan Ganjar-Mahfud, yakni Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) menggelar bazar murah demi meringankan beban warga Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Kamis (28/12/2023). 

Siti Atikoh menyebutkan, aspirasi warga yang selama ini disampaikan perihal bantuan pemerintah yang tidak tepat sasaran.

Maka dari itu, lanjut Atikoh, permasalahan tersebut bakal diselesaikan oleh Ganjar-Mahfud lewat program KTP Sakti, sebuah program pengintegrasian data penerima bantuan pemerintah.

"Aspirasi itu bansos tidak tepat sasaran, kemudian yang miskin malah tidak dapat. Makanya, Ganjar-Mahfud menjawabnya dengan KTP Sakti itu, seperti satu KTP jadi sudah integrity, untuk apa pun ada di situ," ucap Siti Atikoh.

Percepatan Pengentasan Kemiskinan

Capres Nomor Urut 03, Ganjar Pranowo launching program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana.

Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana dilaunching di Kecamatan Mojalaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Launching program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana ini sebagai aksi nyata merealisasikan upaya pengentasan kemiskinan.

Program tersebut diproyeksikan mampu memutus mata rantai kemiskinan struktural, menciptakan SDM unggul serta menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan lebih merata di seluruh daerah se-Indonesia.

"Setiap kontestasi pemilu ada harapan perbaikan agar kita menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Maka ada satu isu yang selalu jadi perdebatan, kemiskinan."

"Rasa-rasanya ini menjadi pas untuk mereka bisa membangun harapan dengan sekolah lebih tinggi," ujarnya Ganjar Pranowo dalam sambutannya, Selasa (26/12/2023).

Ganjar Pranowo menambahkan untuk merealisasikan program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana butuhkan komitmen dalam percepatan pelaksanaannya.

Setidaknya, anggaran 20 persen dari APBN dapat diprioritaskan untuk mengalokasikannya ke pengentasan kemiskinan.

Tidak hanya itu, bonus demografi didapat Indonesia tahun 2024 juga jadi momen yang sangat tepat untuk melaksanakan program itu.

Sehingga menjadi investasi pendidikan yang baik menuju Indonesia Emas 2045.

"20 persen dari APBN itu sangat cukup, tinggal bagaimana kita memprioritaskan, juga ketika kita akan menurunkan angka kemiskinan sebenarnya itu prioritas yang paling bagus," jelas Ganjar Pranowo.

"Berbarengan dengan itu kita mendapat bonus demografi yang tentu perlu sekali investasi pendidikan yang baik. Saya kira program ini yang paling penting untuk mengentaskan kemiskinan," lanjut Ganjar Pranowo.

Saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, Ganjar Pranowo melakukan upaya percepatan pengentasan kemiskinan dengan banyak program dan kebijakan.

Contohnya, tahun 2014 Ganjar Pranowo telah membangun 3 SMK Negeri berbasis boarding school dan pada tahun 2021, dibangun 15 SMK Negeri berbasis semi boarding school yang semuanya gratis untuk masyarakat miskin.

Lalu tahun 2020 Ganjar Pranowo menggratiskan SPP untuk semua SMAN, SMKN dan SLBN, serta menggelontorkan anggaran senilai Rp14,6 miliar untuk penyediaan seragam sekolah bagi 97.614 siswa miskin.

Ganjar Pranowo juga menyalurkan bantuan untuk siswa miskin dengan total anggaran Rp70,2 miliar.

Berdasarkan upaya yang dilakukan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dibawah kepemimpinan Ganjar Pranowo selama dua periode sukses menurunkan kemiskinan dari 14,44 persen pada tahun 2013 menjadi 10,77 persen tahun 2023.

Oleh sebab itu, Ganjar Pranowo bakal meningkatkan program tersebut ke tingkat nasional dengan kematangan pelaksanaannya lewat program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana.

"Seperti praktik waktu saya di Jawa Tengah itu sekolah vokasi gratis ya. Itu bisa didorong hanya khusus untuk keluarga miskin. Maka kalau mereka bisa langsung bekerja,"

"Dari awal kita konseling dengan banyak perusahaan. Praktik ini alhamdulillah sudah berjalan, sekarang kita tingkatkan lagi hingga ke perguruan tinggi," ungkap Ganjar Pranowo

Sebagai informasi dalam launching program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana, seorang siswi SMKN 8 Surakarta bernama Yeti menjadi target pertama bantuan tersebut yang disampaikan langsung oleh Ganjar Pranowo.

Yeti merupakan siswi yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Dia sangat ingin melanjutkan kuliahnya untuk salurkan bakat tarinya.

Namun, dia dan keluarganya terkendala masalah ekonomi yang membuatnya kesulitan mendaftar ke perguruan tinggi.

Dia pun terlihat senang dengan adanya bantuan 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana yang diinsiasi Ganjar-Mahfud.

Mimpi Anak Surono Bisa Terwujud

Surono (52) tak bisa berkata-kata.

Lidah Surono mendadak kelu, matanya juga berkaca-kaca.

Dari kejauhan, ia melihat wajah Yetty (17) putrinya yang begitu gembira.

Cita-citanya untuk kuliah bisa terwujud, jika Ganjar Pranowo jadi Presiden tahun 2024.

Ya, hari ini Surono bersama istri dan anaknya Yetty datang ke acara Capres Nomor Urut 03.

Acara itu berlangsung di Lapangan Desa Cangkol Kecamatan Mojolaban Sukoharjo, Selasa (26/12/2023).

Di tempat itu, Ganjar Pranowo melaunching program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana.

Ganjar Pranowo berkomitmen, jika jadi presiden maka ia akan mencari salah satu anak dari keluarga miskin yang akan disekolahkan hingga sarjana.

Dengan program itu, maka si anak akan mampu menjadi harapan keluarga untuk mengentaskan mereka dari kemiskinan.

"Alhamdulillah, saya senang sekali mendengar program pak Ganjar, satu keluarga miskin satu sarjana. Akhirnya, mimpi anak saya bisa terwujud," ucap Surono terbata.

Surono hanyalah seorang tukang kuli bangunan.

Penghasilannya sehari-hari tak lebih dari Rp100.000.

Sementara istrinya hanya buruh, dan keluarga mereka juga sangat jauh dari sejahtera.

"Tapi anak saya Yetty itu pengen kuliah. Saya sudah bilang, nduk bapak nggak punya uang. Tapi dia tetep pengen kuliah, katanya mau kerja dulu," kenangnya.

Tapi dengan adanya program satu keluarga miskin satu sarjana yang digagas Ganjar, mimpi itu akhirnya bisa menjadi kenyataan.

Ia melihat harapan bahwa putrinya bisa kuliah.

"Ya senang sekali, tidak bisa membayangkan kalau anak tukang batu bisa jadi sarjana. Dia bisa bantu saya, membantu masyarakat dan negara. Semoga pak Ganjar jadi presiden agar cita-cita anak saya terwujud," pungkasnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan jika program 1 keluarga miskin 1 sarjana adalah program prioritas.

Dengan program itu, kata Ganjar Pranowo, maka pendidikan di Indonesia bisa diselesaikan dan kemiskinan juga bisa diatasi.

"Ini bukan teori, karena saya sudah mempraktikkannya selama memimpin Jawa Tengah. Saya buat SMKN Jateng, sekolah boarding gratis khusus anak miskin."

"Saat ini, 100 persen lulusannya sudah bekerja dan mereka bisa menjadi penopang ekonomi keluarga," terangnya.

Program satu keluarga miskin satu sarjana lanjut Ganjar Pranowo tidaklah sulit diwujudkan.

Dengan anggaran pendidikan yang besar sebanyak 20 persen dari APBN, maka program itu bisa diwujudkan.

"Termasuk kita juga punya program membuat sekolah vokasi boarding gratis untuk warga miskin sejenis SMKN Jateng di semua daerah di Indonesia."

"Dengan dua program itu, maka cita-cita mewujudkan generasi emas dan menuntaskan problem kemiskinan bisa dilakukan," pungkas dia.

(TribunBekasi.com/Wartakotalive.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved