Sengketa Pilpres

Anies dan Cak Imin Sudah di Gedung MK, Sama-sama Kenakan Kemeja Warna Putih, Apa Artinya?

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, sekitar pukul 08.15 WIB.

|
Editor: Ign Prayoga
Tribunnews/Chaerul Umam
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024) pagi. Anies dan Cak Imin hadir untuk mengikuti hasil sidang MK hari ini. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sudah di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat.

Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 ini hadir untuk mengikuti hasil sidang MK hari ini.

Anies dan Cak Imin tiba di gedung MK kurang lebih pukul 08.15 WIB. Sementara situasi di MK terpantau sangat kondusif.

Seperti telah dijadwalkan, MK akan menggelar sidang pembacaan putusan sengketa hasil pilpres 2024 pada hari Senin (22/4/2024) ini.

Anies dan Cak Imin kompak mengenakan setelan kemeja putih dibalut jas berwarna hitam.

Dikutip dari berbagai sumber, warna putih memiliki arti kepolosan dan kemurnian. Warna putih juga cenderung digunakan untuk menunjukkan kesan bersih dan steril.

Dalam konteks perang atau konflik, bendera berwarna putih memiliki makna menyerah kepada musuh.

Selamatkan Demokrasi

Sebelum memasuki gedung MK, saat berbicara kepada awak media, Anies menyatakan dirinya tak mau berspekulasi perihal hasil putusan sengketa Pilpres 2024. 

"Kita tidak mau berspekulasi, tapi kita berharap bahwa MK mengambil peran untuk menyelamatkan demokrasi kita, membuat mutu demokrasi kita terjaga," kata Anies.

Pada kesempatan itu, Anies mengimbau kepada seluruh pendukungnya agar tertib dan menghormati apa pun putusan MK.

Baca juga: Kapan Pertemuan JK dan Megawati Bakal Terjadi? Ini Prediksi Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said

"Kita dengarkan saja nanti putusan MK dan saya berharap kepada semuanya untuk tertib, untuk menaati semua peraturan," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Selain Anies dan Cak Imim, sejumlah pihak terkait juga telah hadir di Gedung MK. Di antaranya kuasa hukum paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Potensi Ricuh

Massa dalam jumlah besar diperkirakan akan mendatangi gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di sisi barat Monas, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024) hari ini.

Mereka datang untuk mengikuti sidang terakhir sengketa pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Massa pendukung Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud MD berharap MK membatalkan hasil pilpres yang menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pilpres.

Sebaliknya, massa pendukung Prabowo-Gibran sangat berharap MK menolak permohonan pasangan calon (paslon) 01 dan 03.

Untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama sidang putusan sengketa pilpres, sebanyak 7.783 personel TNI-Polri dikerahkan ke sekitar gedung MK.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, ribuan aparat itu disiapkan untuk mengamankan aksi penyampaian pendapat yang bakal digelar masyarakat seiring proses sidang putusan MK.

"Terkait sidang putusan sengketa Pemilu 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, TNI-Polri menyiagakan sebanyak 7.783 personel gabungan," kata Susatyo dalam keteranganya, Minggu (21/4/2024).

Susatyo juga menjelaskan selain personel TNI-Polri, pengamanan juga melibatkan petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Mereka akan disebar di beberapa titik rawan lokasi unjuk rasa.

"Kami imbau untuk masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda," kata Susatyo.

Bubarkan diri, massa aksi tuntut hakim MK diskualifikasi Prabowo-Gibran sempatkan bakar ban di Kawasan Patung Kuda, Jumat (19/4/2024).
 
Bubarkan diri, massa aksi tuntut hakim MK diskualifikasi Prabowo-Gibran sempatkan bakar ban di Kawasan Patung Kuda, Jumat (19/4/2024).   (Wartakotalive.com)

Untuk rekayasa lalu lintas, kata Susatyo, menyatakan polisi telah menyiapkan rute pengalihan meski bersifat situasional.

"Jika ekskalasi meningkat dan diperlukan, baru akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas dan penutupan jalan," katanya.

Adapun jalan yang akan ditutup dan tidak bisa dilintasi kendaraan adalah sebagai berikut:

1. Jalan Merdeka Barat.

Jika Jalan Merdeka Barat ditutup, semua kendaraan dari traffic light (TL) Harmoni yang mengarah ke Jalan Merdeka Barat diarahkan ke Jalan Kesehatan, Cideng, Jakpus.

Pengalihan ini berpotensi menimbulkan kemacetan di kawasan Cideng.

2. Jalan Perwira.

Jika Jalan Perwira (setelah Stasiun Gambir) ditutup, maka semua kendaraan diarahkan ke Pasar Baru dan Lapangan Banteng. Hal ini berpotensi menimbulkan kemacetan di wilayah Lapangan Banteng, Pasat Baru, dan Tugu Tani.

3. Traffic light (TL) Thamrin.

Jika TL Thamrin ditutup, semua kendaraan dari Bundaran HI arah Monas dialihkan ke Jalan Kebon Sirih-Tugu Tani dan ke Jalan Abdul Muis-Cideng.

Hal ini berpotensi menimbulkan kemacetan di Cideng dan Tugu Tani.

Baca juga: Berpotensi Ricuh: Hindari Kawasan Monas, Tugu Tani dan Cideng, Aparat Kerahkan 7.783 Personel ke MK

Tanpa Senjata Api

Kombes Susatyo mengimbau agar peserta aksi menggelar unjuk rasa secara tertib. "Hindari keributan maupun benturan dengan pendemo lainnya. Mari kita jaga kedamaian dan ketertiban," kata dia.

Sedangkan untuk aparat, mantan Kapolres Bogor Kota itu juga melarang para petugas untuk membawa senjata api pada saat mengamankan jalannya aksi.

"Kepada seluruh personel yang terlibat Pengamanan tidak ada satupun yang menggunakan senjata api, bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan yang humanis serta laksanakan tugas sesuai Prosedur," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin juga mengimbau kepada masyarakat dan seluruh pihak khususnya yang bersengketa dan para pendukungnya, untuk menghormati dan menerima apapun hasil yang diputuskan MK nantinya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com  

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved