Kasus Pembunuhan
Saksi Ungkap Detik-detik Penemuan Mayat Vina di Malam Jahanam 2016, Ada Suara Lirih Minta Tolong
Seorang saksi mata menceritakan detik-detik penemuan Vina dan Eky di jembatan Talun, Cirebon, tahun 2016 lalu.
TRIBUNBEKASI.CIREBON - Penyidikan kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon tahun 2016 dilanjutkan setelah polisi menangkap pelaku ke-9 yakni Pegi Setiawan alias Pegi Perong.
Pegi Setiawan menjadi pelaku terakhir yang ditangkap Mei 2024 setelah kisah Vina diangkat ke film layar lebar.
Vina dan Eky merupakan korban kebuasan geng motor pada malam jahanam di 27 Agustus 2016.
Mereka dianiaya dan dilecehkan hingga mengalami luka parah dan meninggal.
Menjelang tengah malam, tubuh Vina dan Eky dibawa ke jembatan Talun di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Jembatan ini membentang di atas jalan tol Cipali.
Para pelaku kemudian meninggalkan tubuh Vina dan Eky di jalanan dan meninggalkan kesan keduanya merupakan korban kecelakaan motor.
Beberapa saat kemudian, kedua korban ditemukan oleh warga yang menyangka mereka merupakan korban kecelakaan.
Warga setempat, Suroto mengatakan, malam itu dirinya sedang bertugas jaga malam dan ada kerumunan orang di Jembatan Talun.
"Saya berada di Polsek Talun sejak pukul 20.00 WIB untuk jaga dan berkeliling," kata Suroto dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (6/6/2024).
"Pada waktu itu gerimis, sekitar pukul 22.00 WIB, saya melihat banyak orang berkumpul di jembatan Talun," ucapnya.
Orang-orang itu, kata Suroto, hanya melihat kedua korban tapi tidak segera menolong.
"Korban berada sekitar 2 meter dari median jalan, sedangkan perempuan sekitar 5 meter dari laki-laki tersebut, dan motor mereka tergeletak sekitar 5 meter," sambungnya.
Suroto berupaya mengecek kondisi kedua korban dan ternyata Eky sudah meninggal dunia.
"Pertama, yang saya lakukan pegang jasad laki-laki, saya tanya, 'dek dek', itu sudah enggak jawab. Langsung saya vonis saat itu, 'ini sudah meninggal'," ujarnya.
Sedangkan Vina masih hidup, bahkan sempat meminta tolong.
"Karena dia bilang 'tolong, tolong'. Kata saya. 'Iya, dik, sabar ya mobilnya (kepolisian) lagi meluncur ke sini, nanti diantar ke rumah sakit'," katanya.
Kedua korban kemudian dievakuasi menggunakan mobil ke RSD Gunung Jati.
Suroto ikut mengangkat kedua korban ke mobil.
"Banyak lukanya. Luka robeknya itu ada. Saya ngobrol sama istri, 'kok jatuh kayak gitu, motor tidak apa-apa, tapi banyak luka'," ujarnya.
Suroto merasa yang janggal dengan kasus ini lantaran kondisi motor korban baik-baik saja.
Sejak awal Suroto menduga korban tewas dianiaya lantaran tubuhnya penuh luka lebam.
"Itu mukanya, yang laki dan perempuan lebam semua kayak habis disiksa," katanya.
"Di apa gitu, banyak luka. Eki luka dari kepala ada. Pas saya copot helmnya, darahnya banyak waktu itu. Yang jelas luka parah. Mukanya lebam semua," bebernya.
Sutradara Film Vina Diperiksa
Proses penyelidikan kasus Vina Cirebon kembali dilakukan setelah kisahnya diangkat ke layar lebar dengan judul Vina: Sebelum 7 Hari.
Sutradara hingga produser film Vina: Sebelum 7 Hari pun menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar pada Kamis (6/6/2024) siang.
Sutradara film Vina, Anggy Umbara, mengaku diperiksa selama 7 jam dan baru keluar ruang penyidik pukul 20.00 WIB.
Pertanyaan yang diajukan penyidik mulai dari proses pembuatan film hingga tayang di layar lebar.
"Banyak banget (pertanyaan), lima lembar lah. Hampir 30-an (pertanyaan)."
"Poinnya mereka mau tahu kita dapat ceritanya dari mana, dari versi yang mana segala macam. Detail-detail filmnya. Ya sudah sih, kita ceritain semua," paparnya, Kamis, dikutip dari TribunJabar.id.
Anggy juga diperlihatkan foto CCTV yang disebut merekam aksi pembunuhan.
Namun, Anggy menyatakan foto CCTV tersebut hoaks lantaran diambil saat proses syuting.
"Yang dikasih lihat ke saya ya hoaks, karena itu dari hasil syuting kita. Karena itu bisa kelihatan kan jaketnya beda, ada lampu. Yang dilihat ke saya hasil syuting semua," bebernya.
Produser film Vina, Dheeraj Kalwani juga diperiksa di ruangan berbeda.
"Kalau produser kan lebih ke formalitasnya administrasi dan segala macam. Kalau saya lebih kreatifnya," tuturnya.
Ia berharap keterangannya yang diberikan ke penyidik dapat mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi 8 tahun silam.
Anggy mengaku baru pertama kali mendatangi kantor polisi untuk diperiksa.
"Suratnya dari tanggal 3 Juni. (Yang dipanggil) saya dan produser sebagai saksi," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
| Bocah 12 Tahun di Cilincing Tewas Dibunuh Tetangga, Polisi Pastikan Tak Ada Pemerkosaan |
|
|---|
| Kesal Ditagih Utang Oleh Ibu Korban Jadi Alasan Pelaku Nekat Habisi Nyawa Anaknya di Cilincing Jakut |
|
|---|
| Penemuan Mayat Pria Bersimbah Darah di Cibinong, Beredar Video Korban Dibuang Dua Pengendara Motor |
|
|---|
| Motif Pelaku Pembunuhan Bocah 12 Tahun di Cilincing, Polisi Bongkar Fakta Mengejutkan |
|
|---|
| Seorang Siswi SD Tewas dan Dinodai Remaja 16 Tahun di Cilincing |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Vina-Dewi-dan-Pegi-Setiawan-kolase-foto-Tetangga-ungkap-Pegi-Setiawan-tak-berada-di-Cirebon-s.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.