Berita Nasional

Perpusnas Raih Penghargaan UNESCO, Berkomitmen Mengarusutamakan Naskah Nusantara

Perpusnas menjadi lembaga kesepuluh yang mendapatkan anugerah ini sekaligus yang pertama dari Indonesia.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz memberikan keterangan terkait Perpusnas yang meraih penghargaan UNESCO/Jikji Memory of the World (MoW) Prize edisi ke-10 tahun 2024. 

Capaian Perpusnas yang digarisbawahi oleh dewan juri internasional adalah program-program penyebarluasan informasi naskah Nusantara bagi berbagai kalangan.

Hingga 2023, Perpusnas telah menghasilkan sebanyak 710 buku yang berbasis naskah Nusantara, baik berupa alih aksara, alih bahasa, kajian dan saduran.

Bahkan pada 2024, sebanyak 100 buku seri komik berbasis naskah akan diterbitkan.

Baca juga: Sidak Gedung Siskohat, Pansus Haji Ungkap 3.503 Pendaftar Haji Khusus, Berangkat Tanpa Masa Tunggu

Baca juga: Naik Lagi Rp 2.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Rabu Ini Dibanderol Segini

Dewan juri internasional yang memberikan rekomendasi atas penghargaan ini juga mengakui dedikasi Perpusnas dalam pelestarian dan penyebaran informasi naskah Nusantara melalui berbagai program, termasuk festival naskah nasional, publikasi yang luas, serta inisiatif pendidikan untuk anak-anak dan pemuda.

Sementara itu, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengucapkan selamat kepada Perpusnas atas raihan ini.

Dia menyoroti pentingnya manuskrip sebagai jendela untuk memahami sejarah, budaya, dan pengalaman hidup masa lalu.

“Upaya kolektif kita untuk meningkatkan pelestarian dan aksesibilitas terhadap warisan dokumenter harus terus berlanjut. Saya mengucapkan selamat kepada Perpusnas atas penghargaan yang layak diterima ini,” ucapnya.

Jikji Prize disponsori oleh Pemerintah Kota Cheongju. Nama hadiah terinspirasi dari buku Jikji, sebuah kitab cetakan metal bergerak pertama yang diproduksi pada 1377 di Kota Cheongju. Kitab ini berisi tentang ajaran Buddhist yang telah didaftarkan sebagai Memory of the World pada 2001.

Jikji Prize adalah penghargaan yang diberikan oleh UNESCO kepada individu, institusi, atau lembaga swadaya masyarakat di negara anggota yang berkontribusi secara signifikan terhadap upaya pelestarian dan perluasan akses warisan dokumenter, termasuk naskah kuno.

Baca juga: Fauzi Bowo Pernah Menggaji Ridwan Kamil Selama 4 Tahun, Terungkap Saat Bertemu di Setu Babakan

Baca juga: Begini Penampakan Maung MV3, Kendaraan Paus Fransiskus untuk Sapa Umat Saat Misa Akbar di GBK

Dimulai sejak 2004, Jikji Prize diselenggarakan setiap dua tahun. Tujuan utamanya adalah membangkitkan kesadaran tentang warisan dokumenter yang berharga bagi kemanusiaan. Hingga 2022, tercatat sembilan lembaga di dunia yang mendapat penghargaan ini.

Daftar pemenang UNESCO/Jikji Memory of the World Prize:

2005 – National Library of the Czech Republic

2007 – Phonogrammarchiv, Austrian Academy of Sciences

2009 – National Archives of Malaysia

2011 – National Archives of Australia

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved