Berita Bekasi
Warga Kampung Cicadas Cikarang Keluhkan Longsor, Tiga Tahun Tak Kunjung Ditangani
Camat Cikarang Selatan Muhammad Said mengatakan, keterlambatan penanganan longsor ini disebabkan karena koordinasi antarinstansi yang tidak maksimal.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI — Warga Kampung Cicadas, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi mengeluhkan kejadian tanah longsor yang menimpa di wilayahnya sejak tiga tahun lalu, namun tak kunjung mendapatkan penanganan.
Alih-alih segera ditangani, tanah longsor yang telah terjadi tiga tahun lalu justru kian meluas lantaran kontur tanah labil.
Padahal terdapat puluhan kepala keluarga yang menjadi korban rumahnya yang hancur tergerus longsor.
Jumlah warga terdampak longsor ini bakal bertambah bila tidak segera ditangani.
“Rumah saya dan ibu saya itu awalnya cuma retak. Terus dapurnya sekarang habis. Terus aja gitu maju-maju longsornya. Soalnya ini tanahnya gerak. Makanya kami mendesak kejelasannya, penanganannya gimana pemerintah,” ucap Mista (45), salah seorang warga terdampak pada Kamis, 14 November 2024.
Dia menerangkan, tanah longsor di Kampung Cicadas terjadi pada 17 April 2021.
Baca juga: Bawaslu Kota Bekasi Kukuhkan 70 Orang Kader Pengawasan Partisipatif untuk Pilkada
Baca juga: Petugas Gerebek Kontrakan Diduga Jadi Tempat Open BO di Cikarang
Longsor disebabkan kondisi tanah yang labil ditambah hujan yang mengguyur wilayah tersebut.
Di sisi lain, tanah longsor itu terjadi di pemukiman warga di dekat kawasan EJIP.
Pemukiman warga berada di dataran atas, sedangkan EJIP di bawahnya.
Tanah longsor itu membuat belasan rumah dan kontrakan rusak sedang dan berat.

Puluhan warga terdampak dan beberapa di antaranya terpaksa mengungsi.
“Saya enggak bisa ngungsi, soalnya mau ngungsi kemana. Jadi walaupun itu rusak, bahkan separuhnya. Ya udah terpaksa masih ditinggalin,” ucap Mista.
Usai kejadian, sejumlah pimpinan sebenarnya langsung meninjau lokasi, mulai dari Bupati Eka Supri Atmaja (almarhum) hingga Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Begal Karyawati di Kawasan Industri Cikarang
Baca juga: Tren Penurunan Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Berlanjut Kamis Ini, Merosot Rp 11.000 Per Gram
Namun tidak ada penanganan perbaikan setelah itu.
"Sering ditinjau pejabat, tapi engga ada penangannya. Makanya jangan ditinjau, ditinjau tapi udah itu enggak ada kejelasan siapa yang benerin,” ucap dia.
Karya, warga lainnya juga mengungkapkan hal serupa.
Dia bosan wilayahnya hanya ditinjau para pejabat setempat namun tak ada perbaikan signifikan.
Bahkan, pada kemarin warga melakukan rapat koordinasi bersama unsur pemerintah hingga pihak kawasan EJIEP.
Warga mendesak ada perbaikan yang dilakukan, tidak hanya rumah tapi juga lingkungan sekitar.
Baca juga: Antisipasi Musim Hujan, KPU Kabupaten Bekasi Petakan Lokasi TPS dan Penyimpanan Logistik
Warga meminta dibangun turap yang disertai tiang pancang untuk menahan pergerakan tanah.
Turap itu berada di antara pemukiman warga serta EJIP.
"Kami datang untuk rapat harapannya sudah ada kejelasan siapa yang bangun. Ternyata masih belum jelas juga. Sementara kami tiap hari hanya bisa was-was takut longsor lagi, mana kan hujan terus ini,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Cikarang Selatan Muhammad Said mengatakan, keterlambatan penanganan ini disebabkan karena koordinasi yang tidak maksimal antara instansi.
Maka setelah pertemuan tersebut, pihaknya memastikan bakal mengawal kelanjutan penanganan hingga terealisasi.
Baca juga: Polisi Gerebek Rumah Warga yang Tanam Ganja di Atap Rumah, Salah Satu Pelaku Ternyata ODGJ
Baca juga: Jual Mobil Bodong di Bekasi, DS Dijebak Anggota Polisi yang Nyamar Jadi Pembeli
“Selama saya menjabat camat di sini, saya memastikan akan terus menindaklanjuti penanganan longsor ini. Karena memang yang menjadi korban itu masyarakat," katanya.
Dia menambahkan, dari hasil rapat kemarin pihak EJIP akan melapor ke pimpinannya dulu, setelah itu akan bahas lebih lanjut agar ada progres sampai pembangunan turap ini bisa terealisasi.
"Karena ini menyangkut keselamatan masyarakat. Kami terus kawal agar pembangunan turap bisa dilakukan EJIP," ucap dia.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.
Kemenhub Ungkap Biaya Transportasi di Kota Bekasi Tertinggi se-Indonesia, Ini Pemicunya |
![]() |
---|
Musim Kemarau Melanda, Wilayah Selatan Kabupaten Bekasi Berpotensi Alami Kekeringan |
![]() |
---|
Sekap Pemilik Rumah dan Gasak Barang Berharga, Komplotan Perampok Ditangkap |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Dugaan Aksi Curanmor di Bekasi yang Membawa Benda Menyerupai Senpi |
![]() |
---|
Ma’had Aly Attaqwa Bukan Hanya Cetak Mahasantri Ahli Tafsir, Tapi Benar dalam Ucapan dan Perbuatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.