Berita Pendidikan

PresUniv Kukuhkan Prof Chandra Setiawan dan Prof Purwanto sebagai Guru Besar Manajemen Keuangan

Prosesi pengukuhan guru besar itu dilakukan dalam sidang senat terbuka yang dipimpin Ketua Senat dan Rektor Presuniv, Handa S. Abidin SH LLM PhD.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
GURU BESAR - Suasana pengukuhan Guru Besar President University (Presuniv) dalam bidang manajemen keuangan, beberapa waktu lalu. Keduanya adalah dosen di Fakultas Bisnis, Presuniv, yakni Prof Dr Drs Chandra Setiawan MM PhD, dan Prof Dr Purwanto ST MT. 

“Jika volume bisnisnya terlalu kecil, dari sisi operasional menjadi tidak efisien,” ungkapnya.

Untuk memperbesar volume, salah satu caranya adalah dengan menambah jumlah cabang. 

Namun, Prof Purwanto menekankan bahwa penambahan jumlah cabang akan efisien bila diikuti dengan penambahan jumlah layanan dan peminjam. 

“Itu bisa dilakukan dengan perluasan usaha, penambahan portofolio, pembiayaan dan pengerjaan proyek di berbagai sektor,” tuturnya.

Menurut Prof Purwanto, LKMS yang beroperasi sesuai prinsip-prinsip Islam menjadi tumpuan usaha mikro untuk memperbaiki kualitas hidup dan membuat nasabah terlepas dari jerat kemiskinan. 

“Upaya pemberdayaan ini membutuhkan waktu yang lama. Maka, BMT atau Kopsyah mesti mendapatkan profit yang memadai agar usahanya dapat berkelanjutan,” katanya.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kabupaten Bekasi, 17 Ramadan 1446 H, Senin 17 Maret 2025, dan Niat Puasa Ramadan

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Kota Bekasi, 17 Ramadan 1446 H, Senin 17 Maret 2025, dan Niat Puasa Ramadan

Di sisi lain, lanjut Prof. Purwanto, jika BMT dan Kopsyah menargetkan profit yang terlalu tinggi, itu akan membuat biaya pinjaman juga meningkat. 

 “Kalau biaya pinjaman terlalu tinggi, masyarakat jelas tidak akan memilih layanan tersebut karena dianggap terlalu eksploitatif atau menyerupai sistem suku bunga.” 

Sebaliknya, jika profitnya terlalu rendah, tak banyak orang yang tertarik untuk menanamkan modalnya di BMT atau Kopsyah. 

“Jadi, kalau ingin meningkatkan  profitnya,        BMT   atau    Kopsyah         mesti meningkatkan benefitnya,”  simpul Prof Purwanto.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved