PHK
Perusahaan Bus Pariwisata di Depok Berencana PHK Setengah Karyawannya
Pemilik Perusahaan Otobus (PO) Smindo Trans, Rachmat menjelaskan, larangan study tour ini berdampak pada pengurangan atau PHK karyawan.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Dedy
Sebelum ada kebijakan larangan study tour, bus pariwisata milik Rachmat bisa melayani study tour hingga 20 hari sampai 25 hari dalam sebulan.
Namun, pasca larangan study tour, bus pariwisatanya hanya bisa mengantarkan penumpang tujuh hingga 15 hari saja.
“Semenjak adanya kegiatan ini kita paling bisa jalan di 7 hari maksimal itu terbanyak di 15 hari, karena kita masih bisa jemput yang wilayah Jakarta gitu,” ujarnya.
Rachmat menilai, kebijakan Dedi Mulyadi kurang tepat. Mestinya, Gubernur Jabar tersebut cukup tidak mewajibkan tanpa perlu melarang.
“Kalau menurut saya kebijakannya itu kurang tepat ya, dalam artian seharusnya tidak melarang, namun tidak mewajibkan juga gitu,” ujarnya.
“Jadi ketika ada sekolah yang ingin melakukan kegiatan di luar, tidak hanya study tour ada field trip, ada wisata edukasi itu diperbolehkan seharusnya, jadi tidak berdampak seperti sekarang nih,” pungkasnya.
(Sumber : TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy/m38)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
| Gelombang PHK Imbas Aksi Segel Tempat Wisata di Puncak Bogor, Mulyadi: Kejahatan bisa Meningkat |
|
|---|
| Disnaker Kota Bekasi Catat Jumlah Korban PHK Tahun 2025 Melonjak Dibanding 2024, Segini Angkanya |
|
|---|
| Imbas Perang Dagang dan Krisis Ekonomi Global, 15.000 Pekerja di Kabupaten Bogor Kena PHK |
|
|---|
| Said Iqbal Sebut 50 Ribu Buruh Bakal Terkena PHK Dalam 3 Bulan Mendatang Imbas Kebijakan Trump |
|
|---|
| Komisi IX DPR Minta Pemerintah Jamin Hak Karyawan Sritex, Jangan Sampai Terkatung-katung Nasibnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Ilustrasi-PHK.jpg)