DPRD Kota Bekasi

DPRD Kota Bekasi Segera Panggil Dinas LH Terkait Pencemaran Udara di Medansatria

Dinas memanggil Dinas LH, DPRD Kota Bekasi juga akan memanggil manajemen pabrik yang diduga mencemari udara.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
PENCEMARAN UDARA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Yenny Kristianti saat ditemui di kawasan Jakasampurma, Kecamatam Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (19/11/2025).  
Ringkasan Berita:
  • Warga Pejuang, Medansatria, mengeluhkan debu hitam yang diduga berasal dari pabrik; DPRD Kota Bekasi berencana memanggil Dinas LH dan pihak pabrik untuk mencari sumber pencemaran.
  • Debu muncul terutama sore dan malam, sudah terjadi bertahun-tahun, bahkan masuk ke dalam rumah.
  • Warga terdampak mengalami gangguan pernapasan dan harus sering membersihkan rumah; mereka berharap solusi dan perhatian kesehatan dari Pemkot Bekasi.

 

TRIBUNBEKASI.COM, MEDANSATRIA — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi merespon keluhan sejumlah warga di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria terkait pencemaran udara berupa debu hitam yang bertebaran pada teras rumah.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Yenny Kristianti mengatakan untuk selanjutnya, jajarannya segera memanggil Dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk berdiskusi perihal persoalan tersebut.

"Kami sudah rencanakan akan memanggil Dinas LH, baik Kepala Dinas (Kadis) dan jajarannya untuk membicarakannya di Komisi II," kata Yenny, Kamis (20/11/2025).

Yenny menjelaskan selain Dinas LH, pihaknya merencanakan memanggil pihak pabrik yang diduga mencemari udara.

Hanya saja ia akan mencari informasi akurat terlebih dahulu terkait sumber pencemaran.

"Untuk itu (Memanggil pihak pabrik) akan, saya juga akan berbicara terlebih dahulu kepada pimpinan di Komisi II," jelasnya.

Baca juga: DPRD Kota Bekasi Gandeng Dua Yayasan Bahas Pemberdayaan Perempuan dan Kesehatan

Baca juga: Bestari Barus Tegaskan PSI Ogah Terima Budi Arie Jika Niat Bergabung, Ini Alasannya

Sebagai informasi, debu hitam itu diduga berasal dari pengoperasian sejumlah pabrik yang berada di sekitar lokasi.

Seorang warga, Muniroh (57) mengatakan debu hitam itu juga kerap terlihat hingga ruang tamu rumahnya jika kondisi angin tengah kencang.

"Rasanya ngebul, kotor, di dalam rumah juga pada kotor itu, apalagi di depan kakinya pada hitam," kata Muniroh di lokasi, Rabu (19/11/2025).

Muniroh menjelaskan hadirnya debu hitam tersebut kerap terjadi di setiap akhir tahun.

Lalu untuk waktu debu hitam itu kerap muncul yakni sekira pukul 16.00 WIB dan 20.00 WIB.

"Itu udah bertahun-tahun kejadianya, biasanya waktu sore, atau kalau malam dan pagi hari lantai hitam," jelasnya.

Baca juga: Bestari dan Yenny Hadiri Konsolidasi PSI dengan Relawan Jokowi di Bekasi

Baca juga: Jokowi Akui Siap All Out Bantu PSI, Ungkap Alasan akan Kerja Keras untuk Partai Sang Anak

Muniroh menuturkan akibat peristiwa itu, seorang putranya yang duduk di bangku SMA kelas I mengalami penyakit pernapasan.

Selama proses penyembuhan, putranya itu diminta dokter untuk selalu menggunakan masker.

"Saya nyesek dada pernah, anak saya sekolah biasanya tidak gimana gimana, kata dokter jangan sampai kena kotoran debu, anak saya sakit itu izim sekolah udah dua hari," tuturnya.

Muniroh menuturkan hingga kini belum ada solusi dari pihak diduga pabrik dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi perihal permasalahan ini.

Ia pun berharap segera mungkin solusi dapat direalisasikan.

"Solusi belum ada dari pemerintah belum ada, perusahaan juga belum," tuturnya.

Baca juga: DPRD Kota Bekasi Tandatangani Keputusan Propemperda 2025 dan Pembentukan Pansus VIII

Baca juga: Ketua DPRD Kota Bekasi Sambut Baik Roadshow Forkopimda, Berdampak Positif Bagi Masyarakat

Dampak serupa dialami Sahanah (55) yang menyampaikan akibat peristiwa itu, ia terpaksa setiap hari di waktu sore hari perlu mengepel lantai dan menyapu.

Sebab jika dibiarkan, debu hitam itu akan mampu bertebaran secara meluas, baik ke ruang tamu hingga kamar tidur.

Ke depannya ia berharap selain solusi, Pemkot Bekasi dapat turun langsung memperhatikan kondisi kesehatan warga dengan menggelar cek kesehatan pernapasan.

"Debunya kalau disapu banyak gitu, risih saya, kalau mau masuk ke kamar jadinya kotor, terus perlu bersihinnya setiap hari sore ngepel terus, capek," singkat Sahanah di lokasi, Rabu (19/11/2025). (m37/*)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved